Dimakan usia, rumah Bung Karno di Bengkulu terancam roboh
Merdeka.com - Perbaikan benda cagar budaya Rumah Bung Karno di Kelurahan Anggut, Kota Bengkulu sangat mendesak, sebab sebagian besar bangunan sudah lapuk dimakan usia. Juru pelihara Rumah Bung Karno , Yaman mengatakan jika dalam tiga tahun tidak ada perbaikan, dikhawatirkan rumah itu akan roboh.
"Kami khawatir karena rumah bersejarah ini terus dipadati pengunjung, sementara sebagian besar kusen sudah keropos," katanya saat ditemui di objek wisata sejarah itu seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/5).
Yaman mengatakan kunjungan tim Pokja Perlindungan dan Pokja Pemeliharaan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi ke rumah bersejarah itu juga mengakui pentingnya rehabilitasi. Rumah yang ditempati Bung Karno pada 1938 hingga 1942 itu berdiri sejak 1918.
-
Kenapa rumah Bung Karno di Bengkulu direnovasi? Rumah itu harus direnovasi terlebih dahulu karena bekas disewa Belanda.
-
Apa saja peninggalan Bung Karno di rumahnya? Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
-
Siapa pemilik rumah pengasingan Bung Karno? Ternyata, rumah megah bercat putih itu milik seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang bernama Tjang Tjeng Kwat.
-
Bagaimana kondisi rumah sekarang? Sayangnya, rumah mewah tersebut kini mulai termakan usia. Nampak teras mulai ditumbuhi tanaman liar hingga cat tembok di beberapa bagian yang nampak terkelupas. 'Di bagian dindingnya, ini sudah lepas-lepas gitu semen dan catnya,' ujarnya.
-
Bagaimana kondisi atap rumah Kurnia Meiga? Kondisi Plafon Rumah Kekhawatiran muncul melihat kondisi atap rumah Kurnia Meiga yang hampir runtuh, menandakan bahwa renovasi tempat tinggal Meiga telah terlupakan dalam waktu yang cukup lama.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
"Merupakan rumah seorang saudagar keturunan China yang diberikan untuk ditempati Bung Karno ," tuturnya.
Ia mengatakan, renovasi terakhir dilakukan pada 2003 setelah gempa besar berkekuatan 7,3 pada skala Richter mengguncang Bengkulu pada 2000. Selanjutnya pada 2008 dilakukan perbaikan pada beberapa bagian rumah, setelah Bengkulu diguncang gempa berkekuatan 7,8 pada skala Richter pada 2007.
"Rumah ini membutuhkan perawatan khusus agar tetap terjaga kelestariannya," tambahnya.
Yaman mengatakan BP3 Jambi selaku pemangku peninggalan sejarah itu sudah membahas masalah anggaran perbaikan, namun belum ada kepastian apakah tahun ini akan direhab.
Ia juga mengatakan perbaikan sangat mendesak karena material bangunan 90 persen masih asli dan sudah rapuh dimakan usia, terutama material kayu 70 persen sudah harus diganti.
Bagian yang perlu direnovasi adalah atap, sebab sebagian sudah bocor sehingga mempercepat kerusakan bangunan tersebut. Jika hujan kata dia, atap yang bocor menyebabkan beberapa ruangan tergenang air. Hal ini dikhawatirkan juga akan merusak benda-benda yang ada di dalam rumah itu.
Buku-buku yang dibaca Bung Karno saat menjalani pengasingan masih ada di dalam satu rak buku. Terdapat sebanyak 336 eksemplar yang hanya bisa dilihat tapi tidak bisa dipegang oleh para pengunjung.
Buku-buku tua itu kata dia juga perlu perawatan khusus sebab rawan dimakan rayap. Benda-benda bersejarah lainnya seperti sepeda ontel, tempat tidur serta sejumlah kostum yang dipakai oleh tim sandiwara 'monte carlo' besutan Bung Karno masih ada di rumah itu.
"Benda-benda ini menjadi salah satu daya tarik wisata dan sebagai pengetahuan bagi pengunjung," ujarnya.
Tingkat kunjungan wisatawan ke rumah itu menurutnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Terutama di musim libur sekolah dan hari besar keagamaan, rumah pengasingan Bung Karno selalu ramai dikunjungi masyarakat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Patung Bung Karno di Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi sorotan publik karena tidak mirip sama sekali.
Baca SelengkapnyaAtap beton di Rusun Marunda Blok C5, Jakarta Utara, roboh. Peristiwa itu diduga karena kondisi bangunan yang sudah tidak layak.
Baca SelengkapnyaRumah singgah Bung Karno di Kota Padang, Sumatera Barat kini telah rata dengan tanah. Pembangunan kembali rumah tersebut belum juga dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaSudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
Baca SelengkapnyaDiketahui bahwa bangunan besar ini dulunya dimiliki oleh seorang artis terkenal dan sudah ditinggalkan sejak tahun 1990-an.
Baca SelengkapnyaDimakan usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta nyaris roboh
Baca SelengkapnyaUsai 15 tahun berlalu, rumah ini masih berdiri dan kembali ditempati oleh pemiliknya. Namun, bekas peluru masih bisa dilihat dengan jelas di beberapa titik
Baca SelengkapnyaPotret rumah artis 80-an yang mewah namun terbengkalai dan udaranya sangat lembab
Baca SelengkapnyaPenutupan memakai terpal atas perintah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).
Baca SelengkapnyaPotret pembangunan patung Bung Karno disorot karena ramai disebut tidak mirip.
Baca SelengkapnyaSuasanya bikin merinding dan terkesan angker, ini penampakan rumah masa kecil Ridho Rhoma
Baca SelengkapnyaProgres pembangunannya saat ini baru 60 persen. Ia meminta pemerintah setempat tidak membayar proyek jika hasilnya tidak mirip dengan fisik proklamator.
Baca Selengkapnya