Dimasukkan ke alat vital, alasan sabu sering lolos masuk Rutan
Merdeka.com - Sabu lolos lagi masuk Rumah Tahanan (Rutan) Makassar seperti yang terjadi Senin (9/10) kemarin sekira pukul 08.00 WITA. Sabu seberat 76 gram berbentuk kristal itu diduga milik Amir Aco, (32), terpidana mati kasus sabu, yang ditemukan di loker pakaiannya.
Bukan kali ini saja, sabu ditemukan berkeliaran dalam Rutan itu karena jauh-jauh hari sebelumnya di masa jabatan Kepala Rutan Budi Sarjono, kasus serupa banyak ditemukan. Padahal disebut-sebut, penggeledahan dan pengawasan di pintu masuk Rutan dilakukan sangat ketat dari dulu hingga sekarang ini.
Jawaban Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Kemenkumham Kanwil Propinsi Sulsel, Jauhar Fardin yang dikonfirmasi via ponselnya Senin (9/11) malam, menjelaskan kemungkinan besar sabu itu diselundupkan dengan cara menyembunyikan di badan sehingga lolos saat penggeledahan manual.
-
Bagaimana pelaku menutupi kejahatannya? Kapolsek Tanjung Priok Kompol Nazirwan, Senin (26/2), menyebut kebakaran dikondisikan oleh pelaku DZ untuk menutupi kejahatannya. Pelaku diduga sakit hati karena orang tua korban menagih utang kepadanya.
-
Bagaimana polisi mengungkap narkoba? 'Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar,' sebutnya,
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Dimana penggeledahan dilakukan? 'Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero),' kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana cara mengatasi kontroversi penggeledahan? Untuk mengatasi masalah ini, tahap kedua menerapkan protokol yang lebih ketat, mengharuskan para kandidat untuk tiba setidaknya satu setengah jam lebih awal untuk pemeriksaan menyeluruh sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) yang baru.
"Kemungkinan disembunyikan di celana dalam, di balik alat vital orang yang memasukkan sabu itu. Cara seperti ini tentu memungkinkan lolos dari penggeledahan dan pengawasan karena petugas tidak mungkin memeriksa secara detil ke alat vital yang bersangkutan," jelas Jauhar Fardin.
Itulah sebabnya, imbuh Jauhar, alat pendeteksi X-Ray sudah sangat mendesak untuk diadakan di tiap Rutan ataupun Lapas. Agar barang maun pengunjung dan penghuni Rutan atau Lapas bisa terdeteksi secara dini meski tanpa penggeledahan meskipun penggeledahan juga tetap harus dilakukan.
Antara lain modus yang digunakan orang-orang untuk menyelundupkan sabu itu lewat bungkusan makanan. Tapi makanan juga ikut diperiksa. Hanya saja petugas tentu tidak akan mencabik-cabik makanan itu meski diperbolehkan karena masih ada rasa eweuh pakewuh karena yang diutak-atik itu adalah makanan. Hanya saja, Jauhar Fardin lebih berkeyakinan jika sabu itu disembunyikan di bagian tubuh sehingga lolos dengan mudahnya.
Sebelumnya, kasus sabu diselundupkan di Rutan Makassar kerap terjadi. Dan di saat Kepala Rutan yang baru menjabat sejak 21 Oktober 2015 lalu, sabu masuk Rutan kembali terbongkar.
Ditanya apakah akan ada pemeriksaan terhadap pejabat Rutan terkait hal ini, Jaufar Fardin mengatakan, justru kasus sabu masuk Rutan lagi yang terbongkar tadi pagi dikarenakan tegasnya pejabat yang ada, melakukan penggeledahan rutin dan akhirnya sabu itu ditemukan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca SelengkapnyaCara tujuh tahanan Rutan Salemba kabur terbongkar. Mereka kabur dengan memotong teralis besi penjara.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca Selengkapnya"Tapi yang keluar hanya plastiknya saja, sabunya sudah habis karena plastiknya koyak (sobek) saat dikunyah," ujar Kapolsek Lubuk Batu Jaya Ipda Ripal
Baca SelengkapnyaDirtipid Narkoba Bareskrim Brigjen Mukti Juharsa mengungkap modus baru penyelundup narkoba di wilayah Kalimatan Utara.
Baca SelengkapnyaHasil penelusuran sementara, tidak ditemukan bukti kuat Blok G Tanah Abang jadi tempat 'nyabu'.
Baca SelengkapnyaWilly menyebut saat ini pihak kepolisian dan juga pihak BNN juga telah dilibatkan untuk memburu ketujuh tahanan itu.
Baca SelengkapnyaPelbagai cara dilakukan tahanan menyelundupkan narkotika ke dalam lapas.
Baca SelengkapnyaSalah satu tahanan yang kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas.
Baca SelengkapnyaSebelumnya petugas telah memantau darah tersebut berdasarkan informasi yang telah didapat.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Soekarno-Hatta mengungkap penyelundupan narkotika sabu golongan I jenis Methampethamine.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap kelimanya berawal dari diketahuinya posisi Muh Al Qadri.
Baca Selengkapnya