Diduga vaksin palsu sudah banyak beredar di sejumlah daerah
Merdeka.com - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru menemukan dugaan peredaran vaksin palsu untuk bayi di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, seperti juga beredar di beberapa daerah di Indonesia saat ini.
"Benar, sekarang kita masih koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait temuan itu," kata Kepala BBPOM Pekanbaru, Indra Ginting kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Namun Indra, belum bisa menjelaskan seberapa banyak temuan itu dan dari mana vaksin palsu yang meresahkan itu ditemukan. Dia mengatakan masih terus melakukan pendalaman dan pemeriksaan terkait temuan tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa yang BPOM lakukan terkait BPA? BPOM sendiri memang telah mencoba untuk mengadopsi pelabelan bebas BPA atau Berpotensi Mengandung BPA pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Hal tersebut tentunya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bahaya BPA bagi kesehatan tubuh, terutama untuk wanita hamil dan bayi.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
Sementara itu, di tempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril membenarkan mendapat informasi terkait temuan peredaran vaksin palsu oleh BBPOM Pekanbaru.
"Informasi tidak resmi sudah saya terima terkait temuan itu. Koordinasi sudah dilakukan, namun, terkait temuan itu BBPOM lebih berhak memberikan penjelasan," jelasnya.
Terkait temuan adanya peredaran vaksin palsu di wilayah Riau, Andra mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu terlalu khawatir dengan temuan ini. Karena vaksin palsu itu beredar pada distributor yang tidak resmi.
"Jika mendapatkan imunisasi di Posyandu, Puskesmas, dan Rumah Sakit Pemerintah, atau vaksin disediakan oleh Pemerintah yang didapatkan langsung dari produsen dan distributor resmi, maka vaksin dijamin asli, manfaat dan keamanannya," paparnya, seperti dikutip dari Antara.
Kemudian, dia juga menjelaskan seluruh vaksin yang diberikan melalui program pemerintah maka dapat dijamin keaslian dan manfaat serta keamanannya.
Sebelumnya, polisi membongkar praktik pemalsuan vaksin yang dijual ke sejumlah rumah sakit dari sebuah pabrik di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
Pabrik vaksin palsu ini membuat vaksin campak, polio, hepatitis B, tetanus, dan BCG.
Di lokasi pabrik ditemukan tempat yang tidak steril dan penuh dengan obat berbahaya lainnya.
Polisi juga menemukan alat pembuat vaksin, mulai dari botol ampul, bahan-bahan berupa larutan yang dibuat tersangka dan labelnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaKepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.
Baca SelengkapnyaBPOM memastikan akan mengambil sampling anggur dan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian.
Baca SelengkapnyaRata-rata produk obat yang dilakukan penarikan diketahui Tidak Memenuhi Syarat (TMS) keamanan maupun izin edar.
Baca SelengkapnyaDalam memastikan quantity and quality produk, Irto mengatakan pengecekan selalu dilakukan berkala mulai dari Terminal BBM hingga SPBU.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaMenkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca SelengkapnyaPerihal adanya informasi jika hal itu perintah dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI atau pusat, Bagja pun ingin informasi itu didasari dengan bukti.
Baca SelengkapnyaGubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan terdapat ribuan aduan dalam proses PPDB di wilayahnya pada tahun 2023. Mayoritas terkait pemalsuan data.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca Selengkapnya