Dimarahi pinjam motor terlalu lama, adik tega bunuh kakak kandungnya
Merdeka.com - Warga Dukuh Ngawen RT 04/V, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah digemparkan adanya peristiwa pembunuhan sadis yang dilakukan seorang adik terhadap kakak kandungnya sendiri.
Sang adik, Iwan (24) tega membunuh sang kakak kandung Kuntoro (31) dengan cara membacokkan sebilah parang berkali-kali diduga lantaran hanya karena dimarahi sebab meminjam sepeda motor terlalu lama.
Akibat pembacokan yang membabi buta, Kuntoro tewas dengan kondisi mengenaskan dan bersimbah darah karena mengalami luka kepala dan leher, langsung jatuh tersungkur di ruang tamu rumah mereka sendiri.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
Dari informasi yang dihimpun merdeka.com, Kamis (15/10) sekitar pukul 16.30 WIB, ada beberapa tetangga yang mendengar bahwa telah terjadi keributan di rumah mereka berdua. Ternyata, kakak beradik ini sedang terlibat cekcok di halaman depan rumah mereka.
Suparjo, saksi mata yang merupakan tetangga kakak beradik ini mengungkapkan sebelum terjadi pembacokan yang menewaskan sang kakak, didahului dengan pemukulan yang dilakukan dengan menggunakan sebuah asbak.
"Sekitar pukul 16.30 WIB sempat terdengar cekcok. Tapi saya tidak tahu persisnya terkait masalah apa," kata Suparjo kepada wartawan saat di lokasi kejadian Kamis (15/10).
Suparjo kemudian menceritakan akibat tidak terima atas perlakuan kasar sang kakak dengan cara dipukul dengan asbak hingga pecah. Iwan pun emosi kemudian kalap dan mengambil sebilah parang di gudang yang ada di samping rumah.
"Kepala pelaku (tersangka) juga sedikit berdarah, mungkin karena tak terima pelaku langsung mengambil bendo (parang) di gudang pinggir rumah untuk menghabisi nyawa sang kakak kandungnya sendiri," tuturnya.
Suyatmin tetangga korban lainnya menambahkan bahwa kejadian itu berlangsung begitu cepat. Saat itu Suyatmin hendak mengambil air wudu untuk sholat ashar namun dirinya mendengar ada suara orang minta tolong yang bersumber dari rumah korban.
"Saat itu saya mau ambil air wudu. Saya dengar kok ada orang teriak-teriak minta tolong. Saya langsung datangi, ternyata sudah ada ceceran darah tubuh korban dan saya lihat pelaku melakukan pembacokan ke korban," ungkapnya.
Awalnya, Suyatmin hendak menolong korban Kuntoro yang sudah berlumuran darah. Namun, dirinya tidak berani karena pelaku masih membawa bendo berada di atas korban yang sudah tergeletak tak berdaya penuh darah.
"Saya mau menolong korban. Tapi saat itu pelaku melihat saya dengan masih membawa bendo. Dia sambil menuding teriak ke saya; 'Nggak usak ikut-ikutan kamu!'. Saya langsung lari untuk minta tolong pada warga lainnya," tambahnya.
Mendapat laporan warga, petugas Polsek Jepon dan Polres Blora langsung meluncur ke tempat kejadian dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (OTKP). Petugas juga langsung melakukan upaya pengejaran terhadap pelaku yang usai membacok kakak kandungnya sendiri langsung melarikan diri dengan sepeda motor sang kakak. Saat ini, kasus pembunuhan yang dilakukan adik terhadap kakak kandungnya sendiri ditangani polisi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaTernyata korban dan pelaku baru saja kenal beberapa saat sebelum kejadian.
Baca SelengkapnyaKorban ditikam saat selesai berwudu untuk melaksanakan salat Duha.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sempat melarikan diri ke Aceh, namun upaya tersebut diketahui aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaPelaku penikaman adik kandung hingga tewas di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi sempat mengunci pintu setelah korban masuk ke dalam rumah.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial PL (20), ditangkap polisi karena menyiram air keras ke temannya sendiri, AA (26), hingga tewas.
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi di jalan Gagak Lumayung, Kelurahan Kota Wetan.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki motif pelaku menikam adiknya hingga tewas.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku didasari karena sakit hati
Baca SelengkapnyaTersangka kalut karena memasuki masa jatuh tempo untuk membayar utang kepada bosnya senilai Rp26 juta untuk bisnis kayu.
Baca Selengkapnya