Diiming-imingi duit Rp 10 ribu, 5 siswa SD disodomi di warnet
Merdeka.com - Lima siswa SD mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Pokja Medan, Jalan Sakti Lubis, Jumat (30/5) siang. Mereka meminta pendampingan karena sudah menjadi korban sodomi yang dilakukan Tt (30).
Kelima korban yaitu; RS (11), siswa kelas 5 SD; MSA (9), kelas 4; ES (9) siswa kelas 4; W (11), siswa kelas 6; dan B (11), kelas 6. Kelima warga kawasan Jalan Bajak ini datang ke kantor Komnas PA Pokja Medan didampingi orang tua dan gurunya.
Pencabulan ini terungkap setelah seorang guru menanyai RS yang terlihat bermalas-malasan di sekolah. "Setelah ditanyai, dia mengaku disodomi pelaku. Dia pun menceritakan perbuatan itu juga dialami empat temannya," kata Osman Simaremare, guru kelas 6 SD negeri di Jalan Tritura Medan, yang mendampingi para korban.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
Para korban mengaku diiming-imingi Tt dengan uang Rp 10 ribu sehingga mau dicabuli. Setelah memberi uang, pelaku mengancam membunuh anak-anak itu jika mereka mengadu kepada orang lain.
RS, MSA, ES, dan W mengenal mengenal Tt di salah satu warnet di kawasan Jalan Bajak. Mereka dikenalkan B, yang lebih dulu disodomi.
Anak-anak ini mengaku dicabuli pada April lalu. Mereka pertama kali dicabuli di kamar mandi warnet, kemudian berlanjut di rumah pelaku di Titi Kuning, bahkan di sekitar kolam renang umum.
Perwakilan Komnas Perlindungan Anak Pokja Medan, Sumantri, menduga masih ada korban lain yang belum melaporkan perbuatan Tt. "Kami akan mendampingi para korban dan orangtuanya melapor ke Polresta Medan. Apalagi kita mencurigai masih banyak korban belum terungkap," terang Sumantri.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria tak dikenal itu membawa mereka ke suatu tempat dan diancam agar tidak teriak.
Baca SelengkapnyaSeorang montir di Palembang inisial B (30), diduga melakukan aksi sodomi terhadap lima bocah laki-laki.
Baca SelengkapnyaBerdalih COD HP, Kawanan Perampok Malah Rampok dan Kuras Rekening Pemuda di Cipondoh
Baca SelengkapnyaPelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan terhadap bocah tersebut diduga dipicu kekesalan warga atas ulah sang bocah yang ketahuan mencuri uang milik warga.
Baca SelengkapnyaPelaku sengaja memang mengincar anak-anak karena dianggap tidak akan bercerita ke mana-mana.
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca SelengkapnyaKronologi aksi teror yang dilakukan seorang pria asal Surabaya, Jawa Timur kepada teman SMP-nya selama 10 tahun.
Baca SelengkapnyaLima tamu hotel di Kota Tangerang, Banten, menjadi korban pemerasan setelah keluar bersama wanita. Mereka diperas hingga Rp1 miliar.
Baca SelengkapnyaAyah dan anak di Karawang bunuh pria dengan motif penggandaan uang.
Baca SelengkapnyaPara korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca Selengkapnya