Diminta Belajar di Rumah karena Corona, Pelajar Jombang Kedapatan Asyik Kongkow
Merdeka.com - Petugas Satpol PP Jombang melakukan sweeping terhadap sejumlah pelajar yang sedang keluyuran di tempat umum. Sweeping tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi bupati yang meliburkan pelajar terkait kewaspadaan terhadap penyebaran virus Covid-19.
Selama aktivitas belajar mengajar di sekolah diliburkan, para orangtua diimbau untuk mengontrol anak-anaknya dan melakukan aktivitas belajar di rumah. Bukan justru berada di tempat keramaian seperti alun-alun atau warung.
Razia korps penegak perda tersebut dilakukan di sejumlah titik keramaian yang biasa tempat berkumpulnya para pelajar. Di antaranya di warung dan alun-alun setempat.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Dimana siswa ini ingin bertemu teman-temannya? Semoga saya dan teman-teman bisa bertemu di MTs yang sama nanti. Saya juga akan ingat selalu pesan guru-guru untuk jangan melupakan salat.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
Kabid Ketertiban Umum dan SDA Satpol PP Jombang, Haris Aminuddin, menyampaikan razia pelajar sesuai dengan instruksi bupati. Seluruh pelajar melaksanakan kegiatan belajar mengajar di rumah dengan panduan guru yang dilaksanakan oleh masing masing wali murid.
Petugas mendapati para remaja berada di tempat keramaian. Di antaranya di Alun-Alun Jombang dan nongkrong di warung berfasilitas wifi. Petugas mendatangi dan menanyakan statusnya. Ketika diketahui mereka pelajar, petugas membawanya ke kantor.
"Jumlah siswa dan siswi yang kita amankan sebanyak 22 orang terdiri dari siswa SD, SMP dan SMA. Mereka tersebar di beberapa lokasi, ada yang di warung, ada yang di alun-alun serta di tempat tempat keramaian," ujarnya, Kamis (19/3).
Berdasarkan pendataan petugas, ke 22 pelajar yang diamankan, yakni berinisial TY (17), MZF (17), RB (18), MS (16), MA (17), MWA (12), Can (16), DDA (15), AR (17), AD (15), ZF (16), MR (17), LAN (16), HA (16), UA (17), FH (16), RA (18), PAA, DVS, AN, ABP dan PF.
Haris menyampaikan, mereka yang terjaring sweeping, dilakukan pendataan dan pembinaan serta pemahaman bahwa mereka tidak libur sekolah. Melainkan melaksanakan belajar di rumah.
"Sanksi kita lakukan pembinaan kita lakukan pemahaman terkait dengan pelaksanaan pelajaran di rumah, paling tidak mereka paham bahwa ini sebenarnya tidak libur jadi melaksanakan pembelajaran di rumah," ujarnya.
Satpol PP mengimbau agar para pelajar untuk mematuhi terkait dengan instruksi Bupati, yakni selama tidak berada di sekolah mulai tanggal 16 -29 Maret 2020, untuk melakukan belajar di rumah, sebagai upaya kewaspadaan terhadap virus covid-19.
"Dengan adanya aksi sweeping yang kita lakukan, saya yakin masing masing yang terkait termasuk dinas pendidikan dan sekolah serta orangtua akan lebih mengerti terkait dengan pembelajaran di rumah," tandasnya.
Para orang tua diharapkan juga mendukung hal tersebut, dengan tetap memantau anak-anaknya. Dan jangan justru membiarkan anak bebas berkeliaran di tempat umum dan tempat lainnya kecuali untuk hal yang sangat mendesak.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan pelajar yang tak sekolah dan mesum di gedung kosong.
Baca SelengkapnyaBikin miris, sejumlah pasangan yang masih duduk di bangku sekolah digerebek warga dalam kamar kos.
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaSatpol PP mengundang pihak sekolah sebagai pendamping, untuk mengetahui apa yang tengah dilakukan siswanya.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan TOTR dengan maksud untuk mencari kelompok lain agar terjadi kerusuhan.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyisiran, petugas pun menemukan beberapa senjata tajam yang diduga akan digunakan untuk melukai pihak lawan.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Metro Tangerang mengamankan 22 anak dan remaja yang diduga mengganggu ketertiban umum dan melakukan pelemparan terhadap polisi.
Baca SelengkapnyaVideo penggerebekan rumah kos di Jombang viral di media sosial. Mirisnya, salah satu pasangan yang diamankan dari lokasi itu masih berstatus pelajar.
Baca Selengkapnya