Diiming-imingi kerja enak di Papua, ABG di Bekasi jadi korban perdagangan anak
Merdeka.com - W, perempuan berusia 16 tahun di Kota Bekasi, Jawa Barat diduga menjadi korban perdagangan anak. Dijanjikan kerja enak di Papua, rupanya korban yang baru lulus sekolah menengah pertama (SMP) ini dipekerjakan sebagai pelayan di tempat karaoke.
Hendrik, orangtua W mengatakan, anaknya berangkat ke Papua dua bulan lalu. Menurut dia, putrinya diajak IDR, seorang penjaga warung di kawasan Duren Jaya, Bekasi Timur.
"Anak saya tidak mau sekolah, karena biayanya mahal. Inginnya bekerja, lalu ketemu perempuan itu (IDR)," kata Hendrik di kediamannya, Kampung Teluk Buyung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (30/4).
-
Siapa yang ngasih tawaran tambang? Organisasinya tidak akan tergesa-gesa terkait konsesi tambang yang ditawarkan oleh pemerintah.
-
Siapa yang disebut mendapat tawaran uang? Uang bernilai fantastis itu disebut agar Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mundur dari posisinya selaku calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan oleh agen penyaluran tenaga kerja? Budi Triman (37), salah satu korban asal Pati mengaku, ia pada awalnya dijanjikan kerja di Korea oleh HS dengan syarat memiliki sertifikat keahlian las yang diterbitkan dari Kapten Indonesia.
-
Dimana pekerjaan dengan gaji tinggi di Indonesia? Melansir laman ocbc.id, pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia di urutan pertama adalah level corporate suite, atau orang-orang dengan gelar chief/director.
-
Kenapa calon pekerja migran tertipu oleh agen penyaluran? Merasa tertipu, pada Kamis (23/11) ratusan korban menggeruduk rumah penyedia jasa berinisial HS (34) di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus. Akibat ulah lembaga tersebut, para korban mengaku kehilangan uang dengan total mencapai Rp4 miliar.
-
Apa pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia? Melansir laman ocbc.id, pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia di urutan pertama adalah level corporate suite, atau orang-orang dengan gelar chief/director.
Menurut keterangan anaknya melalui sambungan telepon, awalnya IDR menjanjikan pekerjaan enak di Papua, dengan bayaran tinggi. Tergiur dengan rayuan itu, W memutuskan untuk pergi ke Papua dengan biaya ditanggung oleh IDR melalui bosnya di Papua.
"Sebulan lalu mengaku di Pekanbaru, bekerja sebagai asisten rumah tangga. Dari situ saya sudah panik, karena pergi tidak pamitan," kata dia.
Hendrik bingung mencari keberadaan anaknya. Ia sempat salah dengar bahwa anaknya berada di Penggilingan Baru, Jakarta Timur. Keluarga sempat mencari di sana, namun tidak ketemu.
Kabar terakhir datang dari Wit, rekan kerja W di Papua. Wit yang baru saja pulang dari Papua mengabarkan bahwa W bekerja di sebuah tempat karaoke. Bagai disambar petir di siang bolong, Hendrik marah, dan berusaha mencari IDR, serta melapor ke polisi.
"Anak saya sekarang masih di Papua, ingin pulang tapi tidak bisa," kata dia.
///////////////Motif penculikan bayi usia 25 hari di Depok diduga pelaku ingin punya anak
Dua penculik bayi inisial A di Depok ditangkap polisi. J dan A menculik bayi masih berumur 25 hari karena mengaku belum punya anak.
"Pelakunya adalah perempuan. Inisial J sama A. Otak dalam kasus penculikan ini adalah J. Motif pelaku nekat melakukan penculikan itu karena tak memiliki anak. Kemungkinan besar karena yang bersangkutan (J) itu ingin punya anak. Dia nggak punya anak. Yang bersangkutan mencuri anak untuk dipelihara," kata Kasat Reskrim Polres Depok, Kompol Bintoro saat dikonfirmasi, Senin (30/4).
Bayi malang itu, kata Bismo, ditemukan di rumah kontrakan A di Jalan Proklamasi, RT 4 RW2, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, pagi tadi. Saat itu, A juga ada di dalam rumah.
"Bayinya kita temukan di rumah kontrakan si A," kata Bintoro.
Peristiwa tersebut masih didalami polisi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan apakah keduanya bisa ditingkatkan sebagai tersangka atau tidak.
"Sampai saat ini kita masih BAP. Kita masih ambil keterangan yang bersangkutan, nanti setelah BAP baru kita akan gelar perkaranya. Kalau memang terbukti nanti kita tingkatkan statusnya sebagai tersangka," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporannya tak kunjung ditindaklanjuti, Herawati mengadu ke Kapolri melalui media sosial. Ternyata cara ini membuat sang pelaku tertangkap.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaSaat minta dipulangkan ke Indonesia, pihak penyalur minta tebusan Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaPelaku berkomplot menjual korban kepada lelaki hidung belang dengan tarif berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp700 ribu melalui aplikasi media sosial MiChat.
Baca SelengkapnyaDua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para pelaku dengan menggunakan penipuan lowongan kerja.
Baca SelengkapnyaPelaku memberangkatkan seseorang untuk bekerja ke Jepang dengan biaya murah hanya membayar biaya dokumen awal sebesar Rp5 juta.
Baca SelengkapnyaSatu korban dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kejadian nahas yang dialami 50 WNI korban TPPO di Sydney Australia
Baca SelengkapnyaTiga muncikari ditangkap terkait tindak perdangan orang ini.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaTindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan menawarkan pekerjaan dan modus-modus lain semakin marak terjadi.
Baca Selengkapnya