Diguyur hujan 3 hari, kualitas udara di Sumatera-Kalimantan membaik
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa kualitas udara di Sumatera dan Kalimantan semakin baik pada Jumat pagi dibandingkan dengan selama beberapa hari sebelumnya. Perbaikan itu setelah hujan mengguyur selama tiga hari.
"Hujan yang cukup merata menyebabkan jarak pandang dan kualitas udara membaik di Sumatera dan Kalimantan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat (30/10).
Dia juga menjelaskan jumlah titik api atau hot spot sebagai indikator terjadinya kebakaran hutan dan lahan juga berkurang. Bahkan, kata dia, berdasarkan laporan yang diterima BNPB, diketahui bahwa cuaca di Palangkaraya pada Jumat pagi kembali cerah.
-
Kenapa BMKG memprakirakan cuaca Jakarta cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Di mana cuaca diprediksi cerah? BMKG melalui unggahan akun resmi Instagramnya @infobmkg menyebutkan seluruh wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah pada pagi hari.
-
Kapan cuaca Jakarta diprediksi cerah? BMKG melalui unggahan akun resmi Instagramnya @infobmkg menyebutkan seluruh wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah pada pagi hari.
-
Di mana cuaca besok diperkirakan cerah berawan? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca besok, 17 Agustus 2023, di wilayah Indonesia mayoritas cerah berawan.
-
Bagaimana cuaca di Sumut selama pancaroba? Pada saat musim pancaroba, cuaca dapat berubah dari cerah menjadi mendung dan hujan dalam waktu singkat.
Sutopo berharap, kondisi demikian terus berlangsung di wilayah-wilayah yang terpapar kabut asap. "Kita berharap pertumbuhan awan di wilayah-wilayah yang terpapar asap terus meningkat," katanya.
Berdasarkan pantauan terakhir melalui satelit pada Kamis (29/10) pukul 16.00 WIB, hanya mendeteksi satu titik api atau hot spot di wilayah Kalimantan Selatan.
"Pantauan satelit Terra & Aqua hanya memantau satu titik api di Kalimantan, yakni di Kalimantan Selatan," kata Sutopo.
Namun, di Sumatera, satelit masih mendeteksi adanya 148 titik api, yakni di Bengkulu satu titik, di Lampung 30 titik, di Sumatera Barat satu titik, dan Sumatera Selatan 109 titik.
Dia juga mengatakan bahwa jarak pandang dan cuaca di Padang 5.000 meter dan berasap, Pekanbaru 4.000 meter dan berasap, Jambi 1.700 meter dan berasap, serta Palembang 2.000 meter dan berasap.
Di Pontianak 10.000 meter dan berawan, Ketapang 10.000 meter dan berawan, Palangkaraya 5.000 meter dan berasap, serta Banjarmasin 5.000 meter dan berawan.
Indeks kualitas udara, berdasarkan pantauan Kamis (29/10) di Pekanbaru, masuk kategori sedang, Jambi menunjukkan kualitas baik dan Palembang menunjukkan berbahaya. "Indeks kualitas udara di Pontianak baik, Banjarbaru baik, Samarinda baik, dan Palangkaraya tidak sehat," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.
Baca SelengkapnyaSebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi cerah berawan pada hari ini Sabtu (27/1)
Baca SelengkapnyaKelembamban udara tinggi dan angin cenderung rendah sehingga menyebabkan suhu yang dirasakan meningkat dan menyebabkan tubuh merasa tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaKarena itu, semua pihak diminta mewaspadai potensi yang dapat menyertainya.
Baca SelengkapnyaPrakiraan cuaca di wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu, hari ini
Baca SelengkapnyaOperasi TMC kali ini dilaksanakan sebanyak tiga sorti dengan durasi penerbangan lebih kurang 6 jam 11 menit.
Baca SelengkapnyaPolusi Jakarta sempat turun drastis pada tanggal 17 Agustus 2023. Apa penyebabnya ya?
Baca SelengkapnyaKetua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengungkapkan tiga penyebab suhu udara terasa panas belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPrediksi cuaca besok 17 Agustus 2023, penting diketahui sebelum melakukan aktivitas.
Baca SelengkapnyaSuhu maksimum tercatat terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 37,1 Derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaKondisi ini biasa terjadi karena pengaruh fenomena cuaca global dan regional.
Baca SelengkapnyaPeningkatan potensi hujan itu karena beberapa wilayah Indonesia mulai kembali pada fenomena iklim La Nina
Baca Selengkapnya