Dikeroyok teman-temannya, bocah SD di Temanggung trauma
Merdeka.com - Aksi pengeroyokan yang dilakukan di SD Negeri 1 Pringsurat, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah yang menimpa korbannya Joan Choirulli Syandy (10) ternyata dilakukan tidak hanya oleh teman sekelas korban yang duduk di kelas IV. Korban juga dikeroyok oleh kakak kelasnya yang duduk di bangku kelas V.
"Anak saya dikeroyok sama teman-temannya. yang pertama adik kelas dan kedua sama kakak kelas. Kejadiannya dalam satu hari," ungkap Wasiyanto (35) ayah korban saat dikonfirmasi wartawan di rumahnya di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah Rabu (15/10).
Wasiyanto kemudian menceritakan bagaimana anaknya disiksa oleh teman sekelas dan kakak kelasnya itu. "Anak saya dipukuli di dalam kelas. Terus habis itu keluar mau melarikan diri dipegang sama kakak-kakak kelasnya. Dipegang, dijambak, dijedug-jedugke (dibentur-benturkan) tembok terus diseret kakinya suruh masuk kelas lagi. Dipukuli sama satu kelasnya itu. Saya kurang tahu kenapa anak saya dipukuli," tuturnya.
-
Kapan anak sekolah mulai takut? Mulai dari usia lima tahun, anak-anak mulai memahami kerentanan mereka. Mereka mungkin merasa takut kehilangan orang tua atau mengalami cedera.
-
Mengapa anak korban kekerasan rentan panik? Kekerasan yang dialami anak tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga dapat menimbulkan trauma yang mendalam pada aspek psikologis mereka. Trauma ini berpotensi menyebabkan masalah mental, seperti serangan panik dan depresi, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak.
-
Bagaimana mengatasi anak sekolah yang takut? 'Anak-anak menikmati kemandirian baru mereka pada usia ini, tetapi mereka juga takut akan hal itu,' jelas Dr. Ann-Louise T. Lockhart, PsyD, ABPP. Orangtua harus peka terhadap ketakutan ini dan membantu anak menghadapinya dengan tenang.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Kapan gangguan pola tidur terjadi pada korban bullying? Gangguan ini seperti sulit tidur, terbangun secara teratur di malam hari, atau tidur terlalu banyak, dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
Akibat aksi kekerasan itu, Wasiyanto mengaku anaknya mengalami luka memar di sejumlah bagian kepala, tangan, dan kaki. Selain itu, anak sulungnya itu kini jika mau berangkat ke sekolah takut dan sering mengalami trauma seperti misalnya teriak-teriak saat sedang tidur.
"Teman-teman anak saya yang melapor ke saya kalau anak saya sudah dikeroyok sama kakak-kakak kelasnya karena anak saya sebelumnya hanya diam. Beberapa hari kemudian, saya dapat video itu dari teman-temannya sampai kemudian video itu menyebar," ungkapnya.
Wasiyanto bersama istrinya sempat mendatangi sekolah. Namun, bukan permintaan maaf yang disampaikan pihak sekolah justru dirinya dan istrinya dipersalahkan dan dipaksa oleh pihak sekolah untuk berdamai dengan keluarga para pelaku pengeroyokan anaknya. Meski sudah ada perdamaian, namun orang tua korban mengaku tidak puas dengan pihak sekolah dan keluarga pelaku yang dinilainya kurang bertanggungjawab. Malah pihak sekolah hanya beralasan jika yang mengeroyok anaknya itu adalah anak yang mengidap penyakit autis.
"Katanya pihak sekolah anak yang satu kelas mukuli pertama itu punya penyakit autis," bebernya.
Sampai saat ini belum ada keterangan dari pihak SD Negeri Pringsurat 1 Temanggung. Ketika beberapa wartawan berupaya untuk mendatangi sekolah itu untuk meminta klarifikasi, pihak sekolah yang terletak di Jalan Raya Temanggung– Ambarawa itu terlihat sepi. Namun, ada sebuah papan pengumuman yang bertuliskan bahwa pada hari Rabu, 15 Oktober 2014, semua guru SD Negeri Pringsurat 1 sedang mengikuti kegiatan MOPSI Tingkat Kabupaten Temanggung di SMP Negeri 1 Bangsari Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca SelengkapnyaKorban adalah anak yatim. Dia tinggal bersama neneknya di RT 06 RW 07 Pitara, Pancoran Mas, Depok
Baca SelengkapnyaSeorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).
Baca SelengkapnyaLemparan itu mengenai kepala anaknya. Akibatnya, korban yang baru berumur 8 tahun itu mengalami luka bocor.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang beredar, terlihat dua siswi berinisial K dan N dihajar oleh pelajar dari sekolah lain.
Baca SelengkapnyaDampak bullying di sekolah bisa dialami pada korban sekaligus pelaku.
Baca SelengkapnyaDalam perkara ini, keluarga korban tidak melaporkan pelaku karena sudah berdamai.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perundungan itu terjadi pada awal Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaOrangtua korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung melaporkan ke pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaHingga akhirnya, keluarga melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan dialami oleh Siswa SMP Negeri 2 Cimanggu di Cilacap oleh temannya sendiri. Korban mengalami luka akibat penganiayaan yang dilakukan temannya.
Baca Selengkapnya