Digigit anjing rabies, dua bocah di Bangli sekarat
Merdeka.com - Warga Dusun Sideparna, Desa Yangapi Tembuku, Kabupaten Bangli di Bali, tadi sore geger. Ini setelah anjing milik Made Cikra, mengamuk dan menggigit tiga orang sekaligus. Bahkan dua di antaranya seorang bocah, hingga harus dirawat di RSUD Bangli.
Dua bocah yang mengalami luka gigitan cukup serius ini, I Gede Guna (8) dan Kadek Arta (7). Sedangkan Kadek Keted (39) hanya mengalami gigitan biasa. Kendati demikian, ketiganya tetap menjalani perawatan lantaran diduga kuat anjing berbulu hitam ceking yang menggigit itu terjangkit virus rabies.
Informasi sejumlah warga setempat, anjing milik Pak Cakra memang sangat galak. Namun apes saat itu, anjing terlepas dari ikatannya dan keluar rumah. Sekitar pukul 18.00 WITA, kedua bocah adik kakak yang sedang asyik bermain depan rumahnya secara tiba-tiba diserang anjing 'gila' ini.
-
Apa yang dimaksud dengan rabies? Rabies adalah infeksi virus yang menyebar melalui gigitan hewan yang telah terifeksi sebelumnya. Virus rabies ini dapat masuk dalam kelompok rhabdovirus.
-
Apa penyebab rabies? Rabies disebabkan oleh virus yang masuk ke tubuh manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Jilatan hewan yang terinfeksi ke mulut, mata, atau luka terbuka, juga bisa menjadi cara virus rabies menular dari hewan ke manusia.
-
Bagaimana rabies menular? Rabies disebabkan oleh virus rabies, yang dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, dan kelelawar.
-
Di mana rabies bisa ditemui? Dalam hal ini, rabies bisa ditemui di 150 negara dan di semua benua, kecuali Antartika dan Arktik.
-
Bagaimana kucing tertular rabies? Kucing dapat terinfeksi rabies melalui gigitan atau luka gores yang terkontaminasi dengan air liur hewan yang terinfeksi. Virus kemudian masuk ke dalam sistem saraf kucing melalui saraf sensorik yang terhubung dengan daerah yang terinfeksi.
-
Apa ciri sigung rabies? Sigung yang sakit memiliki ciri-ciri mengalami kesulitan dalam bergerak, mengeluarkan busa dari mulut, bernapas dengan berat, dan menunjukkan agresivitas yang luar biasa.
Mendengar teriakan dan tangisan kedua bocah itu, tetangga korban Kadek Keted langsung keluar rumah dan berusaha mengusir anjing yang makin beringas menyerang bocah malang ini. Namun apes, ia justru mendapat gigitan pada tangannya yang berusaha mengusir anjing dengan kayu.
Tak lama kemudian, pemilik anjing itu keluar rumah dan secepatnya mengamankan ketiga korban yang sudah tak berdaya. "Anjing itu mestinya dibunuh, bukan dibiarkan. Gara-gara anjing bikin hubungan antar tetangga jadi tak harmonis," keluh orangtua bocah itu di RSUD Bangli, Kamis (18/12).
Mendapat laporan kejadian ini, Kadis Peternakan dan Perikanan darat, Pemkab Bangli, Ir Alit Parwata saat dikonfirmasi mengaku sudah mengambil tindakan terhadap anjing milik Cakra. Untuk mengetahui apakah anjing tersebut positif atau tidak terjangkit rabies, pihaknya sudah membawa organ yakni otak anjing tersebut untuk diteliti petugas laboratorium di Denpasar.
"Kita langsung ambil tindakan begitu mendengar laporan. Anjing tersebut sudah kita ambil samper otaknya dan kita teliti di Denpasar untuk tahu tidak positif rabies," kata Alit Parwata.
Sementara itu, Kepala Dusun Sideparna, Ketut Swandika yang ditemui saat mengantar korban ke RSUD Bangli mengatakan dengan kejadian ini pihaknya akan mengajukan vaksinasi massal di daerahnya. Jika itu anjing liar sudah tentu akan ditembak mati.
"Berkaca dari kasus ini, kami berharap agar dinas P2 melakukan vaksinasi massal dan bila perlu melakukan eliminasi terhadap anjing liar yang ada di wilayah kami," imbuh Swandika. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBocah laki-laki itu digigit anjing pada Selasa, 6 Februari sekitar pukul 15.00 WITA.
Baca SelengkapnyaKetiga korban terdiri dari dua pria dewasa dan bocah berusia 10 tahun.
Baca SelengkapnyaKorban pun tak berdaya digigit di bagian kepalanya.
Baca SelengkapnyaMenurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia enam tahun berinisial AN tewas pasca-digigit anjing rabies di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca SelengkapnyaAkibat digigit anjing tersebut, mata bocah harus mendapatkan perawatan serius.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tidak tertolong
Baca SelengkapnyaMereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan namun nyawanya tidak terselamatkan.
Baca SelengkapnyaKedua korban yang semuanya perempuan, BY (3) dan UM (2), mengalami luka gigitan, cakar, dan memar akibat ulah pelaku.
Baca Selengkapnya