Diduga tak dinafkahi suami, ibu di Jombang ajak 3 anaknya minum racun serangga
Merdeka.com - EV, warga Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang ditemukan terkapar bersama ketika anaknya di dalam kamar mandi. EV diduga mengajak ketiga anaknya bunuh diri dengan cara meminum racun serangga, lantaran tak lagi diberi nafkah oleh sang suami. EV berhasil diselamatkan, sementara tiga korban meninggal dunia.
"Kami sudah memeriksa sejumlah saksi termasuk keluarga serta suami yang bersangkutan. Saat ini kami masih menunggu yang ibu itu untuk sadar," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jombang AKP Gatot Setyo Budi kepada wartawan, Selasa kemarin. Dikutip dari Antara.
Kasus ini terungkap setelah suami korban meminta adiknya untuk melihat kondisi istri serta tiga anaknya pada Senin (15/1) malam.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Bagaimana keluarga di Malang melakukan bunuh diri? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
Selama ini, pasangan tersebut tidak tinggal satu rumah. Istri serta anaknya tinggal di Desa Karobelah. Pasangan tersebut dikaruniai tiga orang anak, yaitu umur enam tahun, empat tahun, serta bayi empat bulan.
"Kronologisnya ada laporan dari masyarakat. Saksi, adik kandungnya pulang kuliah, dan dia mendapati rumah kakaknya sepi, tidak ada orang. Dicari hingga belakang, kamar mandi ternyata sudah ditemukan di kamar mandi. Tiga anaknya sudah meninggal sementara ibunya kritis," ungkapnya.
Adik korban meminta bantuan para tetangga dan menghubungi polisi. Tidak lama, petugas datang ke rumah korban, dan mereka dibawa ke rumah sakit. Untuk yang ibu tersebut juga langsung diberi perawatan intensif untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuhnya.
Saat ini, kata Gatot, kondisi ibu tersebut sudah lebih baik. Namun, polisi masih menunggu kondisinya pulih lagi, untuk meminta keterangan dengan pasti penyebab bunuh diri serta bahan yang digunakan untuk bunuh diri.
"Korban dikenal tertutup. Menurut saksi, dia sering marah-marah tanpa sebab akhir-akhir ini. Bahkan, 1,5 tahun lalu juga pernah mencoba bunuh tapi gagal," ucapnya.
Polisi menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh tim medis RS Bhayangkara Kediri untuk mengungkap penyebab utama kematian ketiga korban.
"Kami proses penyelidikan alat bukti keterangan saksi dari tim medis dan forensik dari RS Bayangkara Kediri serta RSUD Dr Seotomo Surabaya. Kini dalam pelaksanaan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian anak-anak itu karena racun atau penyebab lainnya," kata Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto.
Ia juga sudah komunikasi dengan tim medis dari RSUD Kabupaten Jombang, untuk mengetahui kondisi terkini ibu dari tiga anak yang ditemukan sempat kritis tersebut. Kini kondisi ibu tersebut sudah lebih baik.
"Ibu itu sudah pulih, membaik. Tapi, dari tim dokter mengatakan masih diperlukan penawar racun untuk menguras lambungnya serta pemeriksaan daerah dan urine," katanya.
Kapolres menambahkan, polisi juga sudah meminta keterangan ibu itu, namun keterangan yang diberikan belum utuh sepenuhnya. Kondisinya masih belum memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif, mengingat ia juga ditemukan kritis diduga minum racun.
"Sudah ada jawaban tapi terputus. Ia membawa ketiga anaknya ke kamar mandi, tapi apa yang dilakukan di kamar mandi terputus (Jawaban yang diberikan terputus). Untuk itu, perkembangan selanjutnya kami siapkan tim psikiater," katanya.
Polisi kata dia, juga mendapatkan informasi yang sudah lama. Diduga, kejadian bunuh diri sekeluarga itu pada Senin (15/1) sekitar jam 21.00 WIB, namun polisi baru mendapatkan informasi jam 24.00 WIB. Saat mendapatkan informasi itu, korban sudah diamankan warga.
"Ketiga anak itu sudah meninggal dunia, ibunya, berkat pertolongan warga dibawa ke RS di Mojoagung dan sekarang dirujuk ke RSUD Jombang," ujarnya.
Polisi juga sempat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah mereka. Polisi menemukan botol obat antiserangga cair yang hanya tertinggal 1/5 saja. Diduga, isi dari botol itu diminumkan ibu tersebut pada tiga anaknya dan dia juga ikut bunuh diri.
"Kami temukan di kamar mandi botol obat anti serangga cair yang tinggal 1/5 saja. Diasumsikan itu digunakan bersangkutan dan turut diminumkan anaknya lalu ibu itu menenggak racun. Namun, ibu itu bisa ditolong," katanya.
Kapolres menambahkan, dari hasil informasi yang didapat, ibu tersebut memang tinggal bertiga dengan anaknya. Sementara suami tinggal di Surabaya. Sejak tiga tahun belakangan hubungan mereka kurang harmonis. Korban juga diduga kecewa sebab suaminya jarang mengunjungi keluarga.
"Tiga tahun ini hubungan agak renggang. Diduga patah hati tidak dinafkahi, kecewa mendalam dan melampiaskan pada anak-anaknya," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa diduga ingin mengakhiri hidupnya setelah mengetahui empat anak yang dikunci di kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaSang anak berinisial AKE (12) sempat keluar rumah untuk minta tolong kepada tetangga, namun ayah, ibu, dan kembarannya tak selamat
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTetangga korban, Irwan mengungkap identitas keempat korban.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah ingin mengakhiri hidupnya, setelah mengetahui empat anak yang dikunci di dalam kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca Selengkapnya"Ada 4 orang penemuan mayat di dalam kamar untuk sementara masih dilakukan penyelidikan. Sementara masih dugaan anaknya, semuanya masih kita cek dulu," tuturnya
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaTiga orang sekeluarga di Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan tewas Selasa (12/12).
Baca Selengkapnya