Dikejar Massa, Pencuri Mobil Ditemukan Tewas di Selokan
Merdeka.com - Seorang pencuri mobil yang belum diketahui identitasnya ditemukan meninggal dunia di selokan Jalan Sultan Alauddin Makassar, Senin (9/1) dini hari. Pria tersebut tewas di selokan diduga lari karena diburu oleh warga setelah ketahuan mencuri mobil milik warga bernama Sudirman Dg Ngemba.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Komisaris Lando K Sambolangi menjelaskan, pemilik mobil turun membeli nasi kuning di Jalan Mannuruki Raya bersama rekannya. Saat membeli makanan itu, Sudirman tidak mematikan mesin.
"Pelaku langsung mengambil mobil milik korban. Mengetahui mobilnya dibawa lari, korban langsung teriak pencuri," ujar Lando melalui pesan WhatsApp, Senin (9/1).
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Pemilik mobil meminta tolong kepada pengendara motor untuk mengejar pelaku. Saat di depan Rumah Makan Mbak Daeng, pelaku berhenti dan keluar dari mobil.
"Pelaku keluar melalui pintu samping kiri dan melarikan diri menuju Balai diklat keagamaan. Pelaku terjatuh di selokan dan meninggal dunia," kata dia.
Polisi Tak Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Pelaku
Lando menyebut saat berhasil mendapatkan kembali mobilnya, korban diteriaki oleh warga. Korban baru mengetahui jika pelaku meninggal dunia setelah terjatuh di selokan.
"Korban melihat pelaku dalam kondisi tengkurap di dalam selokan. Korban bersama warga mengangkat pelaku ke atas selokan dan melaporkan kejadian tersebut dke Polsek Tamalate," bebernya.
Lando mengatakan saat dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh pelaku. Lando menduga pelaku meninggal dunia karena terjatuh saat melompat di selokan akibat di kejar warga.
"Tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan, hanya mulut pelaku yang mengeluarkan busa," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca SelengkapnyaBak film action, begini momen mobil polisi kejar-kejaran dengan minibus hingga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDua pencuri itu tewas dikeroyok massa saat hendak membawa kabur satu unit sepeda motor yang terparkir Jalan Pedongkelan, Kapuk Cengkareng Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaKetika itu kondisi di lokasi sangat ramai, karena pelaku yang masih bersikeras mengelak diduga jambret mengundang emosi dari warga.
Baca SelengkapnyaSatu pelaku berinisial BL (31) tewas di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaSontak mereka berteriak yang memicu warga berkerumun dan mengejar para pelaku.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Kabupaten Tangerang, Banten berinisial FS (27) menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan kawanan pelaku curanmor
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan barang bukti satu unit motor Honda Beat dengan nomor polisi B 5972 FPG milik korban.
Baca SelengkapnyaMobil milik korban dibawa kabur pelaku pembunuhan.
Baca SelengkapnyaKorban penembakan kawanan pencuri kendaraan bermotor di depan mini market di Jayanti pada Kamis (5/9), meninggal dunia
Baca SelengkapnyaSaksi lain melihat korban tergeletak di pinggir jalan dalam keadaan terluka parah dan kritis.
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca Selengkapnya