Dikecam posting foto Prabowo dan teroris,Wimar tutup akun socmed
Merdeka.com - Mantan Juru Bicara era Presiden Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) Wimar Witoelar mem-posting foto pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dengan para elite partai koalisi dalam akun Facebook dan Twitter-nya.
Dalam foto tersebut, Prabowo-Hatta ditemani diapit oleh para elite politik seperti Anis Matta , Tifatul Sembiring , Luthfi Hasan Ishaaq , Aburizal Bakrie dan Suryadharma Ali. Selain itu, foto tersebut juga ada gambar mantan Presiden Soeharto yang juga mantan mertua Prabowo sedang diapit oleh tokoh-tokoh teroris dan islam garis keras yaitu Imam Samudra, Amrozi dan Osama bin Laden.
Sementara itu, di bawah foto tersebut juga ada logo partai dan beberapa ormas Islam yang mendukung calon presiden nomor urut satu ini. Bahkan, Wimar memberikan judul pada foto tersebut adalah 'Gallery of Rogues..Kebangkitan Bad Guys' (Kumpulan Bajingan..Kebangkitan Orang Jahat).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang dihujat oleh netizen? Anak Sarwendah, Betrand Putra Onsu, merasa sedih mengetahui bahwa ibunya sedang dihujat di media sosial oleh netizen.
-
Siapa yang viral di media sosial? Kisah pilu gadis ini mencuri perhatian publik di media sosial. Sejak pertama kali diunggah, videonya sudah mendapat 34 ribu tanda suka.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Postingan tersebut langsung mendapatkan kacaman dari para pengikutnya. Wimar disebut tidak etis menyamakan tokoh agama dengan para elite politik. Bahkan, sejumlah pihak merasa tersinggung dengan beredarnya foto tersebut, termasuk Muhammadiyah.
Mendapatkan serangan dari para pengikutnya, Wimar akhirnya menutup akun Twitter-nya @wimar. Tidak hanya itu, Wimar juga menutup akun Facebook-nya dengan nama Wimar Witoelar.
Namun, Wimar membuat akun twitter baru bernama @wimar_witoelar. Dalam akun barunya tersebut, Wimar meminta maaf dan menyesal dengan memposting foto tersebut. Dia mengaku enggan mengusik ketenangan Muhammadiyah dengan adanya foto tersebut.
"Saya menyesal dan tak ingin ketenangan dengan Muhammadiyah menjadi terganggu," tulis Wimar dari akun barunya @wimar_witoelar, Kamis (19/6).
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Bali bereaksi keras terkait pernyataan anggota DPD RI, Arya Wedakarna atau AWK yang viral diduga menista agama.
Baca SelengkapnyaAkun tersebut memposting foto-foto mesra Kaffah dengan wanita itu sejak sejak sepekan terakhir. Setelah viral, akun itu hilang.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut viral dan menimbulkan kontroversi di media sosial lantaran membawa nama organisasi Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial AWK sebelumnya ditangkap polisi di wilayah Jember, Jawa Timur, Sabtu (13/1) pagi.
Baca SelengkapnyaAkun Fufufafa masih trending di media sosial. Netizen mengaitkan akun tersebut dengan Wakil Presiden Terpilih RI Periode 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaSebelumnya akun @bem_udayana memublikasikan postingan dengan judul "Politik Sayang Anak Ala Jokowi".
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaWarganet dihebohkan dengan foto-foto Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah yang mesra dengan seorang wanita diduga bukan istrinya.
Baca SelengkapnyaSebuah baliho bergambar Calon Presiden Prabowo Subianto bertuliskan, "Untuk Indonesia Terus Maju"
Baca SelengkapnyaIstana buka suara terkait kabar kepemilikan akun Kaskus Fufufafa yang diduga adalah Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaGurun meminta agar kepolisian segera memeriksa Oklin dan menetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya