Dikerubuti semut, bayi usia 4 hari diselamatkan warga Semarang
Merdeka.com - Bayi perempuan yang masih berusia sekitar empat hari ditemukan oleh warga di sebuah lahan kosong di Stonen Timur II, RT 06/ RW IX, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah Sabtu (24/10).
Bayi ditemukan pertama kali oleh Ngatman (60), seorang warga sekitar yang waktu itu akan menyabit rumput atau merumput di lahan tanah kosong di belakang perumahan elite untuk makan ternak kambingnya di rumah.
Namun saat akan memulai merumput, dirinya bersama Slamet (64) mendengar suara tangisan bayi. Sempat dikira suara tersebut suara kambing.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Siapa yang mentahnik bayi? Diriwayatkan dari Aisyah radiallahu anha bahwa Nabi sering didatangi para orang tua yang membawa bayinya untuk dimintakan berkah dan di tahnik.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Siapa yang menemukan janin membatu di Wonogiri? Namun setelah pembedahan pada April 1955, didapati janin yang mengeras.
-
Mengapa arkeolog menemukan kerangka bayi di dekat perapian? 'Sebenarnya kami sudah menduga-duga adanya kuburan ini karena kami menemukan sisa-sisa perapian di sisi timur. Itu sudah menjadi aturan dalam arkeologi. Dari Zaman Batu hingga akhir zaman, jika menemukan perapian dugaan akan adanya kuburan bayi atau anak di dalam atau di luar rumah semakin meningkat. Saat kami sudah menduga-duga, kami menemukan kuburan itu,' Katanya.
"Saya dengar suara bayi nangis, kita kira suara kambing tapi kok semakin jelas itu suara bayi. Kemudian saat dicari ternyata ada bayi nangis kepanasan di atas semak-semak," kata Ngatman kepada wartawan di lokasi kejadian Sabtu (23/10).
Melihat ada bayi, Ngatman tak berani langsung mengambil dan menyentuh bayi tersebut. Apalagi menggendong sang bayi. Namun, Ngatman langsung melaporkan penemuan bayi itu ke Koramil terdekat yang kemudian dilanjutkan lapor ke Polsek Gajahmungkur.
Mendapat laporan, petugas yang tiba di lokasi langsung bersama warga usai memintai keterangan beberapa saksi termasuk Ngatman langsung membawa bayi malang tersebut ke RS Bhayangkara di Kawasan Kabluk, Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Saat ditemukan kondisinya hanya dibungkus kain (gedong) warna coklat, tapi bagian topi bayi dikerubuti semut. Pakai baju putih gambar panda, pakai pampers dan sarung tangan bayi warna biru muda," ungkap Ngatman kepada wartawan.
Selain itu, bagian tali pusar dijepit namun masih dalam keadaan basah. Untuk selanjutnya, bayi tersebut mendapatkan penanganan serius di RS Bhayangkara, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Saat ini kasus penemuan bayi yang malang itu masih dalam penyidikan dan penyelidikan petugas Polsek Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Bayi juga ditemukan dalam keadaan kekurangan cairan atau dehidrasi. Kondisi itu diketahui usai sang bayi malang itu menjalani pemeriksaan dan penanganan sementara di RS Bhayangkara di Kawasan Kabluk, Kota Semarang.
Dr Salwa salah seorang dokter koas di rumah sakit milik Polda Jateng itu menyatakan kondisi kulit bayi yang agak kering sehingga bisa dipastikan bahwa bayi perempuan tersebut mengalami dehidrasi yang cukup parah.
"Bayi dalam keadaan sehat. Namun, kondisinya agak dehidrasi. Sehingga penanganan utama yang kita lakukan dengan memberikan susu kepada sang bayi," ujar Dr Salva saat ditemui di RS Bhayangkara, Kota Semarang, Jawa Tengah Sabtu (24/10).
Dr Salva menjelaskan pada sekitar leher bayi tersebut juga ditemukan bentol-bentol merah bekas gigitan semut. Namun setelah dilakukan penanganan serius, bayi cantik itu dalam kondisi sehat dan normal.
"Bayi mempunyai berat 2,9 kilogram dan panjang 46 centimeter. Sehat tanpa ada cacat sedikit pun dan normal," ucapnya lagi.
Dr Salva memperkirakan bayi tersebut dilahirkan secara normal. Serta penanganan pun tidak dilakukan oleh dukun bayi.
"Kalau dilihat kondisi bayi penanganan saat proses kelahirannya bukan dilakukan oleh dukun bayi. Bisa jadi dilakukan oleh seorang bidan," bebernya.
Sebelumnya, bayi perempuan yang masih berusia sekitar empat hari ditemukan oleh warga di sebuah lahan kosong di Stonen Timur II, RT06/ RWIX, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah Sabtu (24/10).
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaBeruntung bayi malang itu masih bisa diselamatkan dan sekarang sedang dalam perawatan.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaNana Mirdad mengungkap kejadian tak terduga yang dialaminya. Asisten Rumah Tangga atau ART di rumahnya menemukan seorang bayi
Baca SelengkapnyaWarga OKI Temukan Bayi dalam Kardus di Teras Rumah, Polisi Cari Orang Tua
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaKepolisian tengah menyelidiki siapa yang tega membuang bayi tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaBayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca SelengkapnyaKasus penculikan bayi itu berawal saat pelaku bersama suaminya yang merupakan tetangga A berniat untuk mencuri sepeda motor milik orangtua korban.
Baca Selengkapnya