Dimas Kanjeng pakai air dan bolpoin sakti untuk datangkan uang gaib
Merdeka.com - Penyidikan yang dilakukan polisi dari Subdit I Kamneg Ditreskrimsus Polda Jatim, menguak tabir baru. Kalau tersangka kasus pembunuhan terhadap dua santri Padepokan Dimas Kanjeng, yakni Ismail Hidayat dan Abdul Gani.
Kepada pengikutnya, tersangka Taat Pribadi mengaku memberikan air sakti untuk mendapatkan rejeki berlimpah. Terutama mengenai masalah keuangan, akan didapatkan secara tiba-tiba bak mesin ATM yang uangnya tidak kunjung habis.
"Dari pemeriksaannya, tersangka itu sering memberikan air yang kata dia (Taat Pribadi) itu mempunyai kesaktian dan berkaromah," terang Kasubdit I Kamneg Ditreskrimsus Polda Jatim Cecep Ibrahim, Minggu (2/10).
-
Mengapa air salamun dipercaya bermanfaat? Keyakinan akan manfaat Air Salamun didasarkan pada ajaran Islam yang menganggap Al-Qur’an sebagai sumber petunjuk dan obat bagi jiwa.
-
Bagaimana cara mitos air Tumpak Sewu membawa keberuntungan? Menurut cerita yang beredar, air dari Air Terjun Tumpak Sewu dianggap memiliki kekuatan mistis yang bisa membawa kebaikan bagi siapa pun yang menyentuhnya, karena air tersebut mengalir dari sumber yang murni dan melewati kawasan yang masih alami.
-
Siapa yang percaya mitos air Tumpak Sewu membawa keberuntungan? Konon, siapa saja yang mencuci wajah dengan air dari air terjun ini akan mendapatkan hal-hal beruntung dalam hidup.
-
Dimana air tersebut ditemukan? Reservoir terbesar telah ditemukan di kosmos, lebih khusus lagi di quasar, yang merupakan salah satu objek paling terang dan paling ganas di kosmos.
-
Mengapa peribahasa "air beriak tanda tak dalam" digunakan? Air beriak tanda tak dalam. Orang yang banyak bicara biasanya kurang ilmunya.
-
Siapa Jenderal yang dulunya berjualan air? Dulu Jualan Air di Stasiun, Tak Disangka Jadi Jenderal Bintang Empat Masa kecilnya dihabiskan dengan membantu orang tua mencari nafkah. Siapa menyangka kelak gemilang di TNI. Kisah hidup Jenderal Try Sutrisno seperti dalam cerita. Anak kecil yang dulu menenteng kendi berjualan air minum di stasiun, di kemudian hari menjadi seorang Panglima.
Padahal air yang diberikan tersangka pada pengikutnya, tidak mempunyai kesaktian apa-apa. Namun, tersangka di depan pengikutnya berdalih kalau airnya itu mampu mendatangkan rejeki.
Karena, menurut pengakuan tersangka, airnya itu didatangkan secara ghoib dengan melakukan ritual khusus. Untuk mendapatkannya, Taat Pribadi minta pengikutnya untuk mengeluarkan mahar yang nantinya itu bisa mendatangkan rejeki.
"Air itu diberikan setiap pengajian istighosah. Padahal air itu seperti air pada umumnya tidak ada kesaktian apapun," jelas dia.
Tidak hanya itu, tersangka Taat di depan pengikutnya juga berdalih mampu mendatangkan bolpoin sakti yang bisa menguasai tujuh bahasa, dan kotak ajaib tempat khusus menyimpan emas.
"Waktu dicoba sama penyidik. Bolpoin sakti itu, ternyata pengikutnya itu tidak bisa. Ketika saya coba menggunakan asing tidak bisa apa-apa," tutur perwira dua melati di pundak tersebut.
"Untuk kotak ajaib katanya kalau emas diambil tidak ada habisnya, waktu dicoba ternyata iya tidak benar semuanya. Begitu, pengikutnya kok percaya dengan ucapan tersangka," tandasnya.
Perlu diketahui, tersangka Taat Pribadi diperiksa Ditreskrimsus, berdasarkan dari laporan masyarakat yang menjadi korban penipuan atau penggandaan uang. Pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng tersebut tertangkap, berawal dari kasus pembunuhan yang dilakukannya.
Yakni Ismail Hidayat dan Abdul Gani, tidak lain pengikutnya yang dibunuh oleh anak buahnya. Atas perintah tersangka Taat Pribadi. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca SelengkapnyaWarga setempat percaya, bahwa air dari dalam sumur tersebut bisa mengungkap kebohongan dari seseorang yang berniat jahat dan menutupinya.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaGelang 'sakit' yang begitu mencuri perhatian dikenakan oleh prajurit TNI AD asal Papua.
Baca SelengkapnyaSyarifuddin mengaku tindakannya membagikan uang di masa kampanye ini bukan money politics
Baca SelengkapnyaPelaku beraksi dengan mendatangi korban yang sedang berhenti di sisi jalan untuk menanyakan alamat sebuah perusahaan.
Baca SelengkapnyaNamun, para kiai tetap bergerak untuk membantu pemenangan Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca Selengkapnya