Dijaga tiga polisi, pembegal di Banyuasin masih jalani tes kejiwaan
Merdeka.com - Pembunuh dan penenteng kepala manusia yang dibawa keliling kampung, Zumrowi (44) masih menjalani observasi kejiwaan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang. Paling tidak, penyidik baru akan mendapatkan hasil tes satu hingga dua bulan ke depan.
Kapolsek Talang Kelapa, Banyuasin, Kompol Erwin S Manik mengungkapkan, tim dokter masih melakukan tes kejiwaan lanjutan terhadap tersangka Zumrowi. Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui kejiwaan tersangka saat melakukan pembunuhan dan pascakejadian.
"Sampai sekarang hasilnya belum keluar, dokter bilang satu sampai dua bulan baru selesai," ungkap Erwin kepada merdeka.com, Kamis (2/3).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diteliti dalam riset otak psikopat? Mereka melakukan penelitian itu di sebuah penjara. Di sana, mereka menggunakan MRI untuk memindai otak para tahanan.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
Selama dalam perawatan, kata dia, tersangka dijaga tiga anggota polisi setiap hari. Pengamanan juga diberlakukan bagi keluarga yang membesuk tersangka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tersangka masih dikerangkeng di rumah sakit. Untuk kondisinya hanya tim medis yang bisa memberikan statement," ujarnya.
Seraya menunggu hasil observasi kejiwaan, kata dia, pihaknya tetap mendalami kasus ini dengan memeriksa para saksi. Hanya saja, pihaknya masih kesulitan mengungkap motif pembunuhan karena tidak satu pun orang yang menyaksikan saat kejadian.
"Sejauh ini sudah ada tujuh saksi kita panggil. Saksi yang ada diantaranya hanya melihat waktu tersangka keluar dari TKP," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan, dibuat heboh dengan aksi Zumrowi yang menenteng potongan kepala manusia yang habis digoroknya dan menenteng keliling kampung, Kamis (23/2) sore.
Warga pun berhamburan keluar rumah menyaksikan pemandangan tersebut. Lalu, pelaku memasukkan potongan kepala itu ke ember bekas cat dan membawanya ke jalan raya. Warga tak berani mengamankan pelaku.
Petugas kepolisian setempat berhasil mencegat pelaku dan menggiringnya ke kantor polisi yang berada tak jauh dari lokasi.
Saat kepala itu diangkat dari ember, ternyata korban tak lain adalah warga yang mengontrak di dekat rumah pelaku. Korban bernama Gustiawan (40), seorang buruh bangunan. Belakangan diketahui, tersangka Zumrowi mengidap gangguan jiwa.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MAS sebelumnya tega menikam ayah dan neneknya yang tengah tidur pada malam hari.
Baca SelengkapnyaDokter selesai memeriksa kondisi kejiwaan Tarsum, terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap istrinya.
Baca SelengkapnyaTes kejiwaan itu dilakukan atas permintaan dari penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan Apsifor, MAS perlu melakukan pemeriksaan kejiwaan lanjutan oleh dokter psikiatri.
Baca SelengkapnyaPolisi akan melakukan tes kejiwaan terhadap terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi yang terjadi di Garut, Minggu (30/6).
Baca SelengkapnyaSementara korban mutilasi E hingga kini belum diketahui identitasnya.
Baca SelengkapnyaAkmal menjelaskan kemungkinan dikeluarkannya SP3 itu setelah keluarnya hasil pemeriksaan kondisi kejiwaan Tarsum
Baca SelengkapnyaAnak MAS (14), terduga pelaku pembunuhan ayahnya berinisial APW (40) dan neneknya, RM (69) menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku pun kini dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Baca Selengkapnya