Din Syamsuddin minta pesantren tidak dilabeli sarang radikalisme
Merdeka.com - Generalisasi pesantren sebagai sarang penyebaran paham radikalisme dianggap sebagai sesuatu yang menyesatkan. Sebab, keberadaan pesantren di Indonesia sudah ada sebelum nusantara bersatu menjadi negara Indonesia.
"Tidak boleh digeneralisasi. Kalau ada pihak yang mengenaralisasi itu sangat tidak baik dan sesat menyesatkan," kata Din Syamsuddin yang juga alumnus pesantren Gontor, Jawa Timur, di Jakarta, Rabu (24/2).
Lembaga pesantren, lanjut dia, sejak zaman dulu, sudah melahirkan tokoh-tokoh ulama. Bahwa satu dua ulama menjadi radikal, kata Din, hal itu boleh jadi. Tapi, kata dia, hal tersebut harus menjadi perhatian pemerintah untuk pembinaan.
-
Apa tujuan dari sekte sesat ini? Wanita itu mengatakan bahwa kuil itu bernama Kanaan, dan anggota kelompoknya percaya bahwa dunia akan segera berakhir.
-
Mengapa ajaran Syekh Siti Jenar menjadi kontroversial? Perbedaan penafsiran Al-Qur’an di mana di dalam tubuh manusia bersemayam ruh Tuhan ini kemudian menimbulkan polemik.
-
Siapa yang beri saran itu? Laporan terbaru dari Tiongkok, salah satu pasar terbesar Apple, menyoroti kekhawatiran yang diajukan oleh beberapa toko resmi Apple.
-
Apa saja dampak buruk dari pikiran kotor yang tidak dikelola? Terdapat beberapa dampak negatif dari pikiran kotor yang tidak dikelola dengan baik: 1. Membuat pikiran negatif: Berpikiran kotor dapat menyebabkan munculnya pikiran-pikiran negatif yang tidak sehat. Pikiran-pikiran ini dapat merusak kepercayaan diri dan menyebabkan perasaan tidak aman. Pikiran negatif juga dapat menyebabkan perasaan cemas, depresi, dan stres yang berlebihan.
-
Kenapa pikiran kotor dianggap sebagai gangguan setan? Dalam agama Islam, datangnya pikiran kotor ini tidak lain adalah gangguan setan. Di mana setan selalu memiliki celah untuk mengganggu dan mempengaruhi manusia agar melakukan perbuatan yang dosa dan dilarang dalam agama.
-
Kenapa Cak Diqin mendirikan Pesantren? Inisiatif mendirikan ponpes muncul karena pengajian rutin di rumah makan milik Cak Diqin banyak peminatnya.
"Jadi tidak bisa kemudian diklaim atau dilabelisasi. Kalau pesantren diklaim sebagai sarang radikalisme ini bisa jadi tendensius dan menghalangi anak-anak islam yang mau belajar agama di pesantren," imbuhnya.
Din mengaku tidak mendapat laporan tentang daftar pesantren yang dicurigai oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Tetapi dalam pertemuan di rumah Wapres Jusuf Kalla (JK) beberapa waktu lalu, daftar nama-nama pesantren tersebut langsung diminta untuk direvisi.
Sebab, ujar Din, pada pertemuan yang dihadiri Menko Polhukam dan ormas-ormas Islam, dihadiri juga oleh para kiai dari pesantren yang namanya masuk dalam daftar dicurigai menjadi sarang teroris.
"Dalam pertemuan antara wapres, Menko Polhukam, BNPT, Kapolri dan ormas-ormas Islam ternyata dalam data laporan itu daftar-daftar pesantren itu langsung dikritik karena kiainya ada di situ dan ternyata tidak benar dan mohon direvisi," cerita mantan Ketua PP Muhammadiyah itu.
Namun pihaknya tidak akan menutup mata jika memang terbukti ada pesantren yang menjadi sarang teroris. Ia menilai ini menjadi kewenangan Kementerian Agama.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wapres Ma'ruf mengingatkan pesantren merupakan tempat untuk mencetak seseorang menjadi berakhlak mulia.
Baca SelengkapnyaPerlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaNamun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaPAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.
Baca SelengkapnyaMenkopolhukam Moch Mahfud Md, menyatakan pemerintah tidak akan membubarkan Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaSelain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca SelengkapnyaTindakan yang demikian adalah salah, terlepas dari siapapun yang melakukannya.
Baca SelengkapnyaMenko Mahfud ungkap dampak kasus Ponpes Al-Zaytun.
Baca SelengkapnyaMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyinggung calon pemimpin pernah memperalat agama demi kepentingan politik.
Baca Selengkapnya