Dievakuasi dari atas Gunung, Pengungsi Tsunami Banten Akhirnya Melahirkan
Merdeka.com - Selvi, warga Pulau Sebesi Lampung Selatan, salah satu korban yang terdampak tsunami, sambil menahan rasa sakit yang luar biasa akhirnya dibawa menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda untuk melahirkan seorang anak perempuan.
Selvi berhasil dibawa menuju ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda Lampung Selatan, setelah dua hari menahan rasa sakit saat di pengungsian di Pulau Sebesi Lampung Selatan.
Selvi menceritakan, sudah merasakan mules-mules sejak beberapa malam ini. Namun rasa sakit yang luar biasa saat malam tadi ketika dirinya masih berada di pengungsian yang berada di atas gunung di Pulau sebesi.
-
Kenapa Selvi melahirkan di rumah sakit? Di Instagram pribadi Tasya dan ibunya, keduanya terlihat mendampingi Selvi di rumah sakit.
-
Bagaimana Denise menghadapi rasa sakit saat melahirkan? Denise minta maaf karena sekarang ia sadar betapa sakitnya saat akan melahirkan, dan ia pun didampingi oleh ibunya.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
"Alhamdulillah jam sebelas tadi proses lahiran berjalan lancar, dan anaknya perempuan. Sebenarnya saya sudah merasakan mules sejak semalam pas masih berada di pengungsian," ungkapnya, seperti dilansir Antara, Selasa (25/12).
Selvi juga mengatakan, jika dirinya di evakuasi menggunakan kapal nelayan, dengan lama perjalanan selama dua jam menuju Dermaga Canti. "Dievakuasi pagi, sampe di canti jam 10 dan langsung dibawa ke rumah sakit," katanya.
Sampai saat ini, sambung Selvi, dirinya belum memikirkan akan diberi nama siapa, dan memutuskan untuk tidak kembali lagi ke Pulau Sebesi untuk sementara waktu.
"Belum kepikiran perihal nama, dan kayaknya untuk sementara tidak ingin kembali ke Pulau Sebesi dan pulang ke rumah suami yang berada di pesisir," kata dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AN melahirkan secara normal seorang bayi laki-laki. Persalinan itu terjadi di atas perahu getek.
Baca SelengkapnyaSejumlah petugas mengevakuasi wanita hamil besar dengan menerobos banjir Sungai Batu Merah di Desa Oelatimo, Kupang Timur, NTT, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaNolianus menceritakan detik-detik sebelum terjadi letusan.
Baca SelengkapnyaDari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan
Baca SelengkapnyaDalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca SelengkapnyaKondisi bayi masih sangat merah karena baru dilahirkan kemarin. Begitupun ibunya belum begitu pulih.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaGunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, tiga kali erupsi eksplosif setelah gunung api itu berstatus Level III atau Siaga.
Baca SelengkapnyaKarena erupsi, Ridho bersama dua teman lainnya pun terpisah dari rombongan.
Baca Selengkapnya