Dikendalikan via lapas, penyelundupan ekstasi dan katinon lewat Pos digagalkan
Merdeka.com - Upaya penyelundupan 68 kg Katinon dan 15 ribu lebih ekstasi lewat ekspedisi Pos Indonesia digagalkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai dan BNN. Untuk mengelabui petugas, para bandar menggunakan modus baru
"Jadi memang baik yang ekstasi atau katinon ini mereka modus baru. Kali ini para pemain coba memecah dengan modus mengirim serempak dan ukuran partai sedang atau kecil," kata Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi, di kantor Bea Cukai, Jakarta Timur, Senin (28/5).
Ribuan butir ekstasi diketahui berasal dari Belgia. Tujuan barang haram tersebut adalah kantor pos di Jakarta Utara.
-
Dimana sabu itu dikirim? Kemudian, polisi menelusuri alamat pengiriman sabu yang dikirim lewat gudang kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Ternyata, paket sabu itu tujuannya ke kantor J&T Masamba yang beralamat di Jalan Lapapa Kelurahan Bone Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Ekstasi apa yang disita polisi? Dari tersangka, anggota menyita 8,9 Kg sabu, ada beberapa ribu (2.884) pil ekstasi. Dari tersangka, kemudian dikembangkan lagi ditemukan gudang di wilayah Ampel di sana ditemukan sekitar 6 juta butir (ekstasi),
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Dimana home industry ekstasi ditemukan? Polisi membongkar home industry yang memproduksi ekstasi dan pil koplo di Jalan Kertajaya Indah Timur IX Nomor 47, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya.
Tiap paket ekstasi yang akan dikirimkan dibungkus sangat rapi dengan memanfaatkan dinding kardus yang sudah dimodifikasi.
"Ini ekstasi dari Belgia. Dan serempak memasukan dari kantor pos dan ada 4 kiriman. Setiap paket itu sekitar 2.000 sampai 3.000 lebih. Dan ini dikendalikan orang yang sama. Menggunakan paket kiriman dan mereka pecah," jelas Heru.
Sementara untuk katinon yang berasal dari daun khat dikirim ke kantor pos di Pasar Baru, Jakarta Pusat, pada 16 Maret 2018. Untuk daun khat, pelaku menyamarkan dengan menyebut bahwa barang yang dikirim adalah teh asal Afrika.
"Khat ini diimpor dari Lagos, Nigeria dan kita dapatkan dari kantor pos di Pasar Baru," ujar Heru.
Dikendalikan napi di Lapas Salemba
Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari, yang hadir di lokasi juga mengungkapkan, bahwa transaksi dan penyelundupan ribuan ekstasi ternyata dikendalikan dari dalam lapas Salemba, Jakarta Pusat. Napi itu berinisial JN dan WL.
"Masih main lagi dari dalam lapas. Ini dari Belgia dan tujuan Jakarta, Jateng, Bali," kata Arman.
Sebelum JN dan WL diamankan, BNN lebih dulu mengamankan MJP di kantor Pos di Cikarang. Selain MJP, BNN juga mengamankan jaringan JN yaitu YH, RY dan S.
Tidak sampai di situ ternyata JN juga memiliki jaringan untuk menampung ekstasi yaitu LP dan RWS.
"Jadi memang LP dan RWS itu untuk menitipkan barangnya di Cikarang dan Bandung. Semua pelaku yang diluar itu atas perintah JN," imbuh Arman.
Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam guna menyeret pelaku lainnya.
"Kita dalami lagi. Ini JN dan WL udah mondar mandir masuk bui. Apakah ada main dengan sipir atau atasnya lagi atau bagaimana masih kita dalami lagi dulu," ujar Arman.
Sementata untuk khat, Arman menyebut ada warga negara Indonesia di Malaysia yang mengendalikan.
"Khat ini ada warga negara kita yang ada di Malaysia yang main. Kita koordinasi ke Malaysia," jelas Arman.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai saat ini pihaknya masih terus mengembangkan terkait aktor intelektual yang mengirimkan paket haram tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan ini digagalkan Bea Cukai dan Bareskrim Polri
Baca SelengkapnyaDua modus tersebut dilakukan pengedar narkoba jaringan internasional
Baca SelengkapnyaBea Cukai dan Polisi gagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis ekstasi. Barang haram tersebut hendak diseludupkan melalui perairan Boya Patah, Bengkalis.
Baca SelengkapnyaJoint Operation Bea Cukai Pasar Baru dengan Diitipid Narkoba Bareskrim Polri berhasil menggagalkan dua upaya penyelundupan ekstasi dari Belgia & Belanda.
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, pengirim menyimpan sabu dan ekstasi di bawah kandang ayam.
Baca SelengkapnyaPil ekstasi sebanyak 7.800 diamankan sebagai barang bukti kejahatan
Baca SelengkapnyaPenindakan tersebut berawal dari informasi yang diterima petugas
Baca SelengkapnyaDari komunikasi di media sosial, biasanya pelaku akan mengirimkan barang haram ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaKiriman paket berasal dari Sumatera Utara dengan modus perusahaan jasa titip atau jastip
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca Selengkapnya