Dihukum kakak senior squat jump, siswi SMA ini alami gejala lumpuh
Merdeka.com - Hanum Dwi Aprilia (17), siswi kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Gondang, Mojokerto Jawa Timur, mengalami ngilu pada kedua kakinya dan gejala lumpuh, usai menjalani hukuman squat jump, karena terlambat datang pada kegiatan ekstra kurikuler Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI). Kini dia masih belum bisa beraktivitas seperti biasanya.
Hukuman squat jump dijalani Hanum karena terlambat datang ke sekolah untuk mengikuti kegiatan UKKI, yang dilaksanakan pada Jumat (14/7) lalu. Karena terlambat, kakak seniornya memberikan hukuman.
Awalnya hukuman yang disepakati oleh teman-temannya hanya hafalan surat-surat pendek Alquran. Namun ada kakak seniornya yang minta hukuman diganti dengan squat jump sebanyak 60 kali setiap anak.
-
Apa yang dialami AN saat menuju puskesmas? AN awalnya mengeluhkan sakit perut karena hendak melahirkan, Minggu (21/1). Ia pun dibawa suaminya dari kampungnya di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, menuju puskesmas. Dalam perjalanan, sakit perut AN karena kontraksi semakin menjadi.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Bagaimana Kamari menunjukkan dirinya lelah di sekolah? Kamari menguap seperti ini ketika kantuk tiba-tiba datang. Dia berpikir sudah waktunya tidur siang.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Kenapa kaki bisa sakit dan pegal setelah berdiri seharian? Berdiri dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan konsekuensi kesehatan seperti nyeri punggung, kelelahan otot, dan kram kaki dan kaki. Stres tambahan pada tubuh kita akibat berdiri dalam jangka panjang juga dapat mengakibatkan arthritis dan tekanan darah tinggi
-
Apa yang dimaksud dengan kaki kram? Kaki kram adalah kondisi ketika otot kaki mengalami kontraksi yang tiba-tiba dan kuat. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang intens dan terkadang sulit untuk mengendurkan otot yang terkena kram.
"Ada 2 anak yang terlambat datang ke kegiatan untuk persiapan promosi UKKI pada pelaksanaan MOS, Hanum dan temanya. Menurut informasi temanya yang satu kelas, awalnya disepakati hukuman hafalan surat pendek Alquran, tapi ada kakak kelasnya yang minta hukuman squat jump masing masing anak 60 kali. Teman Hanum tidak mau menjalani hukuman, sehingga hukuman itu ditanggung Hanum dan harus melakukan hukuman dua kali lipat," kata Rofiq, pengasuh Pondok Pesantren Al Ghoits.
Kondisi sakit dirasakan Hanum setelah pulang ke Pondok Al Ghosith. Namun setelah beberapa hari, kondisinya tidak membaik, malah merasakan ngilu dan sakit pada kakinya hingga tidak bisa berdiri dan berjalan. Untuk aktivitas, Hanum harus dibantu teman temanya satu kamar yang ada di pondok pesantren.
"Awalnya sakit biasa beberapa hari. Dia minta pulang untuk berobat dan kembali ke pondok hari minggu kemarin. tapi hari senin, merasa nyeri dan linu hingga tidak bisa jalan dan beraktivitas. Hari Rabu kemarin dibawa berobat ke pengobatan alternative," jelas Rofiq.
Pihak keluarga Hanum pihak sekolah juga ikut membantu pengobatan Hanum hingga sembuh. Karena dia mengalami sakit setelah kegiatan di sekolah.
"Saya berharap ada toleransi dari pihak sekolah toleransi memikirkan terkait pengobatannya. Tapi dengan catatan pihak sekolah terus ikut mengawasi perkembangan Hanum. Pihak sekolah mengaku tidak tahu soal kegiatan itu," ucap Rofiq.
Sementara Kepala SMA Negeri Gondang Nurul Wakhidah, mengaku tidak tahu kegiatan UKKI yang dilaksanakan oleh siswanya. Kegiatan tersebut di luar jadwal sekolah karena masih masa liburan panjang. Namun pihak sekolah mengaku prihatin dan berjanji akan membantu proses pengobatan Hanum.
"Kegiatan itu inisiatif para siswa untuk persiapan pelaksanaan MOS. Itu di luar jadwal resmi sekolah karena masih masa liburan panjang. Menurut informasi, Hanum terlambat dan dihukum squat jump dan setelah selesai masih bisa beraktivitas setelah di rumah baru sakit. Kita akan membantu proses pengobatannya," kata Nurul Wakhidah, Jumat (20/7).
Kini Hanum masih menjalani perawan pengobatan karena masih mengalami gejala kelumpuhan. Belum diketahui pasti secara medis penyebab lumpuh yang dialami oleh Hanum Dwi Aprilia tersebut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaKemenkes sejauh ini belum mengetahui secara pasti soal penyebab meninggalnya siswa tersebut.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaSantri Yatim Piatu Hafiz Quran Jatuh dari Lantai 3 Pesantren di Tasikmalaya
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMAN 3 Bandung Seorang siswi SMAN 3 Bandung berinisial A melompat dari lantai tiga bangunan sekolahnya. Remaja itu masih dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan itu mengakibatkan luka lebam di bagian paha dan alat kelamin korban.
Baca SelengkapnyaMembanting korban ke lantai hingga tak sadarkan diri
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaNia Ramadhani mengalami rasa sakit yang tak tertahankan akibat cantengan di jempol kakinya.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan ini sudah dilaporkan orang tua korban ke pihak guru, tetapi tidak direspons.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SMPN 4 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi terpaksa harus diamputasi kaki kirinya diduga akibat bully saat SD.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan berinisial RS tercatat sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Baca Selengkapnya