Din Syamsuddin: Indonesia Alami Kebangkrutan Demokrasi
Merdeka.com - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Prof Din Syamsuddin menilai, saat ini terjadi kebangkrutan demokrasi di Indonesia. Kebebasan berpendapat dan berekspresi juga sudah terpasung.
"Tanpa bermaksud berlebihan, yang terjadi di Indonesia bukan defisit of demokrasi tetapi kebangkrutan demokrasi," katanya saat webinar pelanggaran HAM & demokrasi di era reformasi, Kamis (10/12).
"Dapat kita saksikan kita alami dari jarak dekat betapa kebebasan berpendapat kebebasan berekspresi itu terpasung di negeri ini," sambungnya.
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Siapa yang dukung perjuangan kemerdekaan Indonesia? Sebelum kemerdekaan Indonesia, Palestina telah memberikan dukungan terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, memberikan dukungan pada tahun 1944.
-
Bagaimana dinasti politik berdampak pada kualitas demokrasi di Indonesia? Didominasi Orang-Orang Politik Arga melihat, sejauh ini partai besar sekalipun didominasi oleh orang-orang dari lingkup politik, bukan dari masyarakat luas. Bahkan jabatan strategis dengan mudah diperoleh dari hubungan keluarga dan kerabat. Dampaknya semakin sulit bagi individu dari kalangan masyarakat biasa untuk ikut andil dalam politik.
-
Siapa yang berjuang untuk pendidikan di Indonesia? Melalui kerja keras dan pengorbanannya, maka ada banyak generasi yang berhasil terlepas dari kebodohan.
-
Siapa yang berjuang untuk Indonesia? Kata-kata ini membangkitkan semangat juang dan patriotisme dalam diri setiap pemuda Indonesia.
-
Siapa yang berperan penting dalam demokrasi Indonesia? Dalam sistem demokrasi parlementer, partai politik berperan penting. Partai politik merupakan wadah bagi rakyat untuk mengungkapkan aspirasi dan mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Menurutnya, para aktivis yang kritis tapi cinta dan loyal kepada bangsa dan negara justru berhadapan dengan sikap represif. Terutama kaum cendekiawan. Masalah ini menjadi ketidakadilan di Indonesia.
"Ketidakadilan yang sangat nyata terutama dalan penegakan hukum, inilah yang menjadi kendala yang sangat besar dan tidak mustahil kendala dan masalah ini akan menghambat Indonesia karena tujuan mencapai cita-citanya," ujarnya.
Din merasakan saat ini ada kediktatoran konstitusional yang bertumpuk dengan arogansi kekuasaan. Bukan hanya penangkapan dan penahanan aktivis tanpa alasan yang bisa dibenarkan.
"Tapi pembantaian pembantaian, pembunuhan pembunuhan terhadap rakyat warga negara, ini adalah sebuah pelanggaran terhadap konstitusi, adalah tindakan inkonstitusional, tindakan anti konstitusional," ucapnya.
Oleh karena itu, mantan Ketum PP Muhammadiyah ini mengajak para elemen masyarakat meluruskan kiblat bangsa dan negara. Bersama-sama menegakkan keadilan.
"Kami beserta elemen pendukungnya semua elemen masyarakat madani yang cinta keadilan, cinta kedaulatan perlu bangkit bersama menegakkan keadilan, menegakkan kedaulatan negeri, meluruskan kiblat bangsa negara," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acara itu sedianya dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.
Baca SelengkapnyaDewan guru besar Universitas Indonesia prihatin melihat kondisi bangsa saat ini.
Baca SelengkapnyaSeruan Dewan Guru Besar UI: Kami Cemas Kegentingan ini Menghancurkan Masa Depan Bangsa
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau agar tidak perlu khawatir untuk bersikap kritis.
Baca SelengkapnyaDewan guru besar Universitas Indonesia prihatin melihat kondisi bangsa saat ini seperti hilang kendali tatanan hukum hancur dan hilang etika bernegara.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan berbicara soal pergerakan sejumlah kampus yang miris melihat demokrasi di negeri ini.
Baca SelengkapnyaBusyro menilai jika di Pemilu 2024 etika politik telah dikubur dan diganti dengan syahwat politik.
Baca SelengkapnyaCak Imin dan Anies tidak ingin orang-orang tidak punya etika memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaAksi dari para aparat polisi saat menangani massa demonstran tolak RUU Pilkada disorot profesor di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaApakah partai politik saat ini benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan sungguh-sungguh menjalankan aspirasi tersebut.
Baca SelengkapnyaDin Syamsuddin memberikan catatan khusus terkait kebijakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk organisasi masyarakat (ormas) keagamaan dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaSusilo Bambang Yudhoyono merespons soal kritikan yang disampaikan kalangan akademisi terkait demokrasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya