Din Syamsuddin harap capres dan cawapres 2019 cerminkan kemajemukan RI
Merdeka.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin berharap agar tokoh yang akan maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) di Pilpres 2019 bisa mencerminkan kemajemukan Indonesia. Din menilai kemajemukan ini diperlukan untuk menjawab tantangan global yang akan dihadapi Indonesia ke depannya.
"Saya kira ide tentang adanya duet capres-cawapres yang mencerminkan kemajemukan sedapat mungkin itu lebih bagus. Apa ulama, cendekiawan, petani, nelayan tidak menjadi persoalan," ujar Din di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (14/3).
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menjelaskan kemajemukan selain dari hal profesi juga merujuk pada pertimbangan daerah. Din mencontohkan paslon yang maju di Pilpres 2019 mendatang merupakan hasil perpaduan dari berbagai daerah.
-
Siapa yang memimpin refleksi Kemenkumham? Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly menyebut refleksi merupakan momentum yang tepat untuk belajar menghargai dan bersyukur.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Siapa yang direkomendasikan ulama untuk menjadi Calon Gubernur Jateng? Ijtima ulama se-Jateng merekomendasikan Gus Yusuf sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada 2024. Para ulama yang berasal dari struktur DPC PKB serta para pengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah telah mengerucutkan pilihannya pada pengasuh Ponpes API Tegalrejo itu.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Siapa calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju? 'Pak Andika bagus, kemudian dari segi perfom, pernah sama-sama [tugas]. Saya Kapolres beliau Komandan Paspampres, tak perlu risaukan, demokrasi harus rangkulan dan perbedaan merupakan rahmat yang harus dijalankan sama-sama,' ungkapnya.
-
Apa peran negara dalam membangun kemaslahatan umat menurut MUI? Dalam forum tersebut, KH Marsudi Syuhud menyebut bahwa negara melalui berbagai aturan yang dibuatnya berperan dalam membangun kemaslahatan umat.
"Seperti menyangkut space Jawa luar Jawa, menyangkut latar belakang, ini itu dan lain sebagainya. Tentu (capres ideal adalah) yang bisa mengatasi masalah bangsa ke depan," urai Din.
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban ini menguraikan ke depan tantangan Indonesia akan semakin berat. Sehingga, kata Din, dibutuhkan sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan persoalan bangsa dan pemimpin yang kuat.
Din menambahkan bahwa calon pemimpin Indonesia musti punya terobosan dan strategi untuk mengatasi permasalahan bangsa. Selain itu, sambung Din, dirinya juga menyarankan agar pemikiran-pemikiran tokoh bangsa yang masih relevan untuk menjawab permasalahan ke depan layak untuk kembali dikaji.
"Tantangannya semakin berat. Terutama pada era globalisasi dengan adanya pergeseran geopolitik, geo ekonomi dan geo budaya global, yang menjadikan kawasan Asia Timur di mana kita berada ini sebagai kawasan pertumbuhan. Gagasan tokoh-tokoh bangsa yang masih relevan kembali digali untuk memecahkan persoalan bangsa. Seperti 'Tri Sakti' Bung Karno itu masih relevan. Berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya. Hanya saja hal ini belum bisa kita terapkan," tutup Din.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaTotal, ada sebanyak 265 ulama dan tokoh masyarakat yang hadir dalam deklarasi itu.
Baca SelengkapnyaAnies bertekad akan membawa perubahan dan tidak akan mengecewakan ulama yang telah mendukung AMIN
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla akhirnya mengungkapkan sosok capres pilihannya.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah mengingatkan semua pasangan calon kepala daerah yang diusung partainya di Jatim memahami konsep Ahlussunnah Wal Jamaah.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga mengajak seluruh cakada untuk menjadikan pilkada sebagai momentum mewujudkan perbaikan dan perubahan di setiap lini.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, AMIN setiap saat membutuhkan bimbingan, terutama dalam hal merawat perjuangan sekaligus merawat amanah kepemimpinan yang diberikan.
Baca SelengkapnyaIkrar Merajut Keberagaman yang digelar JBMI hari ini, merupakan salah satu ikhtiar untuk merawat keragaman dan menjaga nilai-nilai luhur.
Baca SelengkapnyaDaun Salam Daun Talas Ada Kentang Ada Nanas, Para Warga Yang Jawab Salam dengan Keras, Saya Doakan Utangnya Lunas. Aammiin
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyampaikan, jika ulama dan umara di Jakarta harus kompak.
Baca SelengkapnyaGus Yusuf diusung sebagai Calon Gubernur (cagub) Jateng pada November 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya