Dihantam gempa & tsunami, menara Masjid Baiturrahman rawan roboh
Merdeka.com - Menara induk Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh yang berada di arah timur masjid saat ini kondisi struktur bangunannya sudah tidak aman. Hal ini karena gempa dan tsunami 10 tahun silam menara tersebut sudah miring ke arah timur laut (antara timur dan utara)
Sebelum gempa dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 lalu, menara induk masjid ini dibuka akses untuk umum. Setiap hari ada ratusan pengunjung naik ke atas menara tersebut untuk melihat landscape kota Banda Aceh. Namun setelah bencana tsunami, menara tersebut tidak lagi dibuka untuk umum.
Kuasa Pengguna Anggaran (PPA) Dinas Cipta Karya Provinsi Aceh, Khalidin mengatakan, menara induk Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh setelah tsunami sudah miring ke arah timur sebesar 10 centimeter dan 8 centimeter ke arah utara.
-
Kapan Museum Tsunami Aceh diresmikan? Gedung museum ini secara resmi dibuka pada bulan Februari 2008 silam.
-
Kapan bencana Tsunami Aceh terjadi? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Kapan tsunami terjadi di Aceh? Tepat 20 tahun yang lalu, Indonesia mengalami salah satu bencana alam terbesar dalam sejarahnya, yaitu tragedi Tsunami Aceh. Pada Minggu, 26 Desember 2004, gelombang dahsyat menghantam Aceh setelah gempa berkekuatan magnitudo 9,1–9,3 mengguncang kawasan tersebut pada pukul 07.50 WIB.
-
Kapan Tsunami Aceh terjadi? Provinsi Aceh pernah dilanda bencana Tsunami yang dahsyat. Beberapa di antaranya kini menjadi spot-spot wisata untuk mengenang kejadian tersebut. Sama halnya dengan Desa Wisata Ulee Lheue yang terkena dampak langsung dari Tsunami pada 2004 silam.
-
Kapan tsunami Aceh terjadi? Peristiwa menyedihkan terjadi di bumi serambi Mekkah Indonesia, Aceh. Pada tahun 2004 tepatnya pada hari Minggu pagi, tanggal 26 Desember.
-
Di mana lokasi Museum Tsunami Aceh? Letaknya berada di Jalan Sultan Iskandar Muda, dekat dengan Simpang Jam serta berseberangan dengan Lapangan Blang Padang.
"Miring 8 centimeter arah utara tidak terlalu berpengaruh, tetapi yang butuh perhatian miring arah timur 10 centimeter harus menjadi perhatian khusus," kata Khalidin, Rabu (29/7) di Banda Aceh.
Katanya, ini penting harus ada perhatian khusus jangan sampai setelah selesai perluasan masjid nantinya menimbulkan masalah baru. Karena jangan nanti setelah selesai lakukan pembangunan menjadi justifikasi kalau ada kemungkinan terjelek terhadap kondisi menara induk tersebut.
Lanjutnya, mengerjakan pembangunan landscape dan infrastruktur masjid Baiturrahman dilakukan dalam dua tahap, yaitu jangka pendek dan jangka panjang jangan sampai ada risiko setelah itu.
"Bila menara itu roboh nantinya, bukan karena pembangunan ini, tetapi memang kondisi struktur bangunan itu sudah lemah," imbuhnya.
Persoalan ini, katanya, sudah dilaporkan pada Gubernur Aceh, Zaini Abdullah untuk mengambil kebijakan khusus terkait dengan keberadaan menara tersebut. Sehingga ke depan tidak menimbulkan persoalan baru.
Oleh karena itu, pihak Dinas Cipta Karya Aceh, sebut Khalidin tengah melakukan kajian lebih lanjut. Apakah nantinya menara induk tersebut dibongkar dan akan dibangun kembali jauh lebih baik dengan wujud dan bentuk yang sama persis.
"Harus kita putuskan, apakah harus kita pindahkan, kita bongkar dan kita bangun di tempat lain dengan wujud yang sama, ini butuh kajian," tukasnya.
Bahkan rencananya, kata Khalidin, bila nanti hasil kajian harus dibangun kembali menara tersebut akan dibangun jauh lebih tinggi. Nantinya menara tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan melihat hilal ataupun tempat rekreasi melihat landscape kota Banda Aceh. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah kehancuran akibat tsunami Aceh, tersisa keajaiban dari Masjid Rahmatullah yang tetap berdiri kokoh setelah dihantam gelombang setinggi puluhan meter.
Baca SelengkapnyaBangunan berwarna putih dengan balutan pilar-pilar menghiasi bagian depan ini dulunya sempat menjadi pengungsian di masa pemerintahan Hindia Belanda.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) merenggut puluhan korban jiwa, banyak bangunan yang luluh lantak.
Baca SelengkapnyaSaat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaKubah ini juga disebut sebagai kapal penyelamat. Banyak orang menyelamatkan diri dengan naik ke atas kubah saat tsunami Aceh menerjang.
Baca SelengkapnyaPasca bencana banjir bandang yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatera Barat sebuah masjid nampak berdiri sendiri di antara puing-puing bangunan lainnya.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaMuseum yang dirancang sebagai bangunan simbolis untuk mengenang tragedi Tsunami tahun 2004 silam sekaligus tempat edukasi.
Baca SelengkapnyaGempa di Maroko yang terjadi pada Jumat malam lalu telah mengakibatkan kerusakan serius pada Masjid Tinmel.
Baca SelengkapnyaBangunan masjid masih tampak utuh walau sudah empat tahun terendam air
Baca SelengkapnyaSejak dulu Banda Aceh terkenal sebagai kota budaya, karena kedudukannya sebagai pusat Kerajaan Aceh.
Baca SelengkapnyaPotret bangunan masjid masih berdiri kokoh di tengah area lumpur Lapindo di Sidoarjo,Jawa Timur.
Baca Selengkapnya