Diimingi gaji tinggi, 7 kembang desa nyaris dijual ke Malaysia
Merdeka.com - Tujuh kembang desa nyaris menjadi korban penjualan manusia ke Malaysia. Gerak-gerik praktik trafficking ini tercium petugas Unitreskrim Polsek Sumur Bandung yang memperoleh informasi dari masyarakat. Mereka semua digagalkan di Jalan Tamblong Bandung saat akan diberangkatkan.
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengaku dua korban di antaranya masih berada di bawah umur. Untuk bekerja di sana mereka dijanjikan dibayar Rp 18 juta setiap bulannya yang dilakukan pelaku RM (35).
"RM ini membujuk korban menjadi pembantu dan pelayan restoran di Malaysia dengan gaji yang tinggi," kata Trunoyudo di Mapolrestabes Bandung, Jumat (15/11).
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Siapa yang menjadi korban penyakit kelamin? Masalah pelacuran pun menimbulkan efek sangat negatif. Rata-rata satu dari tiga anggota militer Belanda menjadi korban penyakit kelamin.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
RM kepada polisi mengaku, praktik tersebut dilakukan ketika melihat salah satu lowongan pekerjaan di iklan online. Di situ RM menghubungi IJ agen pekerja Malaysia. Hingga ada kata sepakat RM pun akan memboyong tujuh wanita ke negeri tetangga.
"Melalui penelusuran akhirnya kami menangkap tangan pelaku, kami juga menyita barang bukti berupa 7 lembar surat tanda terima SPRI dari Kantor Imigrasi Kota Bandung, 7 lembar hasil Pemeriksaan Radiologi, dan 1 unit mobil Daihatsu Zebra," ungkapnya.
RM tercatat sebagai Warga Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia yang baru menjalankan praktik ini memang mengincar gadis desa di beberapa daerah.
"Korbannya ada yang dari Sukabumi, Majalaya, Nagreg dan Cipendeuy," terangnya.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat pasal 2 ayat 1 dan pasal 6 UURI No. 21 tahun 2007 tentang tindak pidana perdagangan orang dengan ancaman 15 tahun penjara.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaPara korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.
Baca SelengkapnyaDengan memasarkan dua anak tersebut, dua muncikari itu mendapat keuntungan Rp50 ribu-150 ribu.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaDua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan tindak pidana penjualan orang (TPPO) di Ogan Ilir diungkap polisi. Ironisnya, pelaku dan tujuh korbannya merupakan keluarga dekat.
Baca SelengkapnyaJika ada yang mau menjual bayi maka akan diberikan sejumlah uang. Kisarannya antara Rp 10-15 juta yang dijual di Bali.
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPerekrutan PMI seolah-olah dibuat resmi. Korban menjalani pemeriksaan kesehatan dan pembuatan paspor.
Baca SelengkapnyaSetelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca Selengkapnya