Dikeroyok ketika merampok, kondisi Serda Imam belum stabil
Merdeka.com - Anggota TNI AD, Serda Imam Sopingi hingga saat ini belum dapat dimintai keterangan usai dihajar warga Kampung Kebo, Desa Waringin Jaya, Kedung Waringin lantaran melakukan aksi perampokan pada Kamis (13/8) malam lalu.
"Sudah sadar, cuma belum stabil. Sehingga keterangannya masih berubah-rubah," kata Kadispen TNI AD, Brigjen Wuryadi saat dihubungi, Rabu (19/8).
Karena itu, kata Wuryadi, penyidik Sub Denpom TNI AD Bekasi belum bisa mendapatkan informasi mengenai teman dari Serda Imam, apakah anggota yang sama atau dari warga sipil.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa yang memiliki senjata? Senjata-senjata logam itu terletak di bawah dua rumah awal abad kelima yang kemungkinan besar milik seseorang yang cukup kuat untuk membentuk pasukan.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Selain itu, pihaknya juga akan mendalami kepemilikan senjata api (senpi) jenis revolver yang Imam gunakan. Sebab selama menjadi anggota aktif, Imam tidak pernah dibekali senpi untuk melindungi diri.
Pemberian senpi, kata Wuryanto, hanya untuk perwira yang memiliki jabatan sebagai komando di satuan tertentu. Oleh karenanya, Imam yang berada di level bintara sudah dipastikan tidak dibekali senpi.
"Untuk memudahkan penyidikan, rencana Serda I akan dibawa ke RSPD, Gatot Subroto," katanya.
Kapolresta Bekasi Kombes Ricky Naldo mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum dapat berbuat banyak terkait kasus tersebut. Sebab, kasusnya telah diambil oleh Sub Denpom TNI AD Bekasi.
"Kalau identitas rekan I terungkap, kami segera melakukan pengejaran. Dengan catatan pelaku warga sipil," kata dia. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Senjata itu inventaris Sertu AA untuk bertugas yang merupakan ajudan atau ACD.
Baca SelengkapnyaRangga Afianto menilai, akar permasalahan terletak pada mekanisme pemberian dan pengawasan senpi.
Baca SelengkapnyaPolisi ke depan lebih baik membawa pentungan seperti di negara maju.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaReaksi Keluarga Bripda IDF Saksikan Gelar Perkara Kasus Polisi Tembak Polisi
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III dari Fraksi PDIP I Wayan Sudirta menanyakan kepada Kombes Irwan, apakah masih perlu polisi memegang senjata api
Baca SelengkapnyaKetua Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai anggota Polri masih perlu dipersenjatai dengan senjata api
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaMenurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar siap dievaluasi terkait kasus penembakan yang menewaskan pelajar SMK Negeri 4 Semarang.
Baca SelengkapnyaDalam peristiwa ini ada dua korban, pertama adalah bos rental berinisial IAR (48) meninggal dunia dan rekannya RAB (60) terluka.
Baca SelengkapnyaIPW menilai usulan DPR agar Polri tidak lagi pakai senjata api melainkan dengan menggunakan pentungan, terlalu terburu-buru.
Baca Selengkapnya