Dihujat karena bela gembong narkoba, Anggun tulis surat terbuka lagi
Merdeka.com - Penyanyi Anggun Cipta Sasmi yang kini berkewarganegaraan Prancis mendapat hujatan dari berbagai pihak, terutama di media sosial. Penyebabnya adalah surat terbuka Anggun untuk Presiden Jokowi yang meminta grasi terhadap Serge Atlaoui, warga negara Prancis terpidana mati kasus narkotika.
Dalam surat yang diunggah pada Rabu 22 April lalu melalui akun resmi Facebooknya, Anggun menulis bahwa hukuman mati bukan satu solusi untuk menurunkan tingkat kriminalitas. Hukuman mati menurutnya adalah kegagalan sisi kemanusiaan juga hilangnya nilai nilai hukum keadilan.
Sejumlah surat balasan terbuka pun muncul di media sosial seperti yang dibuat penulis Ayu Utami dan seorang ibu rumah tangga.
-
Kenapa Angga dukung Ganjar-Mahfud? Melihat paslon Ganjar-Mahfud yang menunjukkan komitmen terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia, Angga pun mendukung penuh keduanya untuk memimpin Indonesia di 2024-2029.
-
Bagaimana tanggapan Kartika Putri terhadap hujatan? Ia juga mengizinkan siapa pun yang ingin menghina atau mencibirnya terkait pernyataannya tersebut. Namun, ia dengan tegas meminta agar orang tidak mengolok-olok kegiatan mengaji.
-
Apa yang Angga Wijaya umumkan? Baru-baru ini, Angga mengumumkan kehamilan Nurul Kamaria.
-
Apa vonis yang dijatuhkan kepada Karen Agustiawan? Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan divonis pidana 9 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider 3 bulan kurungan karena terbukti melakukan korupsi dalam pengadaan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di Pertamina.
-
Siapa yang Anggun harapkan mengikuti jejaknya? Ketika saya menjadi artis Indonesia pertama yang tampil di festival terkenal di dunia pada tahun 1999, saat Lilith Fair Tour di Amerika Serikat, saya berharap generasi berikutnya akan mengikuti jejak saya,' ujar Anggun.
-
Apa pernyataan kontroversial Kartika Putri? Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Kartika Putri menjadi viral karena mengusulkan ide adanya adu mengaji antara calon presiden (capres).
Anggun menyatakan tidak peduli dengan kecaman yang datang terhadapnya. Dia menyatakan tetap teguh dengan pendiriannya menolak hukuman mati.
Sebuah surat terbuka kembali dia unggah di akun Facebooknya pada 2 Mei lalu. Dia kembali menjelaskan posisinya yang menentang hukuman mati dan menentang peredaran narkoba. Anggun menegaskan, sikapnya itu tidak ada kaitannya dengan kedaulatan Indonesia.
"Ini hati saya yang berbicara," tulis Anggun.
Berikut isi lengkap surat terbuka Anggun seperti dikutip merdeka.com, Senin (4/5):
To the People of Indonesia.
Belakangan ini ada kontroversi tentang opini saya mengenai hukuman mati yang kebanyakan datang dari hujatan netizen di social network dan ini penjelasan saya.
Saya adalah seorang ibu, darah saya 100% Indonesia. Seorang ibu yang mencintai anaknya seperti layaknya semua ibu di Indonesia. Dan tentunya saya menolak, berperang dan membenci Narkoba juga semua pihak yang membantu membuat atau menjualnya. Narkoba adalah musuh manusia yang menghancurkan hidup dan memecahkan keluarga. Narkoba memperkayai mafia juga orang yang gemar korupsi dibelakang kepedihan orang-orang kecil. Tentu saja saya berdiri di sisi korban dan di sisi semua orang yang membenci Narkoba. Mereka yang membuat dan menjual racun Narkoba harus di adili dan harus diberi hukuman yang seberat-beratnya di penjara.
Saya juga seorang pembela Hak Asasi Manusia. Saya bekerja sama dengan PBB sebagai Goodwill Ambassador dan dalam Universal Deklarasi Hak Asasi Manusia tertulis larangan membunuh manusia. Saya sangat percaya bahwa kita tidak bisa membasmi kriminalitas dengan membunuh orang-orang yang terlibat dalam kejahatan. Nyawa yang dibalas nyawa tidak akan mengembalikan hidup korban. Kematian bukanlah keadilan. Untuk saya, hanya Allah semata yang mempunyai hak atas hidup dan mati manusia.
Saya ingin hukuman yang setimpal dan seberat-beratnya kepada para kriminal. Saya membenci koruptor yang membantu bandar Narkoba menjalankan bisnis penjualan bahkan lewat penjara. Saya ingin adanya proyek bantuan kepada keluarga dari korban Narkoba, seperti Ibu Ephie Craze yang surat terbukanya amat dan sangat menyentuh saya.
Saya berada di posisi yang sama seperti semua ibu dan istri yang akan selalu berada di sisi korban Narkoba. Tetapi saya juga menolak hukuman mati karena tidak manusiawi dan tidak berhasil membasmikan kejahatan.
Berpendapat seperti ini bukan berarti menyangkal darah yang mengalir di nadi saya atau mempertanyakan kedaulatan Indonesia yang saya hormat dan cintai. Ini hati saya yang berbicara.
Semoga Allah memberkati.
Anggun
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan surat tulisan tangan dari Freddy Budiman sebelum dieksekusi mati di Nusakambangan.
Baca SelengkapnyaNamun, dalam acara tersebut mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tak ujuk-ujuk digantung. Dia justru merayakan momen ulang tahunnya yang ke-54.
Baca SelengkapnyaMenurut dia pernyataan 'Gantung di Monas' jika terlibat dalam kasus korupsinya bukan betul gantung diri secara fisik.
Baca SelengkapnyaVonis tersebut dibacakan hakim Pengadilan Negeri Cikarang, Kabupaten Bekasi pada Senin (18/9) kemarin.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, Gathan Saleh terancam hukuman di atas lima tahun penjara.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Ketua Umum PKN sebelumnya Gede Pasek Suardika berharap Anas Urbaningrum akan menyampaikan pidato politik sebagai ketua umum baru pada Sabtu, 15 Juli
Baca SelengkapnyaDiterpa keretakan rumah tangga. Kini Tengku Dewi sedang menghadapi masalah usai suaminya, Andrew Andika terjerat karena kasus narkoba.
Baca SelengkapnyaRestorative justice hanya berlaku pada kasus pengguna narkotika.
Baca SelengkapnyaPelaku narkoba tetap memiliki hak asasi manusia (HAM) yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaPesan ini disampaikan Anwar Abbas usai gagal bertemu Panji Gumilang di Rutan Bareskrim.
Baca SelengkapnyaEcky Listhianto menjadi terdakwa kasus pembunuhan dengan cara mutilasi seorang wanita bernama Angela.
Baca SelengkapnyaDalam persidangan, Angga menyatakan rasa penyesalan yang mendalam atas tindakan yang telah merugikan Ricis beserta keluarganya.
Baca Selengkapnya