Diduga Terseret Banjir Bandang, 1 Keluarga di Labura Hilang
Merdeka.com - Satu keluarga terdiri dari lima orang di Desa Pematang, Kecamatan Na IX-X, Labuhan Batu Utara (Labura), Sumut, masih hilang. Mereka diduga tersapu banjir bandang di kawasan itu, Minggu (29/12) dini hari. Tim SAR gabungan masih mencari mereka.
"Ada 1 KK yang sampai hari ini belum melaporkan diri. Dihitung kepala desa, ada lima orang, suami, istri dan tiga anak ini," kata Kepala BPBD Sumut, Riadhil Akhir Lubis, Senin (30/12).
Berdasarkan informasi dihimpun, lima warga yang hilang adalah pasangan suami-istri Ahmad Akbar Sipahutar dan Cahaya Nasution berserta tiga anaknya. Mereka merupakan warga Dusun Siria-ria B.
-
Dimana Tim SAR Parangtritis bertugas? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
-
Bagaimana BPBD Sumbar menangani banjir di Kota Padang? Lanjutnya, saat ini semua alat yang berkemungkinan terendam sudah kita pindahkan ketempat yang lebih tinggi.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Tim SAR sudah digerakkan mencari kelimanya. "Tim SAR sudah bergerak pukul 06.00 WIB menyusuri TKP," kata Riadhil.
Aparat bersama masyarakat setempat juga sudah mendirikan posko kesehatan dan dapur umum untuk membantu warga yang menjadi korban. Mereka juga mengerahkan alat berat untuk melakukan pembersihan kayu dan batu yang berserakan di sana.
Banjir bandang di Labura menerjang sekurangnya 2 desa di Kecamatan Na IX-X, yakni Desa Pematang dan Desa Hatapang, Minggu (29/12) dinihari. Bencana ini terjadi menyusul hujan deras yang melanda kawasan itu pada Sabtu (28/12).
Di Desa Pematang, tepatnya di Dusun Siria-ria A dan Siria-ria B, 9 unit rumah rata dengan tanah disapu banjir bandang. Selain itu, 17 unit rumah rusak berat, 2 unit jembatan hilang, jalan desa juga terputus akibat tanah longsor sekitar 100 meter, 20 hektare lahan pertanian rusak, dan tiang listrik bertumbangan yang mengakibatkan putusnya aliran listrik.
Di Desa Hatapang, tepatnya di Dusun 1, Dusun 3, dan Dusun 5, 19 unit rumah rusak berat, 10 lainnya rusak ringan, 1 unit jembatan ambruk, dan 1 unit sepeda motor hilang.
Warga Desa Pematang, Ulluan Tambunan menceritakan, banjir datang dalam dua gelombang. Setelah banjir pertama surut, warga mulai keluar rumah. "Tiba-tiba datang lagi banjirnya, banjir kedua susulannya, itulah yang sampai ke jalan tingginya, di atas lima meterlah," ucap Ulluan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaSelain menggunakan eskavator, tim SAR gabungan juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian.
Baca SelengkapnyaTim SAR menemukan seorang lagi korban banjir bandang yang menerjang pemukiman di Desa Simangulampe, Bakti Raja, Humbahas.
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan jasad korban banjir bandang di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Korban diidentifikasi sebagai Suardi (70) dan Mutmita (5).
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan bersama masyarakat di Kota Ternate, Maluku Utara, terus melakukan pencarian korban banjir bandang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar hingga kini, Rabu (5/6), belum ditemukan.
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca Selengkapnya