Digunakan Sebagai Booster, Vaksin Merah Putih Telah Rampung Uji Praklinis Tahap Dua

Merdeka.com - Vaksin Merah Putih bakal dapat dioperasikan pada 2022 mendatang. Vaksin yang dikembangkan oleh tim peneliti Universitas Airlangga (Unair) itu bakal difungsikan sebagai booster.
Rektor Unair, Mohammad Nasih mengatakan, rencana penggunaan vaksin merah putih ini sudah disampaikan pihaknya pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dia menyebut, Kemenkes telah memberikan komitmennya untuk dapat menggunakan vaksin Merah Putih ini.
"Kemenkes sudah memberikan komitmen untuk bisa menggunakan ini (Vaksin Merah Putih) untuk proses vaksinasi atau mungkin untuk booster," kata Nasih, Jumat (15/10).
Nasih menambahkan, vaksin ini nantinya akan diberikan secara gratis bagi kelompok masyarakat kurang mampu. Sedangkan bagi masyarakat kalangan mampu akan menanggung sendiri biayanya.
"2022 akan ada skenario yang berkaitan dengan penyuntikan vaksin. Paling tidak ada sebagian masyarakat, khususnya masyarakat mampu yang harus menanggung sendiri vaksinasinya atau booster. Sedangkan masyarakat yang kurang mampu itu akan digratiskan oleh pemerintah," tegasnya.
Lalu sudah sampai sejauh mana vaksi yang dikembangkan Unair ini, dia menyebut jika tim peneliti telah merampungkan uji praklinis tahap dua. Tim akan memberikan laporannya ke BPOM untuk dievaluasi.
Jika izin telah diberikan BPOM, maka uji klinis Vaksin Merah Putih tersebut rencananya akan dilakukan di RSUD dr Soetomo, Surabaya.
"Kami sudah tanda tangan kontrak dengan RSUD dr Soetomo untuk bisa menyiapkan seluruh kebutuhan yang dibutuhkan. Semua kami serahkan ke kawan-kawan di Soetomo, untuk rekrutmen relawan, pelaporan, dan lainnya," tandasnya.
Tahap Uji Klinis
Vaksin Merah Putih atau Vaksin Nusantara untuk Covid-19 diperkirakan sudah bisa diproduksi pada 2022. Saat ini, sebagian besar vaksin karya anak bangsa tersebut masih dalam tahap uji klinis.
Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.
"Diharapkan pada 2022 sudah bisa diproduksi dan digunakan untuk program vaksinasi Covid-19 kita," kata Siti dalam Spectaxcular 2021 pada Senin (22/3).
Indonesia saat ini bekerja sama dengan beberapa produsen vaksin Covid-19 selain Sinovac. Tiga vaksin lain berasal dari AstraZeneca, Novavax, dan Pfizer.
Menurut Siti, keberagaman vaksin tersebut tidak akan memengaruhi efektivitasnya. Pasalnya, semuanya sudah dijamin dan memenuhi kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa efektivitas dan mutunya memenuhi syarat untuk mengalahkan Covid-19.
Indonesia, katanya, termasuk salah satu negara beruntung karena telah mendapatkan vaksin Covid-19. Ada sekitar 130 negara yang sampai saat ini belum mendapatkan karena produksi vaksin di dunia yang hanya separuh dari kebutuhan yang ada.
"Indonesia cukup beruntung, dan dengan kebutuhan vaksin begitu besar tidak mungkin bisa disediakan oleh satu perusahaan," jelasnya.
Sambil menunggu vaksin Merah Putih, PT Bio Farma juga telah mulai memproduksi vaksin Covid-19. Kualitas vaksin produksi perusahaan BUMN tersebut pun dinilai terjamin.
"Kita cukup optimis karena Bio Farma sendiri punya perjalanan panjang menyediakan vaksin, bukan hanya untuk Indonesia tapi juga beberapa negara di luar Indonesia," ungkap Siti.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya