Dikejar Preman, Pelajar Lompat ke Sungai Pampang Makassar Ditemukan Tewas
Merdeka.com - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad pelajar bernama Samsul Alam (17) setelah dilakukan pencarian selama satu hari di Sungai Pampang Makassar. Samsul Alam ditemukan meninggal dunia usai melompat ke Sungai Pampang Makassar, Jumat (10/12) dini hari.
Kepala Badan Save and Rescue Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan (Sulsel), Djunaidi mengatakan usai mendapatkan informasi tentang adanya warga yang melompat di Sungai Pampang, pihaknya langsung mengerahkan personel untuk melakukan pencarian. Jasad Samsul Alam ditemukan ditemukan sekitar 200 meter dari tempatnya melompat.
"Tim SAR gabungan yang melaksanakan operasi di Sungai Pampang telah menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia sekitar pukul 07.15 Wita, Sabtu (11/12). Korban ditemukan sejauh 200 meter," ujar Djunaidi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (11/12).
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
Djunaidi mengatakan berdasarkan keterangan dari saksi yang merupakan rekannya, korban melompat ke Sungai Pampang karena menghindari kejaran preman. Akibat ketakutan tersebut, korban nekat melompat ke Sungai Pampang.
"Warga yang mengetahui hal tersebut kemudian melihat bahwa korban tidak juga muncul ke permukaan air dan selanjutnya melapor ke Basarnas," bebernya.
Djunaidi menambahkan kini jasad korban telah diserahkan ke pihak keluarga. Dengan ditemukannya jasad korban, operasi pencarian ditutup.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Sumbar buka suara soal tewasnya siswa SMP diduga dianiaya polisi
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaPolri sebelumnya telah menerjunkan tim Propam untuk mengusut dugaan pelanggaran dilakukan polisi saatt menangani kasus tawuran pelajar di Padang tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar menepis dugaan sejumlah pihak yang menilai korban meninggal karena dianiaya polisi.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaKPAI sedang berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum Padang (LBH) Padang
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca Selengkapnya39 Anggota Polresta Padang ikut diperiksa Propam Polda Sumbar untuk menyelidiki dugaan penyiksaan hingga korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaWarga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca Selengkapnya