Diduga utang Rp 1 M, Direktur RSUD Bekasi Titi dimutasi menjadi staf
Merdeka.com - Diduga gara-gara utang obat hingga Rp 1 miliar ke distributor, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, Titi Masrifahati dicopot dari jabatannya, Rabu (24/8). Utang itu diketahui dari hasil audit inspektorat setempat.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mencopot Titi bersamaan dengan mutasi sejumlah pejabat daerah di Kantor Dinas Pendidikan. Selain Titi, Kepala Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Alexander Zulkarnaen juga dimutasi menjadi Kepala Dinas Pendidikan.
Sementara Titi kini menjabat sebagai staf ahli bidang politik dan hukum, menggantikan Erwin Effendi yang kini menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menggantikan Alexander Zulkarnaen.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Siapa yang menunggak pembayaran? 'Nah, jemaah sulsel itu sudah selesai semua pembayaran ke oknum broker seat, jemaah surabaya yang belum selesaikan. Ini informasi yang saya dapat yah, tapi belum ada kepastian yah,' sebutnya.
-
Bagaimana Kementan membayar utang ke vendor? Hingga akhirnya pejabat eselon I harus urunan pada akhirnya.'Akhirnya saya juga rasa kasihan, niat tulus membantu karena saya diyakini terus oleh Pak Gempur, ‘udah om enggak usah khawatir. Uang lu aman, nanti tunggu patungan eselon I. Nanti gw kawal terus.’ Nah sampai dengan akhir tahun, yang saya rasakan itu udah mulai terus menerus permintaan itu,' ujar saksi.
-
Kenapa Kementan harus berutang ke vendor? Dia harus turut menanggung kemauan SYL karena diutangi oleh ASN Kementan yang hingga saat ini uang tersebut belum dibayarkan.
-
Siapa yang seringkali kesulitan minum obat? Menurut Pfizer, hingga 50 persen orang mengalami kesulitan menelan obat. Salah satu penyebab utamanya adalah karena rasa yang tidak enak dari obat itu sendiri.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
Kasubag Mutasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi, Widy Tiawaman menuturkan, kini posisi sebagai direktur utama RSUD masih kosong. Pihaknya menunggu keputusan kepala daerah siapa yang akan ditunjuk untuk menempatkan orang nomor satu di rumah sakit pelat merah itu.
"Pasti nanti ada pelaksana tugas sebelum ada direktur utama yang definitif," kata Widy, Rabu (24/8).
Widy membantah bahwa pencopotan direktur utama tak ada kaitannya dengan temuan inspektorat mengenai utang Rp 1 miliar kepada distributor obat. Menurut dia, proses mutasi dan rotasi jabatan berdasarkan penilaian dari badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan (Baperjakat).
"Di sini kami hanya pelaksana administrasi soal rotasi ini," katanya.
Kepala Inspektorat Kota Bekasi Cucu Syamsudin mengatakan, instansinya yang mengaudit RSUD menemukan utang hingga Rp 1 miliar. Akibatnya pasokan obat dari distributor menjadi tersendat.
Dia membantah bahwa hasil audit merekomendasi pencopotan Dirut RSUD Kota Bekasi. Hasil audit kata dia, memberikan saran perbaikan perencanaan obat untuk tahun mendatang.
"Soalnya RSUD merupakan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD), jadi perencanaan penganggaran pengadaan obat baik," ujarnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaTindak pidana pemerasan dan gratifikasi yang dilakukan tersangka SD dilakukan dalam kurun waktu 2021 hingga 2023
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaRieke meminta Indofarma membenahi terlebih dahulu internal perusahaan tersebut.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menetapkan eks pegawai BPOM berinisial SD menjadi tersangka dugaan pemerasan dan gratifikasi.
Baca SelengkapnyaMasalah tersebut muncul, karena perusahaan mengalami kerugian mencapai Rp459 miliar.
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaTiko bilang, produksi Indofarma akan mengikuti permintaan dari Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero).
Baca SelengkapnyaRN mencairkan dana itu lalu memberikan kepada para staf dengan nominal tak sesuai dengan semestinya.
Baca SelengkapnyaKasie Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Kelapa Gading Barat dinonaktifkan usai menjalani pemeriksaan pelanggaran di Inspektorat DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPutusannya telah Inkracht atau berkekuatan hukum tetap pada 5 Oktober 2023
Baca SelengkapnyaDalam salah satu bullying yang terjadi dokter Aulia Risma sempat dipalak oleh seniornya hingga mencapai Rp40 juta.
Baca Selengkapnya