Din Syamsuddin: Jangan cuek dan terkesan tak peduli dengan hoaks
Merdeka.com - Masyarakat diminta berhati-hati menyikapi informasi hoaks yang bisa mengancam keutuhan NKRI. Untuk mengantisipasi itu masyarakat diimbau aktif melakukan 'ronda' di media sosial (medsos) agar bisa mendeteksi ancaman perpecahan akibat hoaks.
"Masyarakat harus peduli dan aktif melakukan pengamatan sebagai antisipasi. Jangan cuek dan terkesan tidak peduli. Saya berharap seiring berjalannya waktu masyarakat sudah bisa mengenal mana yang hoaks dan mana yang provokasi, serta mana berita menyejukkan," kata Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin dalam keterangannya, Rabu (28/2).
Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, hoaks ini adalah bahaya besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, hoaks bisa menjadi kendaraan pihak tertentu untuk melakukan adu domba dan fitnah.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
"Jelas sangat bahaya kalau sampai terjadi persebaran hoaks yang dalam bahasa agama dikatakan fitnah. Kalaupun berita itu benar namun dipakai untuk menyudutkan pihak lain tentunya hal tersebut tidak dibenarkan," tuturnya.
Mantan Ketua UmumPP Muhammadiyah ini meminta kepada umat beragama untuk selalu berhati-hati terhadap berita yang belum tentu kebenarannya. "Karena sekarang ini isu hoaks menjadi gencar sekali. Kadang mereka bilang 'wah itu hoaks', padahal isunya benar. Ini yang harus bisa disikapi masyarakat untuk selalu mencari asal-usul informasi itu secara jelas," terang Din.
Terkait banyaknya generasi muda kita yang belum bisa memilah informasi sehingga sangat mudahnya menyebarkan hoaks di media sosial, Din menilai perlu peran dari keluarga untuk mengawasinya. Orang tua harus bisa memberikan arahan kepada anak-anaknya untuk selalu waspada terhadap segala informasi yang ada di dunia maya.
"Generasi muda kita ini biasa-biasa saja, kadang mereka cuek. Generasi milenial ini cuek, seperti tidak peduli. Konsen mereka itu rendah terhadap hal itu bahkan itu berlaku bukan pada generasi milenial, tetapi pada generasi lainnya," kata Din.
Dia menilai penyebaran hoaks ini banyak bermunculan seiring dengan adanya pesta demokrasi atau pilkada. Cara itu dilakukan oleh kelompok-kelompok atau tim yang masuk dalam jaringan kontestan pilkada demi kepentingan politik tertentu untuk mencapai kemenangan.
"Apalagi menjelang Pilkada ini, itu yang banyak terjadi. Lalu kemudian ditanggapi oleh fanatikus-fanatikus. Ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Aparat harus bertindak tegas dengan pendekatan hukum secara adil tanpa pandang bulu," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaPegiat Mafindo Niken Setyawati berharap berita palsu dapat diminimalisasi mengingat calon-calon peserta pilkada kali ini jauh dari kontroversi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau masyarakat agar bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban selama tahapan Pilkada.
Baca SelengkapnyaTanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.
Baca SelengkapnyaSetelah selesai pemilihan masyarakat diingatkan untuk tetap menjaga persatuan
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPolri bersama stakeholder kini fokus pada tanggung jawab pengamanan pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca Selengkapnya