Dijemput teman-temannya bermain, Ami pulang tewas dengan 15 tusukan
Merdeka.com - Amirudin alias Ami (23), pemuda asal Jalan, Kadir TKR, Lorong Terusan, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Palembang, tewas mengenaskan dengan 15 luka tusukan dan sekujur tubuhnya memar. Korban tewas dengan tangan terikat setelah dikeroyok beberapa pelaku.
Peristiwa yang membuat heboh warga sekitar itu terjadi tak jauh dari rumahnya, Jumat (10/4) pukul 19.00 WIB. Tidak diketahui persis kronologisnya. Namun sebelum kejadian, korban dijemput teman-temannya di rumah. Barulah sesaat kemudian, keluarga korban mendapat kabar anaknya tewas di depan lorong.
Dari beberapa keterangan saksi mata, korban dikeroyok beberapa pelaku yang tak dikenal. Saat itu, korban sendirian menjadi bulan-bulanan pelaku. Bahkan, kedua tangannya diikat pelaku dan digulingkan di jalan.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Tak hanya menggebuki, pelaku juga menghujani tubuh korban dengan senjata tajam. Alhasil, korban tewas di tempat dengan luka tusukan sebanyak 15 lobang. Korban dibawa ke rumah sakit AK Gani Palembang.
Bursan (66), ayah korban mengaku kaget anaknya tewas dikeroyok. Sebab, selama ini korban termasuk anak yang pendiam dan tak ada musuh.
"Kami minta polisi mengusut kasus ini dan menangkap para pelaku," ungkapnya, Jumat (10/4).
Kapolsek Gandus Palembang AKP Ibrahim mengatakan, usai kejadian pihak kepolisian dan jajaran langsung mengamankan TKP dan rumah duka. Namun, laporan keluarga korban belum diterima lantaran tidak ada saksi melihat kejadian itu.
"Tapi tetap pelakunya akan kita lidik," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaNaas korban gagal melarikan diri karena terkena hantaman double stick.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke kantor polisi karena merasa bersalah membunuh sahabatnya.
Baca SelengkapnyaPelaku menggorok korban karena sakit hati kepalanya kena smash.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kasus tewasnya seorang pelajar SMP di Kota Padang berinisial AM
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapat pertolongan di RSUD Kabupaten Bekasi. Namun tidak lama, korban mengembuskan napas terakhir.
Baca SelengkapnyaHeru Ariyanto (34) tewas ditusuk dengan senjata tajam oleh temannya sendiri R saat pesta miras bersama di Jalan Majapahit Semarang, Kamis (14/3).
Baca SelengkapnyaPelaku pulang untuk mengambil pisau dan kembali ke tempat pertunjukan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 15 orang, tiga di antaranya jadi tersangka karena membawa senjata tajam
Baca Selengkapnya