Dikira maling, bocah BG tewas ditembak Aipda Bekti
Merdeka.com - Aipda Bekti Sutikno, Kanit Provos Polsek Ratu Agung, Bengkulu secara tak sengaja menembak BG (14), anak kandungnya sendiri di rumahnya, Jl Sumatera 5, Sukamerindu, Teluk Segara, Bengkulu, dini hari tadi. Akibatnya, BG meninggal dunia.
Kepala Bidang (Kabid) Polda Bengkulu AKBP Sudarno membenarkan peristiwa tersebut. Dia menegaskan penembakan tersebut dilakukan Bekti secara tak sengaja.
"Dia (Bekti) baru bangun tidur dan mendengar pintu rumahnya dibuka. Dia mengira itu maling, ternyata anaknya. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu, namun meninggal di perjalanan," ujar Sudarno saat dihubungi merdeka.com, Rabu (26/4).
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa yang dibunuh di Bengkulu? Thomas Parr yang dulunya merupakan seorang Residen pada masa penjajahan Inggris di Benteng Malborough. Tugu yang tak jauh dari benteng ini dibangun untuk memperingati Thomas Parr yang tewas terbunuh oleh masyarakat Bengkulu.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Bagaimana Polda Jabar yakin Pegi Setiawan adalah pelaku? Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, Pegi memberikan instruksi atas penganiayaan hingga menghilangkan nyawa korban.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
Usai mengantar korban ke RS, lanjut Sudarno, Bekti mengembalikan senjatanya ke Subdit Renata Reskrim Polda Bengkulu, Kompol Harry Irawan. Menurut dia, usai memberikan senjatanya ke Harry, Bekti langsung pergi.
Sampai saat ini Bekti belum diketahui keberadaannya dan pihak kepolisian masih melakukan pencarian guna mengetahui kronologis kejadian.
"Usai menyerahkan senjata, dia langsung pergi. Saya yakin dia bukan kabur, mungkin dia shock," jelas Sudarno.
Pihak Kepolisian Polres Bengkulu unit Identifikasi melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah Aipda Bekti Sutikno untuk mengetahui kronologi kejadian.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaBocah Perempuan Tewas Terbungkus Karung di Bekasi, Ditemukan dalam Lubang 2,5 Meter
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa jumlah peluru yang menyasar ke tubuh korban.
Baca SelengkapnyaPada bagian belakang tubuhnya terdapat luka robek diduga akibat bacokan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan bocah perempuan berinisial GH (9) ini terungkap berawal dari orang tua korban yang melaporkan kehilangan anaknya ke Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaKini ibu bocah tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaPolisi mengerahkan anjing pelacak saat melakukan pengecekan TKP yang ke 5.
Baca Selengkapnya