Dikritik soal kurikulum SD, ini jawaban Mendikbud Anies Baswedan
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menanggapi banyaknya orangtua mengkritik materi pelajaran dari Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) maupun Kurikulum 2013 (K13) yang dinilai tidak sesuai, dan terlalu memberatkan bagi anak-anak usia 7-12 tahun.
"Ya enggak apa-apa, justru ya kita itu selalu dalam proses perbaiki," kata Anies di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta,Kamis (8/10).
Simak berita Anies Baswedan selengkapnya di Liputan6.com
-
Bagaimana Anies berinteraksi dengan mahasiswa? Saya berdiskusi, bertukar pikiran, dan saling belajar. Karena pertanyaan-pertanyaan yang diberikan membutuhkan waktu sebelum menjawab,' ujarnya.
-
Siapa yang Anies ajak untuk bekerja sama? 'Jadi bapak-ibu sekalian perubahan ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu partai bukan tentang satu koalisi ini adalah tentang mengubah hajat keluarga-keluarga di seluruh Indonesia. Untuk mengubah itu perlu kemenangan,' tegasnya.
-
Siapa yang mendukung gagasan Anies tentang pembangunan? 'Mungkin kita bangga dengan sebuah kota terbangun di pulau kita, tapi akankah kebanggaan itu mengubah nasib kita? Bereskan kebutuhan dasar, bereskan hal-hal yang fundamental, dari situ Kalimantan akan maju, rakyatnya akan sejahtera,' kata Anies menambahkan.
-
Apa yang Anies tekankan kepada kader PKS? Anies mengaku perubahan bukan hanya untuk satu orang, partai, dan koalisi, tetapi hajat seluruh masyarakat Indonesia. 'Jadi bapak-ibu sekalian perubahan ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu partai bukan tentang satu koalisi ini adalah tentang mengubah hajat keluarga-keluarga di seluruh Indonesia. Untuk mengubah itu perlu kemenangan,' tegasnya.
-
Siapa yang mendukung belajar anak? Anak-anak membutuhkan dukungan dari orang dewasa yang peduli dan penuh kasih, yang membentuk lingkungan dan pengalaman mereka.
-
Bagaimana Bupati Bantul libatkan orang tua dalam pendidikan? Beberapa cara yang terus dilakukan adalah meningkatkan peran orang tua siswa. Praktiknya, orang tua siswa sering diundang ke sekolah anaknya tempat mengenyam bangku pendidikan.'Orang tua harus terlibat aktif mendidik putra-putrinya. Di sekolah kita menekankan kepada guru BP untuk melakukan pemantauan terhadap anak-anak yang memiliki perilaku khusus, misalnya yang mengarah pada perilaku bullying dan tawuran,' kata Halim dikutip dari ANTARA.
Anies senang ketika banyak orang tua yang memberikan masukan dan ikut berpartisipasi. "Saya tiap hari dapet begini (kritikan) bagus, ini berarti kesempatan bagi kita untuk bisa mengoreksi dan memperbaiki," imbuhnya.
Menurut Anies, kritikan itu sebagai bagian dari saling mengoreksi. "Jadi inilah yang namanya interaksi, ada proses mutual learning. Saling belajar. Ini kesempatan bagi kita mengoreksi dan memperbaiki," tegasnya
"Yang namanya kurikulum itu namanya dinamis, jadi harus selalu diperbaiki. Kita harus memperbaiki, jadi setiap kali kita dapat kayak gini kita senang," tandasnya.
Sebelumnya, salah satu orang tua murid, bernama Iman Nugroho menulis surat terbuka di laman facebooknya yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dan diteruskan ke Presiden Jokowi.
Dalam suratnya yang ditulis Minggu (4/10/2015) malam Iman menulis; Kepada Yth Menteri Pendidikan Anies Baswedan. Kalau anda punya cucu atau keponakan yang masih kelas tiga sekolah dasar (SD), tolong tanyakan:
(1) Apa isi dari Kongres I Pemuda Indonesia?
(2) Apa keuntungan memiliki uang giral berbentuk polis? Atau
(3) Apa akibatnya bila orang memiliki harga diri rendah?
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menilai kesuksesan pendidikan ditentukan oleh guru yang berkualitas, bukan kurikulum yang diotak-atik.
Baca SelengkapnyaMomen menarik ketika salah seorang mahasiswa tajam menyebut Anies terlalu banyak janji.
Baca SelengkapnyaBagi Anies, lebih baik baliho sedikit namun memiliki banyak gagasan.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menggelar acara Desak Anies di Sumatera Barat, Rabu, 3 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, banyak aturan saat ini yang membuat masyarakat takut untuk menyampaikan pendapat atau kritik kepada pemerintah.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan, pendidikan sering dipandang sebagai program. Sehingga dimonopoli oleh pemegang kewenangan, yaitu pemerintah.
Baca SelengkapnyaKeputusan Anies untuk bertarung di Pilgub Jakarta mendatangkan reaksi di partai-partai.
Baca SelengkapnyaAnies pun ingin agar para guru dan dosen lebih diperhatikan sehingga bisa lebih fokus mengajar.
Baca Selengkapnya"Anda tidak bisa diam saja menyaksikan persiapan jalan masa depan, Anda harus mengambil pilihan," ujar Anies.
Baca SelengkapnyaPrabowo berulang kali setuju dengan pendapatnya di debat Pilpres 2024 pamungkas.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan mendapat jawaban jika ditanya tentang SGIE.
Baca SelengkapnyaAnies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.
Baca Selengkapnya