Dijanjikan Rp200 Juta, Ini Detik-Detik Polisi Tembak Petugas Dishub Makassar
Merdeka.com - Kepolisian Resor Kota Besar Makassar melanjutkan rekonstruksi pembunuhan petugas Dinas Perhubungan Makassar, Najamuddin Sewang oleh mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, M Iqbal Asnan. Dalam rekonstruksi hari kedua, dilakukan di Jalan Danau Metro Tanjung Bunga Makassar yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP) penembakan terhadap Najamuddin.
Rekonstruksi di Jalan Danau Metro Tanjung Bunga menunjukkan tersangka Chaerul Akmal yang merupakan anggota Polri membuntuti Najamuddin usai bertugas mengatur lalu lintas di Centre Point of Indonesia (CPI). Saat berada di depan Masjid Cheng Hoo Metro Tanjung Bunga, tersangka Chaerul yang menggunakan jaket ojek online (ojol) memepet korban.
Saat mendekati korban, Chaerul akhirnya menembak korban dengan senjata api (senpi) jenis revolver dengan tangan kiri. Usai menembak, korban tumbang dari motornya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
Setelah menembak korban, pelaku sempat menengok ke belakang untuk memastikan Najamuddin telah tewas. Selanjutnya, Chaerul membuka jaket ojol dan langsung membuangnya di Tanggul Patompo yang jaraknya sekitar 3 kilometer (km) dari lokasi penembakan.
©2022 Merdeka.comKepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Ajun Komisaris Besar Reonald T Simanjuntak mengatakan dalam rekonstruksi pembunuhan setidaknya ada 28 adegan yang sudah dilakukan dan akan dilakukan. Dari 28 adegan tersebut, terdapat delapan titik tempat kejadian perkara (TKP).
"Ada 28 adegan yang akan kita laksanakan dan akan kita laksanakan di delapan titik lokasi," kata dia.
Reonald merinci untuk TKP di depan Masjid Cheng Hoo Makassar, terdapat empat adegan saat tersangka Chaerul menembak Najamuddin. Empat adegan tersebut mulai dari Chaerul membuntuti korban hingga mengeksekusi korban dengan senjata revolver.
"Di TKP penembakan, ada empat adegan di mana tersangka memepet korban, melakukan penembakan, korban jatuh dan setelah tersangka memastikan korban meninggal dan melarikan diri," sebutnya.
Dalam rekonstruksi, Reonald juga meralat pernyataan Kapolrestabes Makassar, Kombes Budhi Haryanto yang menyebut eksekutor adalah Sulaiman. Ia menegaskan yang melakukan penembakan terhadap korban adalah Chaerul.
"Iya, CH (Chaerul) yang menembak korban," tuturnya.
©2022 Merdeka.com
Selain itu, dalam rekonstruksi tersebut juga terungkap penyerahan uang sebesar Rp90 juta dari anak buah Muh Iqbal Asnan, Muh Asri kepada Sulaiman. Reonald menyebut untuk melakukan eksekusi Najamuddin Sewang, Iqbal menjanjikan uang Rp200 juta.
"Dijanjikan Rp200 juta, namun dibayarkan baru Rp90 juta, itu di luar Rp20 juta pertama untuk operasional," bebernya.
Reonald juga mengungkapkan uang sebesar Rp20 juta digunakan oleh tersangka Sulaiman untuk membeli motor dan senpi dari e-commerce.
"Itu untuk beli motor dan senpi. Makanya nopolnya tidak sesuai aslinya," kata dia.
Selain itu, Reonald mengungkapkan pertemuan Sulaiman dengan Chaerul di kosnya. Di sana Sulaiman menyerahkan jaket ojol dan senpi kepada Chaerul.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, polisi tersebut memaki seorang pemotor yang dia setop.
Baca SelengkapnyaViral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi berpangkat Aiptu F menembak debt collector di Palembang, Sunatera Selatan, Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaMabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaDetik-detik polisi terima 'uang damai' dari pengendara mobil di jalan yang tak sengaja melanggar rambu-rambu lalu lintas.
Baca SelengkapnyaPerwira menengah polisi itu dicopot dari jabatan Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Maluku akibat memukul driver taksi online.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan terhadap Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaTembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.
Baca Selengkapnya