Dijanjikan Rp200 Juta, Pembunuh Bayaran Bunuh Bos Besi Tua di Batam
Merdeka.com - Subdit Jatanras Polda Kepulauan Riau menangkap pembunuh seorang pengusaha besi tua Zainuddin (45). Warga Kota Tanjung Pinang itu dibunuh anak buahnya Zulkifli (45) bersama pembunuh bayaran bernama Dedi.
Awalnya, Dedi dijanjikan uang Rp200 juta jika berhasil membunuh Zainuddin. Namun, setelah misi pembunuhan berhasil, Dedi ditipu Zulkifli, dan hanya diberi Rp3,5 juta.
"Selain membunuh korban (Zainuddin), pelaku Zul juga mengambil uang korban sebanyak Rp260 juta dari ATM, serta dashbord mobil korban," kata Direktur Reskrimum Polda Kepulauan Riau, Kombes Jefri Ronald Siagian, Sabtu (2/10).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
-
Siapa yang ditipu oleh pria itu? Hal itu termasuk tunjangan anak sebesar $116,000 (Rp. 1.867.089.600) kepada mantan istrinya, dan $79,000 (Rp. 1.271.552.400) kepada jaringan pemerintah dan perusahaan yang ia akses secara ilegal.
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
Jefri mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap kedua pelaku, polisi mengungkap fakta baru kasus pembunuhan berencana itu. Pelaku Zulkifli membeli rumah dengan uang yang diambil dari mobil korban.
"Uang korban total diambil Rp 260 juta. Semua uang itu dibawa pelaku Zul," kata Jefri.
Sementara itu, Ps Kasubdit Jatanras Polda Kepulauan Riau, Kompol Andri Kurniawan mengatakan, setelah korban dibunuh dan dikubur, Zulkifli kabur ke Selat Panjang dan Bengkalis, Provinsi Riau. Tak hanya membeli rumah, Zul juga membeli sepeda motor cash, seharga Rp 28 juta.
"Pelaku Zul mengambil yang Rp 200 juta di mobil korban. Dia juga menguras uang korban di ATM Rp 60 juta. Pelaku tahu PIN karena tersimpan dalam handphone. Nahz uang itu dipakai beli sepeda motor secara tunai dan rumah," jelas Andri.
Ternyata, rumah yang dibeli Zulkifli berada di Kabupaten Bengkalis, Riau. Zul sengaja kabur dari Tanjung Pinang, menyeberang ke provinsi Tetangga yakni Riau dan berlabuh di Bengkalis.
"Pelaku Zul beli rumah di Bengkalis dengan harga Rp 210 juta, tapi baru dibayar Rp 150 juta. Untuk sepeda motor, dia beli baru secara cash Rp 28 juta. Motornya beli di Selat Panjang, lalu dibawa ke Bengkalis," katanya.
Zulkifli menyewa jasa Dedi yang berperan sebagai eksekutor dan dijanjikan upah Rp 200 juta. Zul berperan sebagai otak pelaku dan dijerat pasal berlapis.
"Berdasarkan pemeriksaan, otak pelakunya yakni Zul. Sebab, dia yang merencanakan aksi pembunuhan karena dendam, tapi Zul ini juga menguras uang korban," kata Andri.
Sedangkan Dedi yang membunuh korban dengan cara menjerat lehernya pakai tali, berperan sebagai eksekutor. Tapi, dia juga ditipu oleh Zul. Dedi awalnya dijanjikan Rp 200 juta untuk jasa pembunuhan, tapi ternyata hanya dibayar Rp 3,5 juta.
Pelaku (Dedi) sebagai eksekutor kena tipu oleh Zul. Karena awalnya ditawari Rp 200 juta, tapi hanya dikasih Rp3,5 juta," kata Andri.
Setelah mengeksekusi korban, Dedi kabur ke Riau, tepatnya di Kabupaten Indragiri Hulu. Polisi mendeteksi keberadaannya lalu mengejar Dedi. Akhirnya, Dedi ditangkap di Indragiri Hulu.
Mayat korban ditemukan dikubur di daerah Tanjung Uban Batu tepat di samping tiang Sutet Batu 58, Kepulauan Riau.
Diberitakan sebelumnya, polisi mengungkap kasus pembunuhan berencana yang terjadi pada Minggu (5/9) lalu. Zulkifli diduga menjanjikan upah Rp 200 juta ke seorang pembunuh bayaran bernama Dedi untuk menghabisi nyawa Zainuddin yang merupakan bosnya sendiri.
Untuk memulai aksinya, Zulkifli mengajak Dedi mendatangi korban ke rumahnya di Tanjung Pinang. Kemudian mereka pergi ke Bintan untuk membeli barang-barang berupa besi tua.
Namun dalam perjalanan, Zul meminta agar korban menghentikan mobil saat di Kijang. Ketika itulah Dedi yang duduk di belakang menjerat leher korban. Zainuddin tak berdaya karena dipegani oleh Zulkifli, hingga akhirnya tewas.
Usai ditangkap polisi, Zulkifli mengakui perbuatannya membunuh sang bos. Dia mengaku dendam dan sakit hari dengan ucapan korba. Pelaku merasa karena sering kesal ditegur saat minum-minuman keras.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaAyah dan anak di Karawang bunuh pria dengan motif penggandaan uang.
Baca SelengkapnyaPelaku yang naik pitam lantas memukuli korban, kemudian menusuk leher wanita asal Palembang itu.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial YS (40) gelap mata dan membunuh tetangganya, TN (30). Dia mengaku sakit hati karena korban menagih utangnya Rp140 ribu dengan kasar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh keluarga sebelum ditemukan tewas di bawah lantai
Baca SelengkapnyaDJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaPolres Lebak menangkap pembunuh pasangan suami istri (pasutri) Kemend (92) dan Satimah (72). Tersangka pelaku ternyata cucu tiri korbam, ZN (44).
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keroom, Papua.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.
Baca Selengkapnya