Dilarang diskusi di Palembang, Ratna Sarumpaet protes ke pemerintahan
Merdeka.com - Ratna Sarumpaet dan Rocky Gerung dilarang menggelar diskusi di Palembang. Keduanya menyebut, pemerintahan saat ini norak dibanding penguasa sebelumnya.
Setelah tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang siang, mereka dijadwalkan menjadi pembicara pada diskusi di Hotel The Zuri Palembang, Sabtu (1/9). Namun, pihak hotel membatalkan pemakaian gedung.
Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) selaku penggagas acara, akhirnya mengarahkan keduanya menggelar pertemuan dengan media di Hotel Amaris Palembang. Puluhan pendukung makan siang bersama dengan kedua orang itu.
-
Siapa yang mengkritik pernyataan Kartika Putri? Pernyataan kontroversialnya tentang mengaji menyebabkan dia menjadi sasaran cibiran netizen.
-
Siapa yang mengkritik Kartika Putri? Kartika dan Habib Usman langsung mendapat kritik pedas dari netizen yang menyatakan mereka terlalu banyak mengeluarkan komentar tidak pantas saat sedang beribadah.
-
Bagaimana Rocky Gerung menyampaikan kritiknya? ‘Rocky Gerung saja tidak diproses hukum, berarti saya juga boleh dong berbuat demikian.’ Anggapan seperti ini kan bahaya sekali,“ kata Sri Yunanto.
-
Apa dampak negatif dari pernyataan Rocky Gerung? Jika dalam menyampaikan pendapat tidak dengan beretika, bukan hanya bangsa ini nanti tidak menjadi bangsa yang beradab dan bermoral, melainkan juga akan berpotensi menimbulkan konflik,“ ujar Sri Yunanto
-
Kapan Rocky Gerung menyampaikan pernyataan kontroversialnya? Hal ini menyusul pernyataan Rocky Gerung yang dinilai menyebar ujaran kebencian kepada Presiden Jokowi.
-
Apa pernyataan kontroversial Kartika Putri? Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Kartika Putri menjadi viral karena mengusulkan ide adanya adu mengaji antara calon presiden (capres).
Ratna Sarumpaet mengaku bingung dengan larangan diskusi yang dikeluarkan aparat kepolisian. Padahal, diskusi digelar bertujuan untuk memberikan kecerdasan anak bangsa.
"Lucu jadinya, sekaligus sedih. Kenapa orang mau diskusi dilarang, ini artinya kita disuruh bodoh," ungkap Ratna di Palembang, Sabtu (1/9).
Menurut dia, demokrasi bangsa saat ini lebih terpuruk dibanding orde baru. Dia menilai, larangan berdiskusi ini karena ada kepentingan pribadi penguasa saat ini.
"Norak benar pemerintahan sekarang, dibanding zaman Soeharto ini lebih norak," ujarnya.
"Coba tanya Pak Tito, tahu gak dengan demokrasi? Kalau Pak Tito tidak paham dengan dengan demokrasi, berhenti saja dari Kapolri," sambungnya.
Sikap kecewa juga disampaikan Rocky Gerung. Dia menilai pelarangan diskusi tanpa alasan jelas dan konstitusional melanggar hak berpendapat.
"Negara itu melindungi hak untuk berpendapat, bukan melindungi pendapat siapapun. Pendapat itu diuji melalui diskusi, disertasi atau forum lain," kata dia.
"Mereka yang melarang itu bodoh. Kenapa bodoh, karena kurang makan pempek," kata Rocky.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rocky Gerung, Refly Harun maupun Saut Situmorang secara bergantian menjadi pembicara dalam diskusi itu.
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPernyataan Rocky Gerung, kata Hasto, sangat tidak dipantas diucapkan. Sehingga wajar direspons oleh kader PDIP.
Baca SelengkapnyaRatusan massa menolak Rocky Gerung mengisi diskusi di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaRocky tidak habis pikir, dirinya bertahun-tahun mengajar di sekolah Megawati Soekarnoputri mengedukasi tentang pikiran bangsa.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung menilai panelis seperti tersiksa karena tidak melakukan pendalaman dari jawaban masing-masing paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaSidang sempat berlangsung panas ketika tim kuasa hukum Haris & Fatia bertanya terkait riset dibalas dengan kriminalisasi.
Baca SelengkapnyaMomen Rocky Gerung diamuk seorang wanita usai jalani pemeriksaan di Mabes Polri.
Baca SelengkapnyaKubu jaksa panas hingga memutuskan Jaksa menutup sesi pertanyaan kepada Rocky.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Rocky Gerung menilai kejadian itu sangat memalukan
Baca SelengkapnyaYasonna menilai tak boleh membiarkan ada orang yang menghina Presiden dengan alasan kebebasan berpendapat.
Baca Selengkapnya