Dimediasi Polisi, Pedagang dan Preman Saling Lapor di Medan Sepakat Damai
Merdeka.com - Kasus saling lapor antara pedagang sayur di Pasar Pringgan Medan, BA, dengan seorang preman, BS, berakhir damai. Perdamaian berlangsung di Mapolrestabes Medan, Jumat (29/10) malam.
"Sudah berdamai di Polrestabes Medan tadi malam," kata BA, Sabtu (30/10).
BA pun mengungkapkan saat ini kondisinya mulai membaik setelah ditikam BS saat keduanya terlibat pertikaian di Pasar Pringgan.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Kenapa nelayan Indramayu bayar uang ke preman? 'Biar saya nyari ikannya nggak keluar dari wilayah,' kata si nelayan.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
"Di sini saya selaku korban bisa dibilang sudah mulai membaik. Kami berdua juga telah sepakat untuk berdamai karena itu memang yang terbaik," ujarnya.
Sementara, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan, perdamaian itu dilakukan lantaran BA dan BS sepakat untuk tidak memperpanjang kasus saling lapor.
"Kedua belah pihak tadi malam datang ke Polrestabes Medan dan kami mediasi, mereka sepakat untuk berdamai," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, BA dan BS aksi saling lapor buntut dari pertikaian keduanya di Pasar Pringgan, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, pada 9 Agustus 2021 sekitar pukul 06.00 WIB.
BA terluka ditusuk BS dengan senjata tajam. BS pun ditetapkan sebagai tersangka.
Namun, belakangan pedagang yang ditusuk itu juga ditetapkan sebagai tersangka. Dia diadukan karena memukul preman itu dengan besi.
Berdasarkan keterangan BA, saat itu dirinya sedang menurunkan dagangan dari mobilnya. Dia kemudian didatangi dua preman yang mengaku dari organisasi kepemudaan dan dimintai sejumlah uang.
Lantaran tidak diberi uang, BS marah-marah dan memukul mobil BA. Lalu, pedagang dan preman itu saling dorong dan memukul satu sama lainnya.
Selanjutnya, BS menikam BA dengan senjata tajam. BA yang telah ditikam membela diri. Dia mengambil kunci roda dan memukul BS beberapa kali.
Kasus ini mendapat sorotan dari Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak. Ditetapkannya pedagang sayur itu sebagai tersangka membuat Plt Kapolsek Medan Baru, AKP Ulli Lubis, dan Kanit Reskrim, Iptu Irwansyah Sitorus, diperiksa.
Pemeriksaan dilakukan lantaran diduga adanya kesalahan prosedur dalam penanganan kasus tersebut. "Ya benar ada kesalahan prosedur dalam penanganan tersebut. Sehingga saya melakukan evaluasi penanganan itu, melalui tingkat gelar perkara khusus," kata Panca.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tewas seusai terlibat perkelahian di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (27/12) pagi.
Baca SelengkapnyaBeruntungnya, dari cekcok ini berhasil dicegah oleh petugas aparat kepolisian yang ada di lokasi.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang lebih dari tiga kali dan dilakukan orang berbeda pada pukul 03.00 hin
Baca SelengkapnyaAncaman itu didapatkan agar mereka mau direlokasi.
Baca Selengkapnya14 Prajurit TNI diperiksa Pomdam Jaya itu berasal dari pelbagai kesatuan.
Baca SelengkapnyaKapolda menegaskan kerusuhan tersebut merupakan masalah komunikasi antara dua organisasi massa tersebut tidak ada kaitan dengan dua parpol.
Baca SelengkapnyaSejak awal kasus ini memang diutamakan proses di luar persidangan.
Baca SelengkapnyaRAT mengakui jika salah seorang petugas Dishub Medan meminta martabak ke pedagang melalui dirinya.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang.
Baca SelengkapnyaKepala Dishub Medan, Iswar Lubis, membenarkan pencabutan laporan polisi itu dilakukan pada Kamis (16/5) kemarin.
Baca Selengkapnya