Dilanda El Nino moderate, 12 provinsi kekeringan sampai November
Merdeka.com - Berdasarkan analisis BMKG dan LAPAN pada bulan Juli sampai November 2015 kondisi iklim di wilayah Indonesia dipengaruhi El Nino moderate. Akibatnya, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kekeringan yang panjang.
"Kondisi ini akan memberikan efek pada intensitas dan frekuensi curah hujan yang semakin berkurang. Bahkan kemungkinan awal musim hujan 2015/2016 beberapa wilayah akan mengalami kemunduran," terang Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo N dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jl. Pramuka, Jakarta, Selasa (28/7).
Kata dia, El Nino moderate akan menyebabkan kondisi iklim yang semakin kering dan mudah terjadi kebakaran. Adapun wilayah yang mengalami akibat nyata dari El Nino adalah wilayah selatan khatulistiwa. Sekalipun demikian, kata dia, kondisi El Nino tahun 2015 dampaknya sangat kecil dibanding tahun 1997.
-
Dimana El Nino berdampak di Indonesia? Hal ini menandakan berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia.
-
Bagaimana dampak El Nino di Banten? “Berdasarkan hasil monitoring, seluruh wilayah di Provinsi Banten mulai masuk musim kemarau. Sesuai dengan prediksi kami, tahun ini akan ada fenomena El Nino dengan kondisi lemah sampai sedang, “ kata Kepala Balai Besar Wilayah II Tangsel, Hartanto.
-
Di mana El Nino terjadi? El Nino disebabkan oleh meningkatnya suhu perairan yang berada di Samudera Pasifik terutama bagian tengah.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
-
Apa itu El Nino? El Nino adalah fenomena global yang terjadi hampir di seluruh negara yang terletak pada garis ekuator, salah satunya Indonesia.
"Wilayah selatan khatulistiwa seperti bagian tenggara Sumbar, Bengkulu, Jambi, Sulsel, Babel, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulsel, Sultra, dan bagian barat Maluku akan mengalami kekeringan hingga akhir November 2015. Puncak kemarau ada pada bulan Oktober hingga November 2015," papar dia.
Lanjut dia, beberapa tempat di Jawa, Bali dan NTT bahkan sudah mengalami kekeringan ekstrem di mana hujan sudah tidak datang lebih dari dua bulan.
"Kabupaten Cirebon, Majalengka, Madiun, Lamongan, Gresik, Malang, Pasuruan, Buleleng, Pulau Lombok, Sumbawa Besar dan Bima sudah dua bulan ini tidak ada hujan," lanjut dia.
Sutopo menuturkan, berdasarkan laporan BPBD, kondisi kekeringan saat ini (28/72015) terdapat 12 Propinsi, 17 kabupaten/kota dan 526 telah mengalami kekeringan. Diperkirakan, sekitar 25.000 hektar mengalami puso dari 200.000 hektar lahan pertanian yang rawan kekeringan. Kondisi ini akan terus meningkat hingga bulan November 2015.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga awal 2024, dampak El Nino masih akan dirasakan di Indonesia. Ancaman kekeringan melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi awal musim hujan di Indonesia terjadi pada November 2023.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca Selengkapnya38 daerah di tujuh provinsi mengalami kekeringan dengan tidak ada hujan selama lebih dari dua bulan
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) dilanda kekeringan. Kondisi terparah terjadi di Kabupaten Grobogan dengan 99 desa yang kini kekurangan air.
Baca SelengkapnyaAwal musim hujan 2023/2024 tidak bersamaan di seluruh Indonesia. Di Jakarta dan daerah lainnya hujan diperkirakan akan dimulai pada November.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKondisi kekeringan saat musim kemarau tahun 2024 diprediksi sampai September
Baca SelengkapnyaSebagian besar wilayah di Pulau Jawa sedang dilanda suhu dingin.
Baca SelengkapnyaEl Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Baca Selengkapnya