Dilarang Bertemu Bawaslu, Eggi dan Kivlan Besok Gelar Aksi Lanjutan di KPU
Merdeka.com - Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (GERAK) melakukan aksi unjuk rasa di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Aksi yang diinisiasi oleh Mayjen (purn) Kivlan Zen, Letjen (purn) Syarwan Hamid, Eggi Sudjana dan Permadi itu menuntut penyelenggara pemilu mendiskualifikasi Paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Namun, saat melakukan aksi unjuk rasa di Lapangan Banteng, mereka justru diminta untuk membubarkan diri oleh aparat kepolisian. Hal itu diminta, karena mereka belum mengantongi izin secara resmi dari polisi untuk melakukan aksi tersebut.
"Iya memang tidak ada izinnya makanya tadi korlap yang di sini yang tadi saya omong komunikasikan sampaikan kepada mereka. Bahwa hari ini tidak ada pemberitahuan itu. Makanya mereka mengerti juga makanya membubarkan diri," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/5).
-
Siapa yang akan memenuhi panggilan Bawaslu? Mas Gibran hari ini akan hadir ke Bawaslu Jakpus jam 13.00,' kata Aminuddin ketika dikonfirmasi, Rabu (3/1).
-
Kenapa Bawaslu Jateng menangani pelanggaran Pemilu? “Data penanganan dugaan pelanggaran Pemilu 2024 di Jateng per 15 Juni 2023 menunjukkan bahwa 16 dugaan pelanggaran yang terbukti itu terdiri dari dua pelanggaran jenis administrasi, 10 pelanggaran jenis kode etik penyelenggara pemilu, serta empat pelanggaran hukum lainnya,“
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Siapa yang terlibat dalam Pemilu? Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu mekanisme fundamental dalam sistem demokrasi yang memungkinkan warga negara untuk secara langsung atau tidak langsung memilih para pemimpin dan wakilnya.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pengawasan pemilu di Indonesia? Dalam konteks Indonesia, aktor-aktor seperti KPU (Komisi Pemilihan Umum), Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), partai politik, dan lembaga swadaya masyarakat memiliki peran dalam memastikan pemilu berjalan dengan baik dan adil.
Sementara itu, Ustaz Amirullah salah seorang orator menyampaikan kepada massa aksi untuk menyimpan dan menyiapkan tenaga untuk melakukan aksi lanjutan di KPU pada Jumat (10/5) besok.
"Insya Allah saving tenaga untuk aksi besok," ujar Amirullah di atas mobil komando.
Ternyata, membubarkan diri dari Lapangan Banteng. Justru mereka malah berpindah tempat ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menyampaikan pendapat mereka.
Eggi Sudjana yang ikut dalam aksi di Lapangan Banteng dan di Bawaslu ini mengatakan, kedatangan mereka dengan sejumlah massa aksi lainnya ke Bawaslu yakni bertujuan untuk mempertanyakan Bawaslu yang tak mendiskualifikasi Capres-Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Mau ngomong laporan dong ke Bawaslu, kenapa anda enggak lakukan diskualifikasi Atau menegur. Enggak diijinkan polisi, enggak boleh masuk. Masa harus berantem sama polisi enggak mau saya," kata Eggi di Bawaslu.
Ia mengaku, kedatangannya bersama dengan Kivlan Zen dan massa aksi lainnya bukan untuk melakukan aksi unjuk rasa. Namun, hanya untuk memenuhi permintaan dari kliennya yakni Kivlan.
"Bukan demo maksudnya kita untuk sampaikan aspirasi saya sebagai lawyer loh di sini jangan lupa. Sebagai lawyer dari Kivlan, dia punya hak hukum menunjuk saya lawyernya. Jadi, sebagai lawyer penegak hukum, tapi kenapa dilarang pelanggaran terhadap hukum," jelasnya.
Dengan tak diizinkan bertemu kepada pihak Bawaslu, pihaknya berencana akan melakukan aksi kembali pada Jumat (10/5) besok, di Bawaslu dan juga KPU. Sekaligus membawa sejumlah bukti yang akan diserahkan kepada Bawaslu dan KPU seperti yang ia bawa pada hari ini.
Mereka pun mulai membubarkan diri dari Bawaslu sekitar pukul 16.00 WIB. Hal itu dikarenakan, memang mereka tak mendapatkan izin atau tak diperbolehkan untuk bertemu pihak Bawaslu.
"Besok Insya Allah mulai dari Istiqlal. Mudah-mudahan ke dua tempat itu (KPU-Bawaslu). (Bukti kecurangan) ada banyak sekali, misalnya yang dicoblos duluan di Malaysia. Belum lagi yang di Boyolali, di tempat-tempat lain 1.200 kasus. Sekarang saya bawa, tapi enggak boleh masuk bagaimana," ungkapnya.
Ternyata, aksi bukan hanya dilakukan oleh massa dari GERAK saja. Melainkan ada massa aksi lainnya atau tandingan yang tergabung dalam Masyarakat Indonesia Bersatu, yang mana melakukan doa bersama.
Mereka melakukan aksi dan doa bersama di depan Kantor KPU RI, itu dengan membawa sejumlah spanduk yang salah satunya bertuliskan 'Stop Delegitimasi KPU'. Aksi yang mereka lakukan untuk mendukung KPU-Bawaslu dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaMassa dari berbagai aliansi ini bersuara lantang menolak Pemilu curang.
Baca SelengkapnyaKantor Bawaslu DKI Jakarta DKI Jakarta menjadi sasaran aksi protes dugaan kecurangan Pemilu 2024, pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaDalam aksinya massa menuntut untuk menolak hasil Pemilu 2024 yang dianggap penuh kecurangan.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka berorasi menyampaikan aspirasinya dan membentangkan spanduk tuntutan.
Baca SelengkapnyaPemilih potensial tersebut rata-rata akan menginjak usia 17 tahun pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaAktivis, mahasiswa, hingga publik figure melakukan aksi unjuk rasa menolak pengesahan Revisi UU Pilkada di Gedung DPR-MPR Jakarta, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaRibuan pendukung capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berencana menggelar aksi demo di depan gedung MK, Jumat (19/4).
Baca SelengkapnyaMereka akan menyuarakan protes terhadap hasil pemilu Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaNana keluar dari pintu Istana Negara pukul 09.20 WIB, usai bertemu Jokowi.
Baca SelengkapnyaPara demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca Selengkapnya