Dijanjikan nikah, ABG putus sekolah dibawa kabur pemborong proyek
Merdeka.com - I (13), warga Kampung Tajur Tapos RT 18 RW 6, Desa Hambalang, Kecamatan Citereup diduga diculik SM (35), seorang pemborong proyek jalan di salah satu desa di Kecamatan Citeurep, Kabupaten Bogor.
Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena mengatakan laporan yang telah diterima Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor yang dilakukan orang tua korban, Jamain (50) pada hari Senin (26/9) segera diproses oleh Kepolisian.
"Polres berkomitmen harus sampai selesai kami membantu kasus tersebut," kata AKP Ita di Polres Bogor, Selasa (27/9). Dikutip dari Antara.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan oleh agen penyaluran tenaga kerja? Budi Triman (37), salah satu korban asal Pati mengaku, ia pada awalnya dijanjikan kerja di Korea oleh HS dengan syarat memiliki sertifikat keahlian las yang diterbitkan dari Kapten Indonesia.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
Orang tua korban, Jamain mengatakan kronologi anak perempuannya yang masih berusia 13 tahun tersebut menghilang sejak hari Jumat tanggal (2/9), karena mendapat iming-iming akan dinikahi pelaku.
Pada awalnya, kata Jamain, anak perempuannya itu putus sekolah sejak SD, beberapa bulan lalu sempat bekerja di salah satu pabrik dekat rumah untuk menghindari kejenuhan.
Melihat pekerjaan yang dilakukan anaknya tersebut terlalu berat, Jamain dan sang istri, Idah (40) meminta I berhenti bekerja.
Tidak seberapa lama, lanjut Jamain, I mendapatkan pekerjaan baru di salah satu pabrik yang menurut I lebih ringan dibanding dengan pekerjaan sebelumnya.
Dia menjelaskan, empat hari bekerja di tempat barunya, I diajak SM menikah.
Mendengar keinginan SM, Jamain segera berkonsultasi dengan keluarga yang mengerti tentang pernikahan, mengingat SM tersebut belum ia kenal betul sebagai teman putrinya dan korban masih belia.
"Karena rayuan SM dengan penuh meyakinkan dan menghindari maksiat menurut agama, kami akhirnya restui saja, namanya orang tua," katanya.
Pada saat itu juga, SM langsung memberikan uang sebanyak Rp 5 Juta sebagai pengurusan perizinan nikah di kantor agama, Amil dan biaya operasional sedangkan biaya pesta pernikahan akan dilakukan pekan berikutnya.
Menurutnya, dalam perbincangan pada (13/8) tersebut juga diadakan kesepakatan tanggal pernikahan yang dilaksanakan Minggu (4/9), hingga akhirnya SM mengingkari kesepakatan tersebut dengan menjemput korban yang diantar pamannya Ebit (35) di salah satu SPBU dekat pasar Citeureup, Jumat (2/9) atau dua hari sebelum hari pernikahan.
Esok harinya Jamain melaporkan hal tersebut kepada kantor desa setempat. Tidak cukup dengan laporan tersebut, pada Selasa (6/9) Jamain melaporkan kasus tersebut kepada Polsek Citeureup.
Setelah 25 hari kasus anak perempuannya tak kunjung mendapat titik terang, Dia melaporkan secara resmi kasus tersebut kepada Polres Bogor.
"Saya berharap Polres bisa membantu menemukan anak saya dan membawa kembali Wati kepada keluarga kami dan mengusut tuntas kasus ini," ungkapnya.
Diduga I menjadi korban perdagangan manusia. Ini diketahui setelah Idah beberapa kali berhasil menghubungi korban yang mengaku berada di Bekasi bersama 'bos' dan sejumlah wanita. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
D pun menjual korban melalui berbagai aplikasi kencan (dating apps) dan aplikasi pesan singkat dengan harga Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPolisi Bandara Soekarno-Hatta, membongkar modus baru perdagangan orang ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaPelaku berkomplot menjual korban kepada lelaki hidung belang dengan tarif berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp700 ribu melalui aplikasi media sosial MiChat.
Baca SelengkapnyaNE dicokok Rabu, 14 Agustus 2024. Setelah dilaporkan oleh orang tua korban I usai merasa kecurigaan akan tingkah laku anaknya tersebut.
Baca SelengkapnyaPengantin wanita di Sulawesi Barat ini pun akhirnya menikah dengan kakak calon suami.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaSatu korban dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKeluarga tidak mengetahui alasan JN kabur pada detik-detik hari pernikahan.
Baca SelengkapnyaFatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaLaporannya tak kunjung ditindaklanjuti, Herawati mengadu ke Kapolri melalui media sosial. Ternyata cara ini membuat sang pelaku tertangkap.
Baca SelengkapnyaDua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.
Baca Selengkapnya