Diklaim Sesuai Standar Biaya Umum, Berapa Anggaran Raker KPK di Yogyakarta?
Merdeka.com - Rapat kerja KPK yang digelar di hotel berbintang 5 di Yogyakarta mendapatkan banyak kritikan. Agenda rapat kerja ini dinilai menghamburkan uang negara di tengah situasi masyarakat kesulitan ekonomi karena pandemi Covid-19.
Terkait tudingan ini, Sekjen KPK Cahya Hardianto Harefa pun angkat bicara. Menurut Cahya, anggaran rapat kerja KPK ini sudah sesuai dengan Standar Biaya Umum (SBU) ke wilayahan.
"SBU di Yogya kan antara 700 ribu sampai 1 juta (per orang). Kira-kira paket meeting kan segitu. Kita ikutin itu," kata Cahya di kopi Klothok, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Jumat (29/10).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa ketua Dewan Syura PKB? Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menjadi Ketua Dewan Syura dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kembali menjabat Ketua Umum PKB.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa Ketua Dewan Syuro PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
Sedangkan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jika rapat kerja di Yogyakarta diikuti oleh 60 orang pejabat struktural. Jumlah tersebut belum termasuk dengan pimpinan KPK.
Alex menerangkan bahwa rapat kerja di Yogyakarta menjadi bagian dari penghematan anggaran KPK. Alex menuturkan bahwa di rapat kerja tahun ini semuanya biro dan direktorat digabung menjadi satu.
Sebelumnya, kata Alex, biro, direktorat dan deputi KPK justru menggelar rapat kerja masing-masing. "Dulu itu disebutnya satuan kerja, biro, direktorat malah ngadain masing-masing," kata Alex.
Alex memastikan rapat kerja yang digelar KPK di Yogyakarta tak sampai mengganggu anggaran kegiatan inti KPK. Hal ini dinilai Alex karena agenda rapat kerja sudah dirancang jauh hari dan dihitung dengan seksama anggarannya.
Alex menambahkan bahwa saat ini tarif hotel berbintang tidak dalam harga yang normal. Imbas pandemi Covid-19 disebut menurunkan tarif hotel berbintang sehingga secara anggaran lebih hemat.
"Kalau dilihat dari biaya ya secara keseluruhan lebih hemat," pungkas Alex.
Firli Tegaskan Bukan Agenda Jalan-Jalan
Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan bahwa kehadiran KPK di Yogyakarta bukanlah untuk jalan-jalan. Firli mengklaim ada sejumlah pekerjaan yang harus dirampungkan KPK dalam rapat kerja tersebut.
"Bukan jalan-jalan tapi ada kegiatan yang harus diselesaikan. Antara lain kita menyusun dan evaluasi bagaimana kinerja KPK dua tahun yang lalu 2019-2021," kata Firli di Kopi Klotok, Jalan Kaliurang, Kabupaten Sleman, Jumat (29/10).
Firli menjelaskan dari evaluasi dua tahunan tersebut, KPK akan merencanakan dua tahun ke depan apa yang akan dilakukan.
Terkait agenda di Yogyakarta, Firli menuturkan KPK melakukan efisiensi anggaran. Termasuk untuk alternatif transportasi yang dipakai.
"Jadi saya sampaikan ya, kita datang ke Yogya berbagai alternatif transportasi yang bisa dipakai. Tapi kita ambil yang paling murah. Ada kereta, tetapi kereta lebih mahal daripada pesawat," ucap Firli.
Firli meminta agar jangan bicara mahal dan murah dalam agenda rapat kerja yang digelar KPK. Menurut Firli, yang perlu diperhatikan adalah tujuan dari penyelenggaraan rapat kerja itu.
"Tetapi kita jangan berbicara tentang murah mahal, bukan tapi tujuan. Rekan-rekan harus pahami, KPK itu sejak 16 Oktober 2019 diundangkan undang-undang nomor 19 tahun 2019 ada beberapa yang harus kita sesuaikan. Ada beberapa regulasi yang harus dilakukan," pungkas Firli.
Agenda raker digelar Firli Cs itu disorot pelbagai pihak, salah satunya mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan. Novel menilai pemilihan lokasi raker tidak etis.
"Pimp KPK + pejabat utamanya besok & lusa, laks raker di Hotel Seraton Yogya," kata Novel dalam akun twitternya seperti dikutip merdeka.com, Kamis (28/10).
Selain raker, pimpinan KPK turut menggelar acara sepeda santai. "Dilanjut dgn Jumat pagi acara sepeda santai start Mapolsek Semplak-warung Kopi Kali Urang Yogya."
"Etis enggak sih? Ditengah pandemi & kesulitan mengadakan acara begini?"
Ia sangat menyayangkan. Sebab, selama ini KPK merupakan contoh teladan bagi masyarakat.
"Walaupun penyerapan anggaran masih rendah (katanya dibawah 40%), masak kemudian mau buat acara2 begitu? Apa sengaja utk tingkatkan penyerapan anggaran? Nggak pantaslah, KPK selama ini sbg percontohan lho," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lembaga antirasuah menyelidiki dugaan korupsi saat Adhy menjadi pejabat Kemensos.
Baca SelengkapnyaProses penggeledahan hingga saat ini masih terus berlangsung.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, tambahan anggaran itu untuk rencana program dukungan manajemen.
Baca SelengkapnyaFebri mendapat honor ratusan jutaan ketika jadi kuasa hukum SYL
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah Kantor Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita di Jawa Tengah pada Rabu kemarin.
Baca SelengkapnyaKPK belum menjelaskan lebih lanjut terkait apa saja yang didapat penyidik dari hasil penggeledahan kemarin. Hanya saja tiga koper sempat dibawah keluar.
Baca SelengkapnyaDewas KPK menggelar sidang etik terkait dugaan pungli
Baca SelengkapnyaKetua KPU, Hasyim Asy’ari pengguna anggaran tidak hanya dilakukan KPU Pusat, melainkan Provinsi sampai Daerah/Kabupaten.
Baca SelengkapnyaSelain SYL, Febri Cs juga sempat menjadi kuasa hukum Kasdi Subagyono dan Muhammad Hatta.
Baca SelengkapnyaKetiganya juga tidak menghadiri sidang pemeriksaan saksi meringankan SYL meski surat permohonan sudah dikirimkan dari Tim Penasihat Hukum SYL.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri rapat paripurna di DPRD Kota Semarang pada Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaAlbertina memastikan sidang tersebut akan dihadiri oleh para pegawai KPK yang terlibat.
Baca Selengkapnya