Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diduga Terlibat Kasus Mutilasi Fera, Keluarga Besar Prada DP Diminta Diproses Hukum

Diduga Terlibat Kasus Mutilasi Fera, Keluarga Besar Prada DP Diminta Diproses Hukum Prada DP. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Rusnah (45), bibi dari Fera Oktaria (21), korban mutilasi menuntut keluarga besar Prada DP (22) untuk diminta diproses secara hukum. Keluarga Prada DP diduga ikut bersekongkol dan merahasiakan pembunuhan.

Menurut Rusnah, banyak temuan dari keterangan beberapa saksi maupun pengakuan terdakwa dalam empat sidang sebelumnya. Hal itu menimbulkan kecurigaan bahwa keluarga terdakwa secara tidak langsung turut membantu pembunuhan.

"Keluarga Deri (Prada DP) itu bersekongkol, mereka harus dihukum juga, tidak sampai di sini saja," ungkap Rusnah usai menghadiri sidang di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (22/8).

Dikatakannya, dugaan itu muncul sejak terdakwa mendatangi rumah pamannya, Dodi Karnadi (36) di Sungai Lilin, Musi Banyuasin, usai pembunuhan terjadi, 8 Mei 2019. Di sana, terdakwa menceritakan bahwa dirinya habis membunuh korban dan bingung menghilangkan jejak.

Ketika itu, Dodi memberikan kantong plastik besar untuk membungkus mayat korban jika sudah terpotong. Namun, keberadaan Dodi tak lagi diketahui sejak kasus ini bergulir dan tak hadir di pengadilan meski empat kali dilayangkan surat.

Selain Dodi, orang yang diduga patut diproses adalah bibi terdakwa, Elsa dan suaminya. Mereka mengetahui sejak awal pembunuhan bahkan diduga memberikan uang sebesar Rp 2 juta kepada terdakwa untuk kabur.

"Mereka modali Deri (Prada DP) agar cepat lari. Mereka itu tahu semua, tapi seolah-olah tidak tahu, di sidang baru ngaku," ujarnya.

Pihak yang juga diduga turut terlibat tak lain adalah orang tua terdakwa. Mereka juga menemui terdakwa di Sungai Lilin sehari usai pembunuhan. Bahkan, terdakwa ikut dalam rombongan mobil keluarganya menuju Palembang dan minta diturunkan di jalan setelah itu kabur ke Banten.

"Semuanya terlibat, mereka harus dihukum juga, itu adil," kata dia.

Oleh karena itu, dirinya berharap Pomdam II Sriwijaya maupun Polda Sumsel kembali mengusut tuntas kasus ini hingga pelaku baru ditangkap dan dihukum sesuai perundang-undangan. Kepada majelis hakim, keluarga meminta terdakwa diganjar hukuman mati, bukan seumur hidup penjara seperti tuntutan oditur.

"Kami minta keadilan, keponakan saya dibunuh, dicincang seperti itu. Kami tidak puas, Allah maha adil," pungkasnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curahan Hati Adik Almarhum Dini, Tahan Tangis di DPR Cari Keadilan Usai Ronald Tannur Bebas
Curahan Hati Adik Almarhum Dini, Tahan Tangis di DPR Cari Keadilan Usai Ronald Tannur Bebas

Curahan hati adik korban pembunuhan di depan anggota Komisi III DPR RI menuai sorotan.

Baca Selengkapnya
Ibunda Imam Masykur Minta Praka RM Cs Dihukum Mati: Keluarga Minta Keadilan Mereka Harus Mati
Ibunda Imam Masykur Minta Praka RM Cs Dihukum Mati: Keluarga Minta Keadilan Mereka Harus Mati

Permintaan itu diungkapkan Fauziah saat menjadi saksi di Pengadilan Militer (Dilmil) II-08, Jakarta Timur, Kamis (2/11).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Perih Suara Hati Adik Almarhum Dini, Tahan Tangis di DPR Minta Hakim Ditindak Tegas
VIDEO: Perih Suara Hati Adik Almarhum Dini, Tahan Tangis di DPR Minta Hakim Ditindak Tegas

Alfika Risma adik Dini Sera Afrianti berharap DPR bisa memberi keadilan untuk keluarga.

Baca Selengkapnya
Nyaris Diamuk Warga, Ayah Bunuh Bayinya Diringkus Polisi
Nyaris Diamuk Warga, Ayah Bunuh Bayinya Diringkus Polisi

polisi langsung lakukan penangkapan. Hasil pemeriksaan tubuh korban mengalami kekerasan fisik.

Baca Selengkapnya
Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon Laporkan Ketua RT Abdul Pasren ke Polisi, Ini Tuduhannya
Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon Laporkan Ketua RT Abdul Pasren ke Polisi, Ini Tuduhannya

Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon melaporkan Ketua RT Abdul Pasren atas kesaksian bohong ke Bareskrim Polri

Baca Selengkapnya
Ayah Siswi SMP Korban Pembunuhan dan Pemerkosaan di Palembang Datangi Hotman Paris, Ini Harapannya
Ayah Siswi SMP Korban Pembunuhan dan Pemerkosaan di Palembang Datangi Hotman Paris, Ini Harapannya

Keluarga meminta bantuan hukum karena tak terima tiga dari empat tersangka tidak dilakukan penahanan.

Baca Selengkapnya
Respons Ayah Siswi SMP Usai Pembunuh dan Pemerkosa Anaknya Dituntut Hukuman Mati: Nyawa Dibalas Nyawa
Respons Ayah Siswi SMP Usai Pembunuh dan Pemerkosa Anaknya Dituntut Hukuman Mati: Nyawa Dibalas Nyawa

Tuntutan dibacakan JPU dalam sidang di Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus Palembang, Selasa (8/10) malam.

Baca Selengkapnya
Laporkan Iptu Rudiana, Ayah Terpidana Kasus Vina Cirebon: Anak Saya Tidak Salah Tolong Bebaskan
Laporkan Iptu Rudiana, Ayah Terpidana Kasus Vina Cirebon: Anak Saya Tidak Salah Tolong Bebaskan

Keyakinan itu baru disuarakannya setelah mendapat pendampingan hukum dari tim pengacara.

Baca Selengkapnya
Fakta Memilukan di Balik Kematian Tragis Bocah Aqila di Tangan 3 Wanita Sadis
Fakta Memilukan di Balik Kematian Tragis Bocah Aqila di Tangan 3 Wanita Sadis

Aqilatunnisa Prisca Herlan, bocah usia 5 tahun tewas mengenaskan di tangan tiga orang wanita.

Baca Selengkapnya
Sentilan Keluarga Dini Dilaporkan Balik Anak Anggota DPR Ronald Tannur: Tak Punya Rasa Sosial
Sentilan Keluarga Dini Dilaporkan Balik Anak Anggota DPR Ronald Tannur: Tak Punya Rasa Sosial

Keluarga Dini Sera Afriyanti, pacar Gregorius Ronald Tannur anggota DPR RI yang tewas dianiaya tak terima dilaporkan balik.

Baca Selengkapnya
Ayah Bunuh 4 Anak di Jagakarsa Dituntut Hukuman Mati
Ayah Bunuh 4 Anak di Jagakarsa Dituntut Hukuman Mati

Jaksa menyampaikan tuntutannya dalam agenda sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Divonis Mati Akibat Bunuh 4 Anak Kandung, Panca Darmansyah Disebut Idap Gangguan Kejiwaan
Divonis Mati Akibat Bunuh 4 Anak Kandung, Panca Darmansyah Disebut Idap Gangguan Kejiwaan

Panca sempat menjalaninya di Mabes Polri dan Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.

Baca Selengkapnya