Diduga tercemar BBM, air sumur di Bandung menyala saat disulut api
Merdeka.com - Sumur warga yang berada di Kampung Awi, RT 2 RW 1 Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung diduga tercemar bahan bakar. Pasalnya, air yang berwarna hitam itu menyala saat disulut api.
Dari pantauan, di kampung itu terdapat dua sumur yang sudah dibuat sekira sepuluh tahun lalu. Satu di antaranya kerap dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun belakangan, kualitas air yang semula jernih mulai memburuk. Warnanya hitam dan berbau menyengat serupa bahan bakar minyak (BBM).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Mengapa TPA Suwung terbakar? 'Yang kami pantau sampai dengan tadi pagi jelang siang ini, sudah lebih dari 15 hektare sebaran kebakaran di areal TPA Suwung,' kata Rentin, Jumat (13/10).
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Apa yang terbakar di Kampung Turis Pangandaran? Namun pada Kamis (31/8) pagi, tiga restoran di pusat wisata kuliner itu ludes dilalap si jago merah.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
Ketua RT, Susan Susanti (32) mengatakan awal mula keluhan dari warga itu terjadi dua bulan lalu. Air yang keluar dari sumur berwarna kecoklatan namun masih bisa dimanfaatkan untuk mandi.
"Lama-lama airnya hitam, bau banget. Warga pun banyak yang mengeluh. Mereka ga bisa pakai air sumur lagi. Kondisi ini diperparah dengan musim kemarau. Jadi agak susah dapat air," ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (10/9/2018).
Saat ini, warga memanfaatkan sumber air di kampung lain untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara untuk minum, mereka harus mengeluarkan uang untuk membeli air mineral.
Warga menduga, rusaknya kualitas air disebabkan kebocoran salah satu pipa SPBU yang ada di dekat kampung. Indikatornya, bau yang dikeluarkan air serupa dengan aroma bensin.
"Kami iseng nyalain api. Eh ternyata nyala. Air itu seperti mengandung bensin atau serupa itu lah," terangnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, warga sudah menyampaikan keluhan ke dinas terkait dan kepada pihak SPBU. Meski diterima dengan baik, namun belum ada langkah yang akan diambil.
"Kalau keluhan kami menyampaikan sesuai prosedur, baik itu ke SPBu, ke Kecamatan lalu ke dinas Lingkungan Hidup," imbuhnya.
"Kami sudah mediasi. Kami meminta air secepatnya. Istilahnya kami sudah kelaparan. Pengen air. Biasanya enggak masalah kalau kemarau. Tapi sekarang susah. Ya sekarang menunggu tindakan pemerintah seperti apa," terangnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air sumur warga diduga tercemar BBM itu sudah berlangsung selama 7 tahun.
Baca SelengkapnyaLokasi kebakaran sumur minyak ilegal ini masuk dalam wilayah wilayah hukum Kepolisian Resor Langsa.
Baca SelengkapnyaAir yang mengalir di dalam rumah tersebut dapat dengan mudah tersulut api.
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaDampak dari kebakaran TPA tersebut, warga di Desa Sarimukti, RW 13, 15, 2, 3, 4, dan RW 5 berhamburan keluar rumah.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi akan terus mengawal sudah sejauh mana pemeriksaan yang dilakukan oleh Polres Batanghari.
Baca SelengkapnyaRamai di media sosial, air di pemukiman warga diduga tercemar bensin.
Baca SelengkapnyaApi mulai muncul sekitar pukul 14.10 WIB, saat masuk rangkaian pekerjaan untuk membersihkan tubing produksi setelah pencabutan pompa ESP.
Baca SelengkapnyaSumur minyak itu sebelumnya ditutup karena terjadi ledakan yang menyebabkan empat orang tewas dan empat lainnya mengalami luka bakar pada 21 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaProses pemadaman hingga kini terus masih dilakukan
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca Selengkapnya