Dilarang pacaran, siswi SMP di Buleleng nekat gantung diri
Merdeka.com - Hanya karena dilarang pacaran lantaran masih bau kencur. Tika Suciani (14) yang duduk di bangku kelas 3 SMP nekat gantung diri di kamar tidurnya.
Jalan pintas yang dilakukan gadis asal Banjar Dinas Ideran, Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini, diketahui kali pertama oleh Putu Budiasa (29) sepupu korban, Kamis (4/12).
Selepas pulang sekolah, seperti biasa korban selalu ada di teras. Namun, saat itu tidak terlihat. Sepupu korban yang curiga berusaha masuk ke dalam karena sebelumnya Tika sempat dimarahi lantaran dilarang pacaran.
-
Bagaimana siswa SMP itu mencoba bunuh diri? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Kenapa siswa SMP itu mau bunuh diri? 'Korban juga pernah saat istirahat solat Jumat, yang muslim melaksanakan solat Jumat dan korban dikarenakan agama Hindu istirahat di kelas, pernah terlibat adu omongan dengan teman korban atas nama A yang seakan-akan membuat korban disalahkan karena melarang solat Jumat,' jelasnya. 'Akibat kejadian tersebut korban merasa dijauhi oleh teman korban, dan permasalahan ini tidak pernah di ceritakan ke guru BP atau guru lain dan akhirnya yang mendasari korban melakukan tindakan lompat dari ruang kelas,' tambahnya.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang gugur di halaman sekolah? Seorang pemuda TRIP bernama Moeljadi meninggal dunia di halaman sekolah dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
Begitu masuk kamar, saksi dalam pengakuannya di polres Bulelang sudah melihat korban tergantung di kusen kamar dengan menggunakan selendang berwarna hijau dan tempat duduk kayu kecil, yang dipakai korban untuk naik mengikat lehernya.
Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi, dan masih menggunakan pakaian seragam sekolah dengan pakaian batik dan rok pendek berwarna putih. Saat ini pihak kepolisian sudah mengamankan barang bukti berupa 1 helai selendang berwarna hijau dan tempat duduk kayu kecil.
"Kasus ini murni bunuh diri karena asmara, karena setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Medis tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan korban saat ini sudah di urus keluarganya untuk prosesi upacara kematian semestinya," kata salah seorang polisi di lingkup Humas Polres Buleleng, Jumat (5/12). (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaPada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaAksi nekat remaja putri itu pun membuat warga dan penumpang yang berada di stasiun histeris.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaDiketahui pemilik akun Instagram Nangkela yang mengunggah konten-konten tidak pantas itu dikelola pribadi oleh guru seni budaya bernama I Wayan Putra Ivantara.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan luar oleh tim medis Puskesmas Sukasada ll Pancasari, korban mengalami luka di sejumlah bagian tubuh, patah tulang dan lebam.
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaPerlu pendekatan yang khusus agar anak tidak kecanduan terhadap handphone dan game online.
Baca Selengkapnya