Dikeluarkan dari sekolahan, Rivano kerap murung dan menangis
Merdeka.com - Rivano Risya Pratama (7) siswa kelas II SDN 150 Palembang, harus terkena imbas masalah pribadi antara ibunya dengan kepala sekolah Mira Hidayah. Sebagai buntut perselisihan di antara keduanya, Rivano diberhentikan sepihak oleh sekolahan.
Dewi, ibu Rivano menyesalkan tindakan sekolah yang mengambil kebijakan itu. Padahal, anaknya itu termasuk anak yang rajin dan berprestasi di kelasnya.
"Kami tidak habis pikir kenapa kepala sekolahnya mengeluarkan anak saya, padahal dia tidak ada masalah," ungkap Dewi kepada wartawan di kediamannya di Kelurahan Kebun Bunga, Sukarami, Palembang, Sabtu (21/3).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
-
Bagaimana orang tua pelaku dan korban menyelesaikan kasus penganiayaan anak SD? “Pihak keluarga pelaku sanggup mengganti rugi biaya pengobatan kepada korban,“ terang Kasat Reskrim Polres Jombang, Selasa (27/6/2023)
-
Siapa yang terdampak membentak anak? 'Anak yang sering dibentak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah serta kekurangan rasa percaya diri,' jelas Dr. Mehta.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
Dewi pun merasa iba melihat anaknya setelah dikeluarkan dari sekolahnya sejak 6 Maret 2015 lalu. Sebab, Rivano kerap murung di kamar dan menangis jika teringat dengan teman-teman sekolahnya. Mirisnya lagi, sejak itu Rivano setiap hari mengenakan seragam dan pamit untuk berangkat ke sekolah.
"Kasihan, saya sedih banget kalau dia pakai seragam dan mau sekolah. Mungkin dia lupa kalau sudah dikeluarkan dari sekolahnya. Itu hampir tiap hari," kata dia.
Dewi pun berharap, Rivano dapat sekolah kembali seperti biasa meski masalah antara dia dan pimpinan sekolah itu belum tuntas. Apalagi, anaknya selalu rindu bermain dengan teman-teman di kelasnya.
"Cuma itu saja, anak saya sekolah lagi, jangan diberhentikan, karena dia tidak ada masalah apa-apa," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kepala SDN 150 Palembang, Mira Hidayah memberhentikan Rivano tanpa alasan yang jelas sejak 6 Maret 2016. Dugaannya, Mira menyimpan dendam terhadap Dewi yang bekerja sebagai tukang sapu di sekolah itu.
Dewi memiliki masalah pribadi dengan Mira Hidayah sehingga membuatnya dipecat. Tragisnya, masalah itu berujung pada pemecatan terhadap Rivano. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca SelengkapnyaPengakuan korban dan luka-luka di tubuhnya direkam guru menggunakan kamera ponsel. Videonya pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami perundungan sejak pertama kali masuk SMPN 4 Makassar.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan SMA Binus School Simprug, RE (16) akhirnya mengungkapkan awal mula dirinya dibully.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaMengadu ke DPR, RE pun menceritakan kejadian yang telah menimpa dirinya.
Baca SelengkapnyaLemparan itu mengenai kepala anaknya. Akibatnya, korban yang baru berumur 8 tahun itu mengalami luka bocor.
Baca SelengkapnyaDengan menahan tangis dia bercerita, sudah dibully secara verbal sejak dirinya pertama kali masuk sekolah pada bulan November 2023
Baca SelengkapnyaSeorang anak SD berusia 13 tahun depresi berat karena HP yang dibeli dengan tabungannya dijual oleh orang tuanya.
Baca SelengkapnyaTak sedikit warganet yang turut merasakan kesedihan yang dialami bocah SMP ini.
Baca Selengkapnya