Dikejar Tsunami, Sri terobos reruntuhan rumah selamatkan dua anak lalu lari ke gunung
Merdeka.com - Sebanyak 1.609 orang korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah tiba di Makassar. Mereka menggunakan KRI Makassar 590 yang bersandar di pelabuhan Soekarno Hatta, pukul 13.00 Wita, Kamis (4/10). Diantara mereka adalah keluarga Sri Listiawati (33), warga Kelurahan Pantoloan Boya, Palu. Mereka berhasil selamat setelah sebelumnya nyaris digulung gelombang tsunami yang meluluhlantakkan kampungnya.
Tiba di Makassar, Sri lebih dulu turun dari kapal. Putri bungsunya, Andi Haura (6) tengah sakit perut digendong seorang anggota TNI AL menuju posko kesehatan. Sementara suaminya, Andi Nurman (44) bersama tiga anak dan kedua orang tuanya masih di atas kapal menunggu antrean turun dari kapal.
Tidak mudah bagi Sri dan keluarga lolos dari jerat maut dan berhasil menginjakkan kaki di Kota Makassar. Tujuan akhir mereka ke Kabupaten Bulukumba, kampung kerabat suaminya.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Bagaimana Rumah Tuo Rantau Panjang bertahan dari gempa? Itulah mengapa, rumah ini bisa fleksibel mengikuti getaran bumi saat terjadi gempa sehingga baik dinding sampai atapnya tidak akan runtuh.
-
Siapa yang membangun kembali kehidupan setelah bencana? Kisah letusan Gunung Vesuvius tidak lagi hanya tentang pemusnahan, namun juga mencakup kisah mereka yang selamat dari letusan dan kemudian membangun kembali kehidupan mereka.
-
Siapa yang selamat dari kebakaran Gunung Lawu? Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @explorekabkaranganyar pada Senin (2/9), tampak dalam dokumentasi sebuah video Mbok Yem dalam kondisi selamat. Selain itu, warungnya juga tidak mengalami kebakaran.
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
Dengan suara terbata-bata Sri menceritakan kisahnya. Gempa yang terjadi Jumat (28/9) sore, mengguncang tanah. Saat itu Sri tengah berada di dapur. Membuat kudapan. Tanah bergerak naik turun, kiri kanan.
Tanpa pikir panjang, semua berlarian keluar rumah. Barang-barang hancur tertimpa bangunan rumah. Sri dan suaminya berhasil keluar rumah bersama dua anak dan orang tuanya. Namun dia tersadar, dua anaknya yang lain masih di dalam kamar mandi rumah.
"Saya sudah lihat dari kejauhan air laut mulai naik tapi saya langsung lompat menerobos reruntuhan rumah dan mendapati dua anak saya yang nyaris mati di dalam kamar mandi," tutur Sri.
Kedua anaknya berhasil diselamatkan meski dalam keadaan telanjang. Jemuran milik tetangga diambilnya. Agar anaknya tidak telanjang.
"Saya bawa lari keluar dalam keadaan telanjang bulat dan terus lari naik ke atas gunung. Ada jemuran pakaian tetangga langsung tarik saja, nanti di atas gunung baru pakaikan ke anak-anak," tutur Sri.
Selama berhari-hari Sri dan keluarga bertahan di atas gunung. Bersama warga lainnya. Tidur dan makan seadanya. Hanya makan pisang yang diambil dari kebun warga. Mi instan perbekalan dari warung tetangga dimakan beramai-ramai.
Hingga akhirnya mereka berani kembali turun dari gunung setelah dapat kabar ada kapal berhasil sandar di pelabuhan Pantoloan dan akan mengangkut pengungsi menuju Makassar.
"Anak saya lima orang tapi satu orang sementara ada di Padang, empat orang bersama kami. Suami pelaut tapi kebetulan ada di rumah tidak sedang berlayar. Kami semua selamat termasuk orang tua. Rumah yang hancur karena gempa dan disapu tsunami, juga bengkel milik orang tua. Yang penting kami selamat dulu, rencananya ke Bulukumba rumah kerabat suami," tutur Sri Listiawati.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret dua TNI berjibaku selamatkan petani yang terseret arus deras sungai Lekukan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaDua anggota polisi bernama Bripka Ahmad Rifai dan Bripka Kur Anyelus Say, menjadi pahlawan setelah berhasil menyelamatkan seorang anak.
Baca SelengkapnyaDalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaPolisi menjebol tembok ruko di sebelah lokasi kejadian, tetapi korban sudah dalam kondisi pingsan.
Baca SelengkapnyaSebuah pengalaman kencan menegangkan dialami oleh Lala pemilik akun TikTok imnotakids.
Baca SelengkapnyaBalita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaTernyata dua bocah yang dicari justru ikut menyaksikan proses evakuasi di kerumunan warga.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca Selengkapnya