Din minta istilah 'Gerakan Transnasional' tak dipersepsikan negatif
Merdeka.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin meminta agar istilah gerakan transnasional tidak diperspepsikan negatif seolah-olah sebagai antitesa gerakan nasional.
Hal ini disampaikan Din Syamsuddin menjawab pertanyaan wartawan tentang upaya Muhammadiyah menjadi gerakan transnasional saat konferensi pers usai pembukaan sidang tanwir di auditorium kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sabtu, (1/8).
Kata Din, sejatinya Islam dan agama lain di Indonesia masuk dengan jalan transnasional. Islam tidak boleh berkutat pada satu ruang saja, tetapi justru harus meluas karena Islam dianut mayoritas penduduk di Indonesia.
-
Bagaimana Islam masuk ke Indonesia? Proses perkembangan Islam di Indonesia sendiri tidak dilakukan dengan kekerasan atau kekuatan militer, melainkan secara damai dan melalui berbagai jalur seperti perdagangan, perkawinan, pendirian lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.
-
Bagaimana NU dan Muhammadiyah berdampak pada perkembangan Islam di Indonesia? NU dan Muhammadiyah berperan penting dalam sejarah perjalanan negara ini dan berpengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
-
Apa teori masuknya Islam di Indonesia? Proses Masuknya Islam ke Indonesia Menurut Teori Gujarat Teori Gujarat merupakan teori tertua yang menjelaskan tentang Islamisasi di Indonesia.
-
Bagaimana Islam menyebar di Indonesia? Penyebaran Islam di Indonesia pun cukup luas mulai dari Jawa hingga Sumatera, Sulawesi hingga Papua, dan dari pulau-pulau kecil di timur hingga pulau-pulau besar di barat, Islam telah meresap dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.
-
Apa tema Milad Muhammadiyah tahun ini? Tema Milad tahun ini, 'Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua,' menekankan misi Muhammadiyah dalam memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa memandang perbedaan.
-
Kapan Islam masuk ke Indonesia? Hamka menolak pendapat yang mengatakan bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-13, sebab pada kenyataannya pada tersebut di Indonesia sudah berdiri suatu politik Islam. Jadi sudah barang tentu Islam telah masuk ke Indonesia jauh sebelumnya, yakni sekitar abad ke-7 Masehi atau pada abad pertama Hijriyah.
Bahkan, imbuhnya, Muhammadiyah sudah ada di tujuh negara dan masuknya tidak sengaja karena memang jadi kebutuhan. "Soal gerakan transnasional, saya sendiri lebih senang disebut Islam global," tuturnya.
Sementara terkait hal-hal yang akan dibahas dalam Muktamar Muhammadiyah ke 47 nanti ini, kata Din Syamsuddin, tentu masalah kemaslahatan umat. Di antaranya soal isu keberagaman yang belum subtantif.
Din tidak merinci perihal isu keberagaman ini tetapi dia memastikan bahwa intinya yang akan dilakukan adalah meluruskan kiblat bangsa. Dia memberi satu contoh di antaranya tentang masalah krisis air.
Menurutnya, Muhammadiyah telah mengajukan Yudisial review ke Mahkamah Konstitusi dan diterima perihal UU yang menyangkut air.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaJika masyarakat telah matang dalam memandang perbedaan, maka dengan kemajemukannya dapat merespons kebutuhan sesama manusia tanpa memandang perbedaan.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi contoh masyarakatnya tidak terpecah karena saling membenci.
Baca SelengkapnyaKehidupan beragama tentu tidak bisa dilepaskan dari urgensi menjaga keutuhan persatuan bangsa
Baca SelengkapnyaSemakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.
Baca SelengkapnyaPenting membedakan hal yang relevan dan tidak sehingga tidak terjebak dalam paham radikal
Baca SelengkapnyaTantangan zaman ini seringkali datang begitu cepat dan mengancam siapapun yang tidak siap beradaptasi.
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaTerowongan Silaturahmi memungkinkan adanya perjumpaan lintas agama yang memunculkan dialog dan saling berbagi pengalaman spiritual hidup
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menilai, salam sejahtera yang sering digunakan dalam berbagai tradisi keagamaan tidak selalu dianggap sebagai bagian dari ibadah formal.
Baca Selengkapnya