Din Syamsuddin: Anak PKI tidak mewarisi dosa orang tuanya
Merdeka.com - Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai, tak seyogianya keturunan aktivis PKI yang terlibat peristiwa 1965 mewarisi 'dosa' para orang tuanya. Pihaknya meminta untuk merangkul mereka menjadi bagian komponen untuk membangun bangsa ke depan.
"Saya berpendapat, anak-anak keluarga dan keturunan PKI yang terlibat dalam 1965 itu tidak seyogianya mewarisi 'dosa' atau kesalahan orang tuanya. Alquran sudah menyatakan, seseorang tidak dapat mewarisi dosa orang lain," kata Din di Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu (23/9).
Kata Din, mereka adalah anak-anak bangsa apalagi mayoritas muslim yang baik dan taat beragama. Karena itu, harus dirangkul sebagai saudara sebangsa, bahkan seagama.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Siapa orang tua KH Ahmad Dahlan? Ia adalah putra dari pasangan Kiai Haji Abu Bakar, seorang ulama terkemuka di Kauman, dan Nyai Abu Bakar.
-
Siapa orang tua Ma'ruf Amin? Ma’ruf Amin sendiri merupakan putra dari pasangan Kyai Haji Mohamad Amin dan Hajjah Maimoenah.
-
Siapa yang memimpin PPKI? Sejak kekelahan Jepang atas Sekutu, ia menjadi anggota dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bersama Ahmad Subarjo, Kasman Singodimedjo, dan tokoh-tokoh penting lainnya.
-
Siapa keturunan Pangeran Diponegoro? Dalam salah satu episode podcast ‘Face to Face’ di kanal YouTube The Leonardo's, Asri Welas mengungkapkan bahwa keturunan tersebut berasal dari Ibunya.
"Jadi tidak perlu, kemudian kesalahan atau tuduhan segala macam itu kita kenakan pada generasi-generasi penerus. Tapi juga jangan sampai keluarga itu berkeinginan untuk menghidupkan kembali komunisme, karena itu anti Pancasila," sambungnya.
Din juga mengingatkan, pemerintah agar bersifat adil dalam menangani 'isme-isme' yang dicurigai anti Pancasila. Pemerintah harus bergerak berdasarkan ketentuan yang berlaku.
"Jangan sampai yang terkait dengan organisasi Islam yang dianggap anti Pancasila kemudian dibubarkan. Sementara isme-isme yang lain itu, tidak perlakukan yang sama. Itu ketidakadilan yang tidak boleh terjadi," katanya.
Din juga berpesan, agar bangsa ini jangan terlalu banyak memperdebatkan sesuatu yang sudah fakta sejarah dan berkekuatan hukum. Karena masalah-masalah lain masih banyak yang harus diselesaikan.
Akibat perdebatan yang kurang menguntungkan membuat bangsa ini kehilangan fokus. Padahal banyak masalah korupsi, penyimpangan uang negara yang seolah-olah terlupakan.
"Jangan sampai melupakan yang lama, tapi juga jangan lupa masalah baru," tegasnya.
Pihaknya juga mengaku mendukung upaya rekonsiliasi yang pernah digagas sejumlah pihak beberapa tahun lalu. Karena memang anak dan keturunan para aktivis PKI yang terlibat pemberontakan 1965 tidak sepatutnya mendapatkan stigma negatif yang terus melekat.
"Saya termasuk yang mendukung (rekonsiliasi). Keluarga dan anak-anak PKI, mereka itu sebenarnya saudara-saudara kita. Jangan pula mereka dituduh, atau juga sangat manusiawi tidak mau seperti itu. Karena itu, kembalikan bangsa ini pada Pancasila di dalamnya ada agama di situ," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS berharap Din Syamsuddin ikut memperkuat Tim Pemenangan Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPDIP memandang kekuasaan harus diperjuangkan bersama rakyat.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga menyinggung kaum muda, yang muda bukan soal usia namun kelakuan
Baca SelengkapnyaDin Syamsuddin temui Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta
Baca SelengkapnyaIlham Akbar Habibie adalah putra pertama mantan Presiden RI B.J.Habibie dan Hasri Ainun Besari Habibie.
Baca SelengkapnyaDin menyatakan keyakinannya bahwa warga Muhammadiyah dukung Anies-Cak Imin depan Ketua Umum PKS.
Baca SelengkapnyaBusyro menilai jika di Pemilu 2024 etika politik telah dikubur dan diganti dengan syahwat politik.
Baca SelengkapnyaOleh karenanya, nantinya PKB dan bahkan Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga akan melakukan ziarah ke makam Gus Dur.
Baca SelengkapnyaIptu Hafiz Akbar menepis kesuksesan dirinya lantaran anak jenderal.
Baca SelengkapnyaMenurut Din, Indonesia membutuhkan pemimpin nasional yang segar dan muda. Tetapi juga tidak terlalu muda. Karena terlalu muda, masih sedikit pengalaman.
Baca Selengkapnya"Imin merebut PKB dan tidak bisa dibiarkan," tulis Alissa menirukan perkataan Gus Dur kala itu.
Baca SelengkapnyaDin menjelaskan dimasukannya nama itu, berdasarkan pertemuan dengan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla.
Baca Selengkapnya