Diduga tolak kibarkan merah putih, mahasiswa Papua di Surabaya ditangkap
Merdeka.com - Polrestabes Surabaya menyelidiki dugaan gerakan makar mahasiswa asal Papua di Surabaya, setelah terjadi insiden penolakan pengibaran bendera Merah Putih di mess tempat mereka tinggal, Jalan Kalasan Surabaya. Pada Rabu (15/) malam, Polrestabes Surabaya mengerahkan personel untuk menggeledah mess tersebut. Puluhan penghuninya diangkut menggunakan truk ke Markas Polrestabes Surabaya untuk diperiksa.
"Ada beberapa perkara yang kami selidiki. Salah satunya dugaan aktivitas gerakan makar di dalam mess tersebut yang terindikasi dari penolakan pengibaran bendera Merah Putih di depan mess mereka tadi siang," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan saat memberi keterangan pers di Surabaya, Kamis (16/8) dini hari.
Selain itu, polisi juga menyelidiki perkara penganiayaan menggunakan senjata tajam sejenis parang yang diduga dilakukan salah seorang penghuni mess terhadap seorang warga hingga terluka. Penganiayaan itu menyusul insiden penolakan pengibaran bendera Merah Putih pada Rabu siang.
-
Kapan tepatnya peristiwa di Surabaya? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya.
-
Siapa yang bertempur di Surabaya? Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada Keraton Surabaya? Sayangnya, pada tahun 1625, Surabaya jatuh ke tangan kerajaan Mataram.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
"Kami selidiki semua perkara itu satu per satu," katanya lagi.
Pengerahan personel Polrestabes Surabaya ke mess mahasiswa asal Papua di Jalan Kalasan Surabaya tadi malam, salah satunya untuk mencari barang bukti senjata tajam yang digunakan melukai seorang warga yang tadi siang turut menganjurkan pengibaran bendera Merah Putih di mess tersebut.
Dia menjelaskan anjuran pengibaran bendera Merah Putih terhadap penghuni mess mahasiswa asal Papua di Jalan Kalasan Surabaya itu, dilakukan oleh sejumlah pemuda di Surabaya pada kemarin siang. Hal itu sebagai tindak lanjut dari imbauan pemerintah dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, mulai 14-18 Agustus 2018.
Barang bukti senjata tajam sejenis parang semalam ditemukan oleh personel Polrestabes Surabaya saat penggeledahan di dalam mess. Polisi kemudian memerintahkan seluruh penghuni mess naik ke atas truk polisi untuk dibawa ke Markas Polrestabes Surabaya.
Berdasarkan laporan masyarakat sekitar, mess mahasiswa asal Papua di Jalan Kalasan Surabaya itu selama ini terkesan tertutup dan diinformasikan kerap menggelar pertemuan yang dikhawatirkan terkait dengan dugaan makar yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Saat dibawa menggunakan truk polisi ke Markas Polrestabes Surabaya, para mahasiswa Papua itu terdengar bersahut-sahutan meneriakkan "Papua Merdeka".
"Satu per satu mereka akan kami mintai keterangan, baik terkait kasus penganiayaan akibat insiden penolakan pengibaran bendera maupun dugaan gerakan makar," ujar Kombes Rudi.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya demo peringatan 1 Desember dilakukan mahasiswa Papua berjalan aman dan damai.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita tiga bendera Bintang Kejora yang memantik terjadinya pengepungan Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaKapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaMereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca Selengkapnya